Hasil Pemeriksaan Air Sungai di Sekitar Pabrik Mayora Jayanti Tercemar

Senin, 4 Oktober 2021 15:33 WIB

Saluran limbah PT Mayora Indah Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada 23 September 2021 pukul 10.57. Foto Istimewa

TEMPO.CO, Tangerang-Hasil uji laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang menyatakan air permukaan atau air sungai di sekitar pabrik Mayora Indah Jayanti tercemar bakteri dan beberapa zat kimia. "Tercemar," ujar Kepala Seksi Bina Lingkungan DLH Kabupaten Tangerang, Sandy Nugraha saat ditemui Tempo di kantornya, Senin 4 Oktober 2021.

Hasil uji laboratorium ini, kata Sandy, diambil dari enam titik industri di sekitar desa itu. "Belum diketahui penyebab pencemaran dari mana." Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tangerang masih menelusuri.

Uji laboratorium yang dilakukan pada April 2021 terhadap beberapa sampel air permukaan di tiga kampung yaitu, Desa Gembong Kecamatan Balaraja, kampung Kelapa dan Kampung Deungder Kecamatan Jayanti. Dari tiga sampel yang diperiksa didapatkan air permukaan terkontaminasi lebih 270 ribu fecal coliform yang melebihi batas ambang mutu 1000.

Warna air dan tingkat kekeruhan air juga di atas ambang baku mutu. Air juga mengandung zat kimia berbahaya seperti amoniak, sianida, tembaga, namun masih di bawah ambang batas. Tapi air juga terkontaminasi chrom hexavalent (Crâ¶) atau mercuri yang di atas ambang baku mutu.

Berikut hasil uji laboratorium air permukaan di saluran irigasi yang juga dijadikan saluran pembuangan limbah PT Mayora Indah Jayanti di Desa Gembong :

Advertising
Advertising

*Warna 964 di atas baku mutu 50
*Amoniak (N) 175 mg/L di atas ambang baku mutu 0,2 mg/L
*Belerang 0,018 mg/L di atas baku mutu 0,002 mg/L
*Biochemical Oxigen Demand (BOD) 137,2 mg/L di atas baku mutu 3 mg/L
* Chemical Oxigen Demand (COD) 217 mg/L di atas baku mutu 25 mg/L
*Chrom Hexavalent (Crâ¶) 0,023 mg/L di atas ambang baku mutu 0,05 mg/L.

Air permukaan juga mengandung bakteri fecal coliform dengan total 1.300.000 MPN/100 ml di atas baku mutu 5000 MPN/100 ml.

Hasil uji laboratorium air permukaan di kampung Deungder dan kampung Kelapa yang lokasinya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari pabrik Mayora menunjukan hasil yang hampir sama.

Sandy mengatakan uji laboratorium dilakukan sebagai tindakan lanjutan dari laporan warga yang mengeluhkan masalah limbah, pembuangan limbah dan masalah air ke kecamatan Jayanti. "Pihak kecamatan meminta kami melakukan uji sampel air," kata Sandy.

Menurut Sandy, ada enam industri yang dicurigai sebagai pencemar air permukaan itu yang jaraknya berdekatan yaitu, pabrik makanan dan minuman, pabrik koper plastik, pabrik aspal, pabrik pengemasan garam dan pakan ternak.

Mengenai tingginya kandungan bakteri dalam air permukaan di Jayanti, menurut Sandy, hal itu diduga dari sanitasi lingkungan masyarakat yang buruk.

Dari hasil uji laboratorium itu, DLH Kabupaten Tangerang telah mengeluarkan rekomendasi agar sanitasi masyarakat diperbaiki dan melakukan pengawasan ke industri-industri.

Untuk uji laboratorium air sumur atau air tanah yang dikeluhkan warga belakangan ini, DLH Kabupaten Tangerang baru berencana mengambil sampel dan mengujinya Kamis mendatang.

Diberitakan Tempo sebelumnya, warga yang tinggal di sekitar pabrik Mayora Indah Jayanti mengeluhkan air sumur mereka berubah warna dan rasa. Keluhan warga ini kemudian ditindaklanjuti DLHK Provinsi Banten dengan menguji sampel air. Langkah yang sama juga dilakukan pemerintah desa Gembong.

Baca: Dugaan Pencemaran Limbah Pabrik Mayora, Kades Gembong: Akan Diuji Laboratorium

Berita terkait

DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

9 hari lalu

DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), terus melakukan upaya dalam penanganan sampah.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

12 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

12 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

13 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

17 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

22 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

Kuota Penampungan Sampah Bandung Barat Ditambah Saat Libur Lebaran, Berikut Jam Operasionalnya

25 hari lalu

Kuota Penampungan Sampah Bandung Barat Ditambah Saat Libur Lebaran, Berikut Jam Operasionalnya

Operasional tempat pembuangan sampah di Bandung Barat, TPK Sarimukti, disesuaikan selama Ramadan dan Lebaran. Kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

27 hari lalu

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

Sampah di Depok diprediksi bertambah hingga 180 ton dari hari biasa pada malam Lebaran. Muncul dari pasar tumpah.

Baca Selengkapnya

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

30 hari lalu

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

KLHK menghitung potensi sampah hingga 58 juta kilogram dari mobilitas 193,6 juta penduduk dalam periode dua minggu arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Jakarta Siagakan Tiga Ribu Petugas Kebersihan Saat Libur lebaran, Kampanye Mudik Minim Sampah

30 hari lalu

Jakarta Siagakan Tiga Ribu Petugas Kebersihan Saat Libur lebaran, Kampanye Mudik Minim Sampah

Regulator Jakarta siapkan tiga ribu petugas kebersihan selama masa libur lebaran. Petugas disebar ke area publik.

Baca Selengkapnya