TEMPO.CO, Bogor - Mulai hari ini, Kota Bogor punya transportasi publik yang bernama Biskita Transpakuan. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau BPTJ Kementerian Perhubungan melakukan softlaunching pengoperasian bus itu untuk koridor 5 dengan trayek Stasiun Bogor- Ciparigi.

"Kota Bogor terpilih sebagai pilot project penerima subsidi dengan skema buy the service," kata Kepala BPTJ Polana B Pramesti saat peluncuran bus di Bogor, Selasa, 2 November 2021.

Kota Bogor jadi pilot project bus dengan skema ini karena dianggap memiliki komitmen dalam pembenahan transportasi perkotaan.

Polana mengatakan, pengoperasian 10 unit Biskita Transpakuan untuk melayani koridor 5 ini masih bersifat uji coba karena perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan.

"Secara keseluruhan program BTS di Kota Bogor rencanaya akan disediakan sebanyak 49 unit bus ukuran sedang untuk melayani empat koridor yang pengoperasiannya akan dilakukan secara bertahap," ujar dia.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang hadir di peluncuran hari ini menyebut pengoperasian Biskita Transpakuan ini bagian dari penataan transportasi perkotaan di Bogor. Bus ini akan beroperasi mulai pukul 05.00 sampai 21.00 WIB.

"Hingga akhir Desember 2021, layanan Biskita Transpakuan tidak dipungut bayaran. Penumpang cukup tap e money tanpa dikurangi saldo," ujar Bima.

Selama ini Kota Bogor terkenal sebagai kota Angkot. Hingga 2020 lalu, jumlah angkutan yang didominasi warna hijau itu sebanyak 3.412 unit. Angka ini terus menyusut dan ditargetkan berkuran menjadi 3.066 unit hingga 2022.

Angkot ini bakal diganti dengan Biskita Transpakuan. "Sampai 2024. Angkot secara bertahap dikurangi untuk kemudian pada suatu saat nanti di pusat kota Bogor sudah tidak ada lagi angkot. Angkot hanya akan menjadi feeder,” kata Bima Arya.

Baca juga: Biskita Transpakuan Mulai Beroperasi 2 November 2021 di Kota Bogor

SIDIK PERMANA