Akibat Limbah Masker, Ratusan Petugas Kebersihan di Bantargebang Terpapar Covid-19

Jumat, 17 Desember 2021 15:56 WIB

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Diperkirakan 120 petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang bekerja di Bantargebang terpapar Covid-19 dari limbah masker. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menduga mereka terpapar virus corona dari sampah atau limbah masker masyarakat yang dibuang bersama limbah rumah tangga.

"Petugas gerobak banyak yang tidak memahami ada rumah pasien Covid-19 atau enggak, kemudian semua sampah disatukan, dimasukkan ke tong sampah, dan kemudian ke Bantargebang," kata Asep Kuswanto di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Desember 2021.

Asep mengatakan kasus ratusan petugas kebersihan terpapar virus corona penyebab Covid-19 itu terjadi saat gelombang kedua melanda Jakarta. Saat itu jumlah limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) seperti masker medis membludak hingga mencapai 493 ton per hari.

Asep menjelaskan, saat ini Pemprov DKI sudah memiliki tempat penampungan limbah B3 sendiri. Untuk sampah jenis ini, petugas bakal menggunakan APD lengkap.

Dokumen foto petugas garda depan pengolahan sampah mengenakan bantuan alat pelindung diri di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi Jawa Barat, Jumat, 17 April 2020. ANTARA/HO-Tunasmuda Care

Namun, masih banyak masyarakat yang kerap mencampurkan limbah masker dengan sampah rumah tangga, sehingga limbah tersebut dikelola dengan petugas tanpa APD. "Petugas kami terkena Covid-19 karena limbah masker," kata Asep.

Ia berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk memilih sampah B3 sebelum dibuang. Sebab sampah limbah medis menjadi salah satu media penularan Covid-19.

Advertising
Advertising

Untuk sampah limbah B3 dari rumah sakit, baik limbah masker maupun limbah APD lain, Asep mengatakan pihak rumah sakit sudah melakukan pemilahan sebelum akhirnya didistribusi ke tempat pembuangan akhir. "Kantong sampahnya khusus. Dari sana bakal dilakukan pengangkutan oleh pihak ketiga kami," kata Asep.

Baca juga: Limbah Masker dan Sarung Tangan Meningkat, DKI: Sampah Berbahaya

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

17 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

9 hari lalu

DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), terus melakukan upaya dalam penanganan sampah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya