Banyak yang Belum Tahu, Ini Cara Menikmati Layanan BisKita Trans Pakuan

Sabtu, 4 Desember 2021 15:48 WIB

Petugas Dishub Kota Bogor bersama anggota Polresta Bogor Kota mengatur lalu lintas saat uji coba BISKITA Trans Pakuan di jalan Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa 2 November 2021. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor melalui program Buy The Service (BTS) melakukan uji coba sebanyak 10 BISKITA Trans Pakuan yang melewati 16 halte pada koridor lima mulai dari Stasiun Bogor hingga Ciparigi secara gratis hingga bulan Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Bogor - Moda transportasi umum BisKita Trans Pakuan, sudah berjalan lebih kurang satu bulan. Namun, masih ada masyarakat Bogor yang belum mengetahui bagaimana cara menikmati layanan bus dengan sistem Buy The Servis itu, termasuk rute dan cara membayarnya.

"Iya saya tahu dari sosial media, adanya bis ini. Terus infonya gratis sampe akhir tahu, tapi pas mau naik saya di tanya ada gak kartu e-money-nya,” ucap Erni Maspupah, warga Parung Banteng, Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu, 1 Desember 2021.

Bukan hanya Erni, banyak warga yang di pinggiran Kota Bogor belum mengetahui cara transaksi menaiki BisKita, bahkan ada pula warga di tengah kota yang masih bertanya tata cara dan aturan menikmati layanan bus yang saat ini sudah memiliki dua koridor yakni koridor 5 melayani Ciaparigi- Stasiun Bogor, serta koridor 6 melayani Parung Bateng - Air Mancur.

Advertising
Advertising

Untuk bisa menaiki BisKita sangatlah mudah, pertama memiliki kartu pembayaran non tunai alias e-money yang bisa didapat di toko modern atau lainnya. Kedua, cukup menunggu di halte atau shelter bus yang sudah disiapkan oleh pengelola dan tersebar di pelbagai titik. Kemudian, saat bus datang, penumpang cukup menempelkan kartu e money yang berada di pintu masuk bus.

"Salah satunya, ya, harus memiliki kartu e money, karena ke depan layanan bus ini pake non tunai. Namun, saat ini meski pun men tap e money tetap gak dipotong saldonya karena masih sosialisasi dan gratis. Setelah itu penumpang tinggal menentukan tujuan dan tetap berhenti di pemberhentian bus karena bus tidak berhenti sembarangan," kata Plt Dirut PDJT, Eko Wibisono saat dikonfirmasi.

Eko berharap, selama masa sosialisasi ini banyak warga yang mencoba layanan BisKita Transpakuan. Ia berharap ke depan lebih banyak warga beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum. Sebab, salah satu upaya mengurangi kepadatan lalu lintas ialah dengan mengalihkan berkendaraan nya masyarakat ke fasilitas umum.

"Ini tujuan utama nya, mengurangi kepadatan lalu lintas dengan beralih dari kendaraan pribadi ke umum. Pun ke depannya, layanan BisKita Trasn Pakuan juga akan terintegrasi dengan moda transportasi massal lainnya seperti Kereta, LRT, JRC dan MRT. Beban emosi karbon dan kemacetan pun akan terminimalisir," kata Eko.

M.A MURTADHO

Baca juga:

Bima Arya Lantik Direktur BUMN Jadi Dirut BUMD Trans Pakuan

Berita terkait

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

1 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

1 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

2 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

9 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

10 hari lalu

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

MTI Pusat menyatakan kecelakaan maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek harus menjadi momentum menertibkan angkutan gelap.

Baca Selengkapnya

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

12 hari lalu

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

12 hari lalu

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

12 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

13 hari lalu

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).

Baca Selengkapnya

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

13 hari lalu

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.

Baca Selengkapnya