Kontrak dengan Palyja Bakal Berakhir, PAM Jaya Bentuk Tim Transisi

Minggu, 5 Desember 2021 11:36 WIB

PAM Jaya. pamjaya.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo mengatakan pihaknya bakal membentuk tim transisi menjelang berakhirnya kontrak swastanisasi air dengan PT PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Kontrak yang sudah berjalan pada 6 Juni 1997 itu bakal berakhir pada Februari 2023.

“Tim transisi ini akan fokus pada lima klaster,” kata Bambang dalam keterangannya, Ahad, 5 Desember 2021.

Untuk klaster pertama, Bambang menyebut timnya fokus pada transisi penyerahan aset. Selain aset milik Palyja, nantinya aset milik PT Aetra Air Jakarta akan diserahkan ke PAM Jaya selaku satu-satunya regulator pengelolaan air bersih di Ibu Kota.

Advertising
Advertising

Lalu pada klaster kedua akan berfokus pada business process seperti produksi hingga pelayanan. Sedangkan untuk klaster ketiga, keempat dan kelima, tim akan fokus pada transisi sumber daya manusia (SDM), aspek hukum pemindahaan pengelolaan air secara menyeluruh dan sumber utamanya.

Bambang menerangkan keberadaan tim transisi ini cukup penting. Sebab pihaknya menginginkan pengambilalihan pengelolaan air dari kedua perusahaan dapat berjalan mulus dan tidak mengganggu pelayanan air terhadap pelanggan.

“Kami ingin memastikan bahwa ketika ada perubahan pengelolaan, warga yang menjadi pelanggan PAM itu nyaris tidak tahu, karena memang faktanya tidak ada distraction,” kata Bambang.

Sebelumnya, usaha Pemprov DKI mengakhiri swastanisasi air dengan Palyja dan Aetra sudah berjalan sejak 2019. Saat itu citizen lawsuit yang menuntut berakhirnya swastanisasi air di Jakarta dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lalu membentuk Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum untuk membuat head of agreement atau HoA penghentian swastanisasi air kepada Aetra dan Palyja. Namun, hasilnya pada saat itu baru PT Aetra Air Jakarta saja telah menyepakati empat hal bersama PAM JAYA yang tertuang dalam HoA.

Empat poin itu, antara lain mengembalikan konsesi pengelolaan air di DKI Jakarta kepada PAM JAYA; sepakat untuk melakukan due diligent sebagai pertimbangan PAM JAYA dalam menyusun syarat dan ketentuan dalam pengembalian konsesi dan implikasinya; sepakat menyusun transisi dalam pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum di DKI Jakarta setelah pengembalian konsesi dan menyusun peningkatan pelayanan untuk mencapai akses 82 persen di 2023, yang akan dituangkan dalam Perjanjian Pernyataan Kembali.

M JULNIS FIRMANSYAH

Baca juga:

PAM Jaya Optimalkan Sungai di DKI untuk Amankan Pasokan Air Bersih

Berita terkait

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

2 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

2 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

4 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

7 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

9 hari lalu

10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

Ada lebih dari 10 ribu perempuan di Jalur Gaza tewas akibat enam bulan serangan Israel yang melelahkan.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

9 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

10 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

12 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya