Pengemudi Pajero Plat Nomor Dinas TNI Palsu di Bulungan

Senin, 13 September 2021 10:09 WIB

Ilustrasi plat nomor TNI palsu. ANTARA

Jakarta - Kepolisian Sektor Kebayoran Baru menangkap seorang pengendara mobil Mitsubishi Pajero yang kedapatan menggunakan plat nomor dinas TNI palsu. FF, 22 tahun, pengemudi itu ditangkap di Jalan Bulungan Raya, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan setelah sebelumnya hampir menabrak polisi.

Kapolsek Kebayoran Baru Ajun Komisaris Besar Febri Isman menerangkan, pengemudi Pajero ditangkap setelah sebelumnya mondar-mandir melalui polisi yang sedang menggelar Operasi Yustisi di Jalan Bulungan Raya, Jakarta Selatan pada Ahad dini hari kemarin sekitar pukul 03.00. "Dia mondar-mandir tiga kali dengan kecepatan yang cukup kencang,” kata Febri saat dikonfirmasi, Senin, 13 September 2021.

Nomor plat kendaraan dinas palsu itu 6810-00 Denma Mabes TNI. Selain FF, ada dua perempuan dan seorang lelaki di mobil itu.

Polisi berusaha menghentikan laju mobil, namun hampir tertabrak karena pengendara tidak mau berhenti. Ketika bisa dihentikan dan diperiksa, pengemudi menunjukkan kartu anggota kepada polisi.

Ketika diperiksa lebih lanjut, FF baru mengaku bahwa ia bukan anggota TNI dan plat nomor mobilnya palsu. Saat menggeledah, polisi menemukan plat hitam sesuai STNK mobil bernomor B 81 LLF.

"Dia hanya nempel plat itu doang. Sebagai kamuflase aja biar tidak terkena razia," kata Febri.

Advertising
Advertising

Untuk penyelidikan, FF bersamaan tiga temannya digelandang ke Mapolsek Kebayoran Baru. Febri juga akan memastikan bahwa FF yang menggunakan plat nomor TNI palsu itu tidak sedang berkendara dalam keadaan mabuk.

Baca: Ganjil Genap Bogor, Petugas Temukan 10 Plat Nomor Palsu

Berita terkait

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

9 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Pelat Dinas TNI-Polri Gampang Dipalsukan, Eks Pejabat Polantas Polda Metro Jaya: Lemahnya Pengawasan

15 hari lalu

Pelat Dinas TNI-Polri Gampang Dipalsukan, Eks Pejabat Polantas Polda Metro Jaya: Lemahnya Pengawasan

Lemahnya pengawasan disebut menjadi penyebab maraknya pemalsuan pelat dinas TNI dan Polri oleh warga sipil.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

16 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Fortuner Pelat Dinas TNI Mengaku Punya Kakak Jenderal, Mobil Terdaftar Atas Nama Purnawirawan Pati

20 hari lalu

Pengemudi Fortuner Pelat Dinas TNI Mengaku Punya Kakak Jenderal, Mobil Terdaftar Atas Nama Purnawirawan Pati

Mabes TNI mengatakan Mobil Fortuner berpelat dinas TNI itu terdaftar atas nama seorang purnawirawan pati.

Baca Selengkapnya

Gunakan Fitur SINAR Reminder SIM Lewat Aplikasi Buatan Polri, Ingatkan Masa Berlaku Sebelum Habis

35 hari lalu

Gunakan Fitur SINAR Reminder SIM Lewat Aplikasi Buatan Polri, Ingatkan Masa Berlaku Sebelum Habis

Masyarakat tidak perlu khawatir jika SIM akan habis masa berlakunya, kini Polri membuat aplikasi yang dapat jadi reminder SIM, STNK, SKCK.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memperpanjang STNK Orang Lain secara Online

48 hari lalu

Begini Cara Memperpanjang STNK Orang Lain secara Online

Cara memperpanjang STNK atas nama orang lain dapat dilakukan dengan mudah dan efisien secara online melalui aplikasi SIGNAL.

Baca Selengkapnya

KontraS Tolak Penambahan 22 Kodam Baru: Tak Ada Urgensi hingga Bebani Anggaran Negara

59 hari lalu

KontraS Tolak Penambahan 22 Kodam Baru: Tak Ada Urgensi hingga Bebani Anggaran Negara

KontraS menilai, penambahan 22 Kodam baru tidak memiliki urgensi, menguatkan militerisme, dan berpotensi membebani anggaran negara.

Baca Selengkapnya

TNI Disebut Lebih Mudah Campuri Urusan Politik Lewat Penambahan 22 Kodam Baru

1 Maret 2024

TNI Disebut Lebih Mudah Campuri Urusan Politik Lewat Penambahan 22 Kodam Baru

Penambahan 22 Kodam baru lebih menyiratkan adanya sebuah kehendak untuk melanggengkan politik dan pengaruh militer dalam kehidupan politik.

Baca Selengkapnya

Koalisi Sipil Minta Panglima TNI Hentikan Rencana Penambahan 22 Kodam Baru

1 Maret 2024

Koalisi Sipil Minta Panglima TNI Hentikan Rencana Penambahan 22 Kodam Baru

Menurut Koalisi, langkah Markas Besar TNI yang terus melanjutkan rencana penambahan Kodam tidak memiliki visi yang sesuai dengan semangat reformasi.

Baca Selengkapnya