Satpam SMK di Bekasi Jadi Korban Pembacokan Pelajar Putus Sekolah, Motifnya?
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Dwi Arjanto
Senin, 11 Oktober 2021 17:37 WIB
Bekasi - Seorang remaja berinisial A, 17 tahun menjadi tersangka penganiayaan berupa pembacokan di Polsek Sukatani, Kabupaten Bekasi.
Sebabnya, remaja putus sekolah membacok satpam sekolah, tempat tersangka mengenyam pendidikan, SMK Bina Mekar Murni.
Kepala Unit Reskrim Polsek Sukatani, Witrionaldi mengatakan, korban dibacok ketika sedang menunggu penumpang di pangkalan ojek Kampung Pulo Bambu, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya pada Kamis sore, 7 Oktober 2021 lalu.
“Motifnya dendam karena tersinggung. Dua minggu lalu ditegur karena merokok di depan sekolah. Pelaku juga mengajak pelajar di sana merokok,” katanya, Senin, 11 Oktober 2021 di Bekasi.
A, kata dia, mendatangi korban bersama temannya. Tanpa basa-basi, tersangka mendekati korban yang sedang menunggu penumpang di pangkalan ojek. Tersangka lalu membacok korban menggunakan celurit besar yang telah disiapkan. Usai membacok pelaku kabur.
Dalam kondisi bersimbah darah, korban meminta pertolongan kepada penduduk setempat dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Polisi yang menerima laporan segera menyelidiki. Jumat pagi, kata dia, tersangka dapat dibekuk di rumahnya. Sebilah celurit besar disita dari tangan tersangka sebagai barang bukti. Polisi sekarang sedang mencari teman tersangka yang mengantar melakukan penganiayaan.
"Tersangka sudah ditahan," ucap Kanit.
Akibat pembacokan itu, tersangka dijerat dengan pasal 351 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penganiayaan berat, serta undang-undang darurat atas kepemilikan senjata tajam. Ancamannya hukuman penjara selama 10 tahun.
ADI WARSONO
Baca : Top 3 Metro: Warga Keberatan Crossing Tol di Bekasi, Bola Liar Ucapan Prasetio