Dirut Transjakarta Temui Dirlantas Polda Metro, Bahas Rentetan Kecelakaan

Kamis, 9 Desember 2021 15:13 WIB

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Yana Aditya di kantornya di Cawang, Jakarta Timur, Sabtu, 4 Desember 2021. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo bertemu dengan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Yana Aditya pada Kamis, 9 Desember 2021. Pertemuan keduanya berlangsung di Gedung Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sekitar pukul 14.00 WIB.

Sambodo mengatakan dirinya berdiskusi tentang deretan kecelakaan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. “Hasil evaluasi kami ada beberapa hal yang perlu diperbaiki manajemen karena masih cukup besarnya kecelakaan yang disebabkan karena human error,” ujar Sambodo kepada wartawan siang ini.

Menurut Sambodo, pihaknya akan menagih janji Transjakarta yang menyatakan akan menerapkan rekomendasi yang diberikan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu. Soalnya, kata dia, sejumlah kecelakaan yang terjadi dalam beberapa waktu ke belakang menarik perhatian publik.

Advertising
Advertising

“Misalnya kecelakaan di PGC itu kalau dilihat di video, aneh. Kok bisa tiba-tiba menerobos. Katanya ada aqua terguling, injak pedal gas dan ada dongkrak terguling, injak pedal gas. Ada yang sopirnya ke kamar kecil, ada yang melamun. Tentu ada something (sesuatu) yang harus diperbaiki,” tutur Sambodo. “2 bulan ini ada 14 kecelakaan yang melibatkan Transjakarta. Mayoritas human error,” tambah dia.

Sambodo mengatakan, melihat dari deretan kecelakaan itu, nampaknya memang sudah ada standar operasi alias SOP yang dibuat oleh Transjakarta. Namun, karena pengawasan yang tidak ketat oleh manajemen, Sambodo menduga SOP tersebut tidak dipatuhi oleh para sopir.

Salah satu yang disoroti oleh Ditlantas Polda Metro, lanjut Sambodo, adalah jam kerja, berapa lama pramudi bus Transjakarta istirahat, dan bagaimana sistem shift antarsopir. “Misal dia empat rit, upah sekian. Lima rit, upahnya sekian. Jadi akan muncul tanda tanya, karena kalau sistem itu sopir bisa mengebut agar target bisa dicapai,” kata Sambodo.

ADAM PRIREZA

Baca juga:

Polda Metro Minta Ada Petugas Pendamping di Dalam Bus Transjakarta

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya