Postur Tubuh Diduga Jadi Salah Satu Penyebab Kecelakan Bus Transjakarta

Rabu, 29 Desember 2021 12:28 WIB

Penumpang menaiki Bus Transjakarta saat melintasi kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta, Rabu, 6 Januari 2021. Pemerintah melakukan pengetatan pembatasan pergerakan di Jawa dan Bali pada 11-25 Januari 2021. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Kelaikan dan Keselamatan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DKTJ) Prayudi mengatakan pihaknya menduga salah satu penyebab maraknya kecelakan bus Transjakarta karena postur tubuh pengemudi yang tidak cocok dengan spesifikasi bus. Menurut dia, bus yang digunakan Transjakarta saat ini dirancang untuk pasar Eropa, bukan Asia.

"Postur tubuh jadi salah satu penyebab tabrakan pos polantas. Jadi ada area blank spot dan membuat pengemudi tidak melihat secara keseluruhan. Ini yang mengakibatkan pengemudi menabrak separator, motor," ujar Prayudi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Desember 2021.

Hal ini menjadi salah satu rekomendasi DKTJ kepada pihak Transjakarta untuk memodifikasi kabin bus agar pengemudi bisa mengatasi blank spot. Soal opsi penambahan CCTV agar blank spot dapat teratasi, DKTJ tidak merekomendasikannya.

"Kalau terlalu banyak CCTV, jadi terlalu banyak beban untuk pengemudi," kata Ketua Komisi Penelitian dan Pengembangan DKTJ Leksmono Suryo Putranto.

Dari data yang dipaparkan DKTJ, sepanjang 2021 ini moda transportasi Transjakarta sudah mengalami insiden sebanyak 508 kejadian. Hal ini menempatkan Transjakarta sebagai moda transportasi Jakarta yang paling banyak mengalami insiden.

Advertising
Advertising

Mengenai insiden yang paling menonjol sepanjang tahun ini dan menjadi perhatian DKTJ adalah tabrakan antarbus Transjakarta di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Timur beberapa bulan silam. Peristiwa itu mengakibatkan dua orang tewas, yang terdiri dari penumpang dan pengemudi.

Dari hasil penyelidikan, kecelakaan itu disebabkan pengemudi mengalami epilepsi hingga mengakibatkan kecelakaan. Oleh karena itu, DKTJ merekomendasikan agar ada pemeriksaan kesehatan berkala kepada para pengendara.

"Kesehatan harus dipantau tiap enam bulan atau setahun sekali. Karena yang dikhawatirkan, bisa saja nanti ada serangan jantung ke depannya," kata Prayudi.

Saat ini pihak DKTJ sudah merekomendasikan dibentuknya divisi khusus di Transjakarta soal penanganan dan pencegahan kecelakan. Kini divisi tersebut sudah terbentuk dan berjalan di Transjakarta.

Selain itu, Prayudi juga meminta Transjakarta memperhatikan para sopir yang berkendara dini hari, seperti dengan menyiapkan mes atau asrama untuk mereka beristirahat. "Bagi pengemudi yang berkendara saat dini hari, kami meminta disiapkan fasilitas penginapan," ujar Prayudi.

M JULNIS FIRMANSYAH

KOREKSI: Berita ini telah direvisi pada Rabu, 29 Desember 2021 untuk memperbaiki penulisan nama Ketua Komisi Kelaikan dan Keselamatan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DKTJ) Prayudi. Demikian kekeliruan tersebut telah diperbaiki.

Baca juga: 10 Besar Aduan Masyarakat Soal Transportasi Jakarta Sepanjang 2021

Berita terkait

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

3 hari lalu

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

Pemerintah Seoul menawarkan Climate Card, tiket transit untuk wisatawan jangka pendek

Baca Selengkapnya

Tak Selalu Menyiksa, Ini Manfaat Pakai Sepatu Hak Tinggi bagi Tubuh

22 hari lalu

Tak Selalu Menyiksa, Ini Manfaat Pakai Sepatu Hak Tinggi bagi Tubuh

Tak selalu bikin pegal dan menyiksa, berikut beberapa potensi dampak positif terkait pemakaian sepatu hak tinggi menurut podiatris.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

26 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

26 hari lalu

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

MTI Pusat menyatakan kecelakaan maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek harus menjadi momentum menertibkan angkutan gelap.

Baca Selengkapnya

Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

40 hari lalu

Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran

Baca Selengkapnya

Dokter Sarankan Mudik Lebaran Jarak Jauh dengan Transportasi Umum, Ini Alasannya

44 hari lalu

Dokter Sarankan Mudik Lebaran Jarak Jauh dengan Transportasi Umum, Ini Alasannya

Dokter meminta pemudik jarak jauh menggunakan transportasi umum seperti pesawat atau kereta untuk mudik Lebaran agar lebih aman.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Mudik Gratis Kemenhub Masih Dibuka, Begini Cara Daftarnya

44 hari lalu

Pendaftaran Mudik Gratis Kemenhub Masih Dibuka, Begini Cara Daftarnya

Kemenhub kembali menggelar Program Mudik Gratis tahun 2024, memfasilitasi masyarakat Indonesia yang ingin pulang kampung untuk rayakan lebaran.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

49 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Berbuka Puasa di MRT dan Transjakarta, Begini Aturannya Selama Ramadan

14 Maret 2024

Berbuka Puasa di MRT dan Transjakarta, Begini Aturannya Selama Ramadan

MRT dan Transjakarta keluarkan aturan selama Ramadan bagi masyarakat yang berbuka puasa saat berada dalam moda transportasi ini.

Baca Selengkapnya

Bos Transjakarta Sebut 9 dari 10 Orang Jakarta Bisa Akses Transjakarta dengan Jalan Kaki Maksimal 10 Menit

7 Maret 2024

Bos Transjakarta Sebut 9 dari 10 Orang Jakarta Bisa Akses Transjakarta dengan Jalan Kaki Maksimal 10 Menit

Bos PT Transjakarta mengklaim 9 dari 10 orang di Jakarta bisa mengakses layanan Transjakarta hanya dengan berjalan kaki 5 hingga 10 menit.

Baca Selengkapnya