Pidato Perdana di PPP, Lulung: Ada Propaganda dengan Siasat Politik Identitas
Reporter
Adam Prireza
Editor
Juli Hantoro
Minggu, 19 September 2021 17:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan atau DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengungkapkan ada kelompok yang melakukan propaganda dengan siasat politik identitas.
Ia mengatakan, propaganda kelompok tersebut seakan menghasut bahwa telah terjadi bentrokan antara Pancasila dengan agama. "Propaganda ini saya melihat sekali ucapan-ucapan, baik itu komentar maupun tertulis. Bahkan seolah-olah ini ada konspirasi memusuhkan agama,” ujar Lulung dalam pidato politik pertamanya setelah kembali ke PPP pada Ahad, 19 September 2021.
Lulung tak menyebutkan secara jelas siapa kelompok yang ia maksud. Menurut Lulung, propaganda tersebut berlebihan. Ia juga mengatakan ironisnya, kelompok yang sama meminta aparat untuk menjaga Pancasila. “Yang lebih ironis lagi, dia katakan politik identitas ini akan mengubah ideologi Pancasila. Awalnya, mereka mengatakan aparat harus menjaga Pancasila,” kata Lulung.
Lulung sebelumnya keluar dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan kembali ke rumah lamanya di PPP. Pengangkatan Lulung sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI termaktub dalam SK Kepengurusan Periode 2021-2026 yang ia terima pada 16 September 2021 lalu di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP. Dalam kepemimpinannya kali ini, Lulung ingin menjadikan wilayah DKI Jakarta kembali menjadi lumbung suara bagi PPP.
Sebelum pindah ke PAN, Lulung dipecat oleh mantan Ketua Umum DPP PPP Djan Faridz. Alasannya, pilihan politik Lulung tak sejalan dengan PPP kubu Djan Faridz yang mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI tahun 2017. Saat itu, Lulung menyatakan dukungan kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Lulung pun dinilai melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga DPP PPP.
Baca juga: Lulung Kembali ke PPP, Minta Maaf Sempat Konflik Internal
ADAM PRIREZA