Jakarta Belum Aman, Epidemiolog Peringatkan Potensi Varian Baru Covid-19

Rabu, 15 September 2021 04:47 WIB

Calon penumpang menunggu keberangkatan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter rute Jakarta-Bogor di Stasiun Manggarai, Senin, 13 September 2021. Pemerintah memutuskan untuk terus melanjutkan PPKM Level 2-4 di Jawa-Bali hingga 20 September 2021 untuk menekan penyebaran Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memperingatkan potensi munculnya sejumlah varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya daripada varian delta. Dia menyarankan masyarakat tak menurunkan tingkat kewaspadaan karena kondisi belum aman.

Pakar epidemi itu memperkirakan virus corona SARS-CoV-2 akan terus bermutasi menghasilkan varian baru Covid-19. Contohnya varian C.1.2 yang ditemukan di Afrika Selatan pada Mei lalu.

"Varian baru ini berpotensi mengalahkan delta," kata Dicky dalam webinar bertajuk "Waspada Masa Krisis Pandemi COVID-19 Belum Berakhir" di Jakarta Selasa, 14 September 2021.

Varian C.1.2 itu, kata Dicky, bisa lebih berbahaya karena semua mutasi dari varian alpha, beta, delta, dan gamma ada di varian 1.2.

Dicky memperingatkan pemerintah untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 itu. Di samping itu, pemerintah juga harus mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan Covid-19 karena pandemi ini masih terus berlangsung.

Strategi penerapan PPKM level dianggap sudah tepat, bak penjaga gawang untuk mengendalikan penularan. Epidemiolog itu mengatakan WHO juga tengah menggodok strategi mirip PPKM level 1,2,3 dan 4.

"Penerapan PPKM tidak mematikan ekonomi, kecuali kalau level empat diberlakukan," ujarnya.

Dalam webinar yang sama, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan tidak ada epidemiolog yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir.

Untuk mempersiapkan warga DKI hidup bersama Covid-19, Dinas Kesehatan DKI akan menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk mencapai herd immunity.

Ngabila bahkan mengatakan pemberian vaksinasi Covid-19 untuk anak di bawah umur 12 tahun perlu dilakukan. Dia menyebut dua negara sudah mulai memberikan vaksin Covid-19 untuk anak kecil.

Cina, misalnya, sudah memberikan vaksin Covid-19 jenis Sinovac untuk anak berusia 3 tahun. Pemerintah Cile juga sudah menyuntikkan vaksin Covid-19 untuk anak usia 6 tahun.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memperingatkan masyarakat Ibu Kota untuk tetap waspada meski kasus Covid saat ini melandai. "Jangan kendor karena Covid-19 masih mengancam," kata Ngabila.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Cara Mencegah Penyebaran Covid-19 Varian Mu

Advertising
Advertising

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya