Dinas Pendidikan DKI Jelaskan Penyebab Penundaan PTM di 1.509 Sekolah

Selasa, 28 September 2021 05:10 WIB

Sejumlah pelajar saat pulang sekolah usai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di SMK Negeri 15, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 3 September 2021. Dinas Perhubungan DKI Jakarta membantu sarana transportasi gratis bagi peserta didik yang mengikuti PTM secara terbatas dengan mengoperasikan 70 bus sekolah yang melayani 20 rute reguler dan 13 rute zonasi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan menunda uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di 1.509 sekolah setelah temuan klaster Covid-19. Penundaan PTM yang terkesan mendadak ini membuat orang tua murid terkejut karena pembukaan sekolah direncanakan dimulai hari Senin, 27 September 2021.

Dari 1.509 sekolah yang direncanakan mengikuti uji coba PTM, 610 sekolah sudah menggelar PTM terbatas sejak 30 Agustus lalu. Semula, 899 sekolah baru akan mengikuti uji coba belajar tatap muka.

Dinas Pendidikan DKI menunda uji coba PTM selama sepekan, sehingga PTM akan dilanjutkan mulai 4 Oktober mendatang. Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan penundaan PTM dilakukan karena ada Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Asesmen berlangsung pada 27-30 September 2021 sehingga PTM di seluruh sekolah dihentikan, meskipun fokus asesmen hanya untuk jenjang SMA. Alasannya pada ANBK, sisiwa diminta mengikuti asesmen menggunakan lab komputer di sekolah.

"Kami khawatir terjadi kerumunan ada yang satu sekolah," kata Taga di Jakarta, Senin 27 September 2021.


Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana mengatakan PTM tidak jadi dilaksanakan pada hari Senin, karena 899 sekolah baru itu masih dalam tahap asesmen atau penilaian. Asesmen itu dilakukan untuk memverifikasi standar protokol kesehatan di sekolah sebelum menggelar PTM terbatas.

Apabila lolos verifikasi, 899 sekolah itu akan mulai uji coba PTM terbatas tahap II pada 4 Oktober 2021. Namun bila ditemukan pelanggaran protokol kesehatan pada masa verifikasi, sekolah itu akan dicoret dan tidak bisa ikut PTM terbatas.

"Kalau ada masalah setelah pelaksanaan kerja sama, atau kalau ada temuan lain-lain, kami tutup kembali, itu prosedurnya," ujar Nahdiana.

Penambahan jumlah peserta PTM terbatas menjadi total 1.509 itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 984 Tahun 2021 tentang penetapan satuan pendidikan yang melaksanakan PTM Terbatas tahap II pada masa PPKM.

Dalam surat itu disebutkan 899 sekolah baru yang akan mengikuti PTM terbatas tahap II terdiri dari 809 sekolah umum tingkat TK hingga SMA dan SMK, serta 90 madrasah mulai tingkat RA sampai MA.

Baca juga: Ada 25 Klaster Covid-19 Saat PTM, Dinas Pendidkan DKI: Kami Agak Kaget

Berita terkait

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

16 jam lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

18 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

5 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

5 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

5 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

5 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

5 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

6 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

6 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

6 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya