Suasana aktivitas pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 September 2021. Pembangunan bendungan dry dam atau kering di Ciawi dan Sukamahi merupakan yang pertama di Indonesia dan khusus dibangun untuk mengendalikan banjir ibu kota DKI Jakarta dari hulu hingga hilir. Kedua bendungan ini akan terisi saat musim hujan dan akan mereduksi aliran air dari hulu ke hilir sehingga bisa mengurangi banjir di kawasan Jabodetabek. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta mengadakan rapat penanganan banjir untuk menghadapi potensi banjir pada musim hujan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan fokus penanganan banjir adalah warga bantaran sungai dan optimalisasi sumber daya.
"Menjaga dan melibatkan warga bantaran sungai dalam upaya penanganan banjir," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis, 9 September 2021. Untuk mengoptimalkan sumber daya, Pemprov DKI akan melibatkan aparat pemerintahan dari berbagai instansi dalam penanganan banjir. Aparat dari setiap instansi DKI diminta ikut bersiaga dan terlibat aktif. Pemprov DKI juga akan mengerjakan pengerukan sungai yang dibagi menjadi dua sif.
Wagub DKI mengajak masyarakat untuk bekerja sama menghadapi banjir di Jakarta. Riza Patria juga mengimbau warga Ibu Kota waspada menghadapi banjir yang berpotensi terjadi pada musim hujan.
"Masalah banjir tidak bisa selesai hanya dalam waktu satu atau dua tahun melainkan butuh usaha bertahun-tahun," ujarnya.
Memasuki bulan September, dalam sepekan terakhir Jakarta sudah beberapa hari diguyur hujan deras. Namun Jakarta tidak termasuk daerah berpotensi banjir pada periode 1-10 September 2021 menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).