Kasus Covid-19 Melandai, Epidemiolog Ingatkan Krisis Varian Delta Belum Selesai

Rabu, 1 September 2021 05:59 WIB

Foto udara warga berziarah di dekat pusara keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis, 15 Juli 2021. Pada Kamis 15 Juli kasus aktif di Indonesia mencapai 480.199 kasus, melampaui Rusia yang tercatat 457.250 kasus, Indonesia juga jauh melampaui India yang tercatat 432.011 kasus. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan masyarakat harus tetap waspada karena krisis pandemi belum berakhir, meski temuan kasus Covid-19 melandai.
Ancaman gelombang ketiga Covid-19 dan varian baru virus corona harus diwaspadai.

"Memang sudah lewat puncaknya, akan tetapi masa krisis belum berakhir," kata Dicky di Jakarta, Selasa 31 Agustus 2021.

Menurut Dicky, masa krisis varian delta rata-rata 12 minggu. "Itu bisa sampai akhir September nanti," ujarnya.

Ancaman Covid-19 varian delta di Jawa dan Bali, kata epidemiolog itu, belum selesai saat ini. Dia mengatakan varian delta tersebut kini sudah ditemukan di wilayah pedesaan. "Kita bisa terancam varian lain, yang bisa lebih hebat dari virus corona varian delta," kata Dicky.

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia itu menilai strategi pemerintah memperpanjang PPKM hingga 6 September mendatang adalah keputusan yang tepat.

"Hanya komunikasinya yang harus ditingkatkan supaya masyarakat paham perpanjangan PPKM ini untuk memproteksi mereka," kata Dicky.

Selama perpanjangan PPKM, pemerintah harus mempercepat vaksinasi yang merupakan kunci untuk menghadapi pandemi Covid-19. Protokol kesehatan 5M dan 3 juga harus tetap dilakukan. "Kuncinya tetap sama, apapun variannya," katanya. "Itu kuncinya tetap triad strategies."

Strategi 3T yang terdiri dari pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) perlu terus dilakukan selain menggenjot vaksinasi dan pelaksanaan protokol kesehatan.

Dicky mengingatkan ancaman gelombang ketiga Covid-19. "Ancaman itu ada, September atau Oktober ini bisa terjadi," ujarnya.

Untuk mencegah kasus Covid-19 melonjak kembali, pakar epidemi itu menyarankan masyarakat mulai mengubah perilaku. Misalnya tidak perlu ke pasar atau mal setiap hari untuk menghindari kerumunan. Makanan sebaiknya dibawa pulang dan tidak perlu makan di tempat.

Baca juga: Positivity Rate Jakarta Sudah di Bawah Standar WHO, Ditemukan 399 Kasus Covid-19

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

15 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

2 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

8 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya