Anies Baswedan Kenang Keris Pemberian pada 100 Hari Wafatnya Ki Manteb Sudarsono

Reporter

Adam Prireza

Minggu, 10 Oktober 2021 07:16 WIB

Dalang kondang, Ki Manteb Sudarsono tutup usia pada Jumat, 2 Juli 2021. Seniman berjuluk dalang setan itu meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Karanganyar, Jawa Tengah. Sepulang dari Jakarta, ia dan istrinya dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes rapid Antigen. TEMPO/Nurdiansah

JAKARTA- Gubernur Anies Baswedan mengenang pertemuannya dengan Ki Manteb Sudarsono pada Sabtu, 25 April 2021 lalu. Saat berkunjung ke kediaman dalang senior itu di Karanganyar, Jawa Tengah, Anies mendapat hadiah keris dari dalang legendaris Ki Manteb Sudarsono. Saat itu Anies dalam perjalanan pulang seusai penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi.

Di kediaman Ki Manteb, Anies berdiskusi banyak soal kebudayaan, filsafat, sastra, pewayangan, serta keris, kayu kuno, juga bangunan masa lalu. “Di tengah diskusi, beliau membuka sebuah kotak, mengeluarkan sebuah keris dan lalu menyerahkannya, sambil menjelaskan tentang keris itu dengan amat detail.” Anies menulis dalam akun Facebooknya pada Sabtu, 9 Oktober 2021.

Anies tak menyangka pertemuan itu menjadi yang terakhir, lantaran 68 hari setelahnya, 2 Juli 2021, Ki Manteb Sudarsono tutup usia. Kemarin adalah peringatan 100 hari meninggalnya dalang legendaris itu. Sejumlah wilayah pun menggelar pagelaran wayang kulit untuk menghormati Ki Manteb.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bercerita, keris yang diberikan Ki Manteb memiliki makna yang mendalam, salah satunya berada pada jumlah tujuh lekukan. Dalam bahasa Jawa, kata dia, hal itu disebut pitu yang berarti pitulungan atau pertolongan. “Sehingga harapannya pemegang keris ini akan selalu mendapat pertolongan atau kemudahan oleh Sang Pencipta,” kata Anies.

Dalam falsafah Jawa, Anies menyebut keris merupakan doa tak terucap dan tak tertulis. Pada zaman dahulu, orang yang berkeinginan memiliki dan memesan keris kepada empu, datang dengan harapan. Empu akan menghubungkan harapan itu dengan Sang Pencipta melalui doa-doa yang terus dipanjatkan saat menempa keris.

Advertising
Advertising

Anies mengatakan keris pemberian Ki Manteb memiliki kinatah berbentuk sulur di bagian pangkal bilah. Pemberian kinatah mengindikasikan dua hal, yaitu keris itu pernah sangat berjasa dalam peristiwa besar dan merupakan lambang status sosial pemiliknya.

Selain itu, keris yang diterimanya, kata Anies, berdasarkan penangguhannya merupakan jenis keris sepuh berdapur Carubuk era Mataram. Terbuat dari campuran besi, baja, dan pamor atau batu meteor. “Orang zaman dahulu menyebutnya Ibu Bumi Bopo Angkoso (ibu bumi, ayah angkasa) karena memadukan unsur bumi dan unsur langit.

Ketiga material itu ditempa hingga terbentuk tekstur Ganggang Kanyut (ganggang hanyut terbawa air) yang tertuang sepanjang bilah keris. "Filosofinya aliran tanpa hambatan, sehingga harapannya segala urusan akan dilancarkan,” tutur Anies.

Dalam sejarah, keris berdapur Carubuk diperuntukkan bagi para pemimpin. Saat diberi keris itu, Anies mengatakan, “Saya terima keris ini sebagai sebuah kehormatan dan insya Allah akan saya jaga sebaik-baiknya. Begitu juga pesan, yang tadi disampaikan agar menjaga wayang kulit untuk tetap hidup dan berkembang.” Ia juga mengatakan bahwa pemberian keris itu telah dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi dan ditetapkan dalam Surat Keputusan Pimpinan KPK Nomor 147 Tahun 2021.

Baca: Lima Fakta Pilkada DKI yang Diundur ke Tahun 2024



Berita terkait

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

6 jam lalu

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

KPK hentikan sementara aktivitas di rutan POM AL dan rutan Pomdam Jaya Guntur imbas kasus pungli yang berujung pemecatan 66 pegawai

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

19 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

21 jam lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

1 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

1 hari lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

1 hari lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

1 hari lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya