Pandu Riono Jelaskan Soal Golongan yang Harus Terima Vaksin Booster

Selasa, 11 Januari 2022 11:40 WIB

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menjelaskan, jenis vaksin yang pernah diterima seseorang pada tahap 1 dan 2 tidak mempengaruhi prioritas pemberian vaksin booster. Hal ini untuk menjawab keresahan masyarakat penerima vaksin jenis Sinovac, karena efektivitasnya disebut rendah dalam menangkal virus Covid-19 sehingga memerlukan vaksin booster lebih cepat.

"Jadi bukan dilihat dari jenis vaksinnya. Semua vaksin bermanfaat, tapi lihat orangnya," ujar Pandu saat dihubungi Tempo, Selasa, 11 Januari 2022.

Pandu menjelaskan, golongan yang harus mendapatkan vaksinasi booster terlebih dahulu selain tenaga kesehatan, antara lain orang lanjut usia, orang dengan komorbid, orang yang belum divaksin dan tinggal di daerah klaster penularan, serta masyarakat yang tinggal di daerah penularan dan sudah mendapatkan dua kali vaksin.

"Orang-oang di daerah itu diprioritaskan mendapat booster dulu," kata Pandu.

Soal narasi yang menyebut vaksin Sinovac kurang efektif dalam menangkal Covid-19 varian Omicron, Pandu menyangkalnya. Ia mengatakan ada pihak yang mencari keuntungan dari penyebaran isu tersebut.

Advertising
Advertising

"Jadi ga berkaitan dengan jenis vaksin. Itu pabrik vaksin mengintervensi biar vaksin laku. Ya, di mana-mana sembunyi-sembunyi selalu ada (yang mau berbisnis)," kata Pandu.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan Presiden Joko Widodo akan mengumumkan secara langsung mekanisme vaksin booster yang dijadwalkan pada Rabu, 12 Januari 2022.

"Vaksin booster Presiden (Jokowi) akan umumkan khusus melalui konferensi pers," ujar Menkes Budi Gunadi usai rapat terbatas di kantor Presiden, Senin, 10 Januari 2022. Ia menambahkan kepala negara juga akan menyampaikan jenis vaksin Covid-19 apa saja yang dipakai dalam skema ini.

Program vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster rencananya akan diberikan secara gratis dan berbayar mulai 12 Januari 2022. Mereka yang mendapat vaksin dosis ketiga gratis adalah lansia dan masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

Sedangkan kriteria dan syarat penerima vaksin Covid-19 booster ialah penduduk usia 18 tahun ke atas, telah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua minimal 6 bulan, tinggal di kabupaten/kota yang telah mencatatkan capaian vaksinasi dosis pertama 70 persen dan 60 persen untuk dosis kedua.

"Stok vaksin yang ada 446 juta, disuntik 280 juta. Masih ada lebih 150 juta dosis yang bisa disuntikkan," kata Menkes Budi soal vaksin booster.

Baca juga: Ralat Data, Wali Kota Depok Sebut yang Terpapar Omicron Bukan 6 tapi 4

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

8 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

11 hari lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

15 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

15 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

16 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

16 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

16 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya