Pembangunan ITF Jakarta Mandek, DPRD Tuding Pemenang Tender Tak Punya Dana
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Rabu, 22 Desember 2021 11:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyebut gagalnya pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di empat wilayah Jakarta karena terkendala dana. Padahal sudah ada pemenang tender dalam proyek pembuatan tempat pengelolaan sampah tersebut.
Ida mencontohkan pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara dengan pemenang tender PT Fortum Finlandia. Lalu di Jakarta Barat dengan pemenang tender konsorsium PT WIKA-Indoplas Karya Energi. Menurut Ida, keduanya mengalami masalah keuangan.
"Fortum ternyata terkendala karena investor keuangannya yang memang tidak bisa berjalan dengan baik, yang kedua Wika-Indoplas juga sama faktor keuangan," kata Ida dalam keterangannya, Rabu, 22 Desember 2021.
Ida menilai pemenang tender tidak punya dana untuk modal membangun ITF yang nilainya mencapai Rp 3 triliun. "Jadi ini (tender), kan, harus punya uang. Jangan karena dia sudah dimenangkan, tapi ternyata dia tidak punya uang," ucap dia.
Selain permasalahan keuangan, masalah tanah turut mengganggu pembangunan ITF. Permasalahan tanah ini sudah terjadi sejak November 2020 hingga sekarang. Menurut Ida, hal ini terjadi karena Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ITF di Jakarta yang kurang matang.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerangkan ITF dibuat untuk mengurangi beban Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang usianya diperkirakan hanya sampai 2021. Per harinya nanti, kata Anies, ITF akan mampu mengelola 2.200 ton sampah Jakarta.
ITF yang dibangun di Jakarta nantinya diklaim bakal menggunakan teknologi yang sama dengan di Eropa dan Asia. Sehingga, Anies menjamin ITF akan memerhatikan keamanan lingkungan. Jakpro dan Fortum ditargetkan bisa membangun ITF dalam kurun waktu 2,5 tahun dari target awalnya 3 tahun.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga:
Pembuatan ITF Sunter Mandek, DPRD Sarankan Bikin ITF Mini