Omzet Pedagang Makanan di Lebak Meningkat Dua Pekan Ini
Reporter
Antara
Editor
Endri Kurniawati
Minggu, 31 Oktober 2021 16:26 WIB
TEMPO.CO, Lebak- Omzet pedagang makanan tradisional di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak,Provinsi Banten meningkat karena permintaan konsumen bertambah sejak dua pekan terakhir. "Omzet bisa Rp 4 juta dari sebelumnya Rp 1 juta per hari," kata Awa, 45 tahun, pemilik Toko Najwa yang menjual aneka makanan tradisional di Jalan Sunan Bonang Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Ahad, 31 Oktober 2021.
Naiknya omzet penjualan makanan itu karena kasus pandemi di Kabupaten Lebak menurun drastis. Pemerintah daerah kembali membolehkan kegiatan ekonomi, namun tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kebanyakan permintaan makanan tradisional warga lokal juga ada dari luar daerah untuk dijadikan oleh-oleh setelah mengunjungi wisata budaya Badui.
Produk makanan tradisional itu seperti keripik pisang, kerupuk emping, kaceprek, gula semut aren, gula cetak aren, labeur jahe dan rengginang. Begitu juga sale pisang, keripik singkong, keripik sukun, pare-pare dan lainnya. Harganya mulai harga Rp 10 ribu hingga Rp 300 ribu per kilogram.
"Kami berharap omzet pendapatan kembali normal setelah satu tahun lebih tampak lesu penjualan, " ujar Awa.
Produk makanan tradisional itu seperti keripik pisang, kerupuk emping, kaceprek, gula semut aren, gula cetak aren, labeur jahe dan rengginang. Begitu juga sale pisang, keripik singkong, keripik sukun, pare-pare dan lainnya. Harganya mulai harga Rp 10 ribu hingga Rp 300 ribu per kilogram.
"Kami berharap omzet pendapatan kembali normal setelah satu tahun lebih tampak lesu penjualan, " ujar Awa.
Penjualan Nita, 30 tahun, juga mulai meningkat dan bisa menghasilkan Rp 5 juta dari sebelumnya Rp 1,5 juta per hari.
"Kami berharap pandemi berakhir sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga."
"Kami berharap pandemi berakhir sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga."
Begitu juga dengan Ilah di Rangkasbitung. "Sepekan ini bisa meraup keuntungan bersih Rp 5 juta dari sebelumnya Rp 2 juta per dua pekan, " kata Ilah yang memproduksi kerupuk emping.
Lukman, seorang konsumen mengatakan memborong gula aren, kerupuk emping dan sale pisang hingga Rp 800 ribu.
Makanan tradisional itu untuk oleh-oleh ke Majalengka. "Kami seringkali membeli oleh-oleh ke sini jika menengok anak di Lebak."
