Sidang Dokter Pembakar Bengkel di Tangerang, Ini Kesaksian Adik Pacar
Reporter
Ayu Cipta (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 11 Januari 2022 19:47 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Pengadilan Negeri Tangerang menyidangkan perkara dokter pembakar bengkel Intan Jaya Motor dengan terdakwa dokter Mery Anastasia, pada hari ini. Sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Yuliarti itu berlangsung Selasa sore 11 Januari 2022 pukul 15.30 hingga pukul 17.00 WIB.
Jaksa penuntut Umum Reza Sohi Pahlevi menghadirkan saksi Fernando Syahputra alias Nando, yang tak lain adik pacar Mery, Lionardi Syahputra. Lionardi bersama ayah dan ibunya Edi Syahputra dan Lylis Tasim tewas dalam pembakaran bengkel sepeda motor di jalan Cemara Cibodasari Kota Tangerang pada Jumat, 6 Agustus 2021.
Dalam kesaksiannya, Fernando menyatakan terdakwa sempat cekcok mulut melalui sambungan telpon dengan ibunya Lylis Tasim. "Saya dengar mama emosi dan berkata kurang ajar pada terdakwa," kata Nando.
Nando juga memberikan keterangan di bawah sumpah bahwa terdakwa mengajukan lima tuntutan kepada orang tuanya, yaitu uang nikah Rp 300 juta, bengkel tidak dikelola orang tua, keluarga Edi keluar dari bengkel, minta Rp 10 juta per bulan, meminta mobil dan rumah.
Nando mengatakan tuntutan dokter Mary itu disampaikan kakaknya Lionardi secara lisan kepada ibunya, Lylis Tasim. "Tapi saya membaca WhatsApp terdakwa ke handphone kakak saya, ada buktinya," kata Fernando di persidangan.
Selanjutnya dokter Mery membantah keterangan Fernando...
<!--more-->
Ketika Hakim Yuliarti menanyakan kepada Mery apakah keterangan saksi Fernando benar? Mery menjawab tidak semuanya benar.
"Tuntutan itu tidak benar, hanya uang pernikahan yang sudah kami bicarakan, Rp 300 juta yang betul, "kata Mery melalui video conference. Persidangan berlangsung secara virtual. Terdakwa mengikuti sidang dari Rutan Polres Metro Tangerang.
Mery juga membantah keterangan saksi Fernando bahwa Mery menjemput kakaknya pada pukul 04.00 subuh. "Yang benar Lionardi menjemput saya pukul 07.00 Yang Mulia," kata Mery. Namun Fernando tetap pada keterangannya.
Fernando menyebutkan sebelum peristiwa kebakaran hebat yang menewaskan orangtua dan kakaknya, dr. Mery berperilaku baik dan beberapa kali datang ke ruko berlantai empat itu. Bahkan Mery juga pernah merekomendasikan obat dan membantu merawat anggota keluarga yang sakit.
Fernando menyebutkan ruko itu ditinggali keluarganya. Selain bengkel di lantai satu, di lantai dua terdapat satu kamar yang ditempati berlima. "Karena sedang renovasi, jadi kami berlima. Di lantai tiga ada kamar dan gudang, lantai empat ada kamar dan balkon," kata Nando.
Hakim Yuliarti pun menggali keterangan Fernando sehingga dalam runtutan kesaksian terjadi kronologi peristiwa pembakaran bengkel yang menewaskan tiga orang korban jiwa.
Selanjutnya kronologi peristiwa pembakaran bengkel...
<!--more-->
Berikut kronologi versi Fernando sebelum kebakaran bengkel Intan Jaya Motor pada 6 Agustus 2021.
1.Pukul 04.0O WIB
Lionardo pergi dari bengkel. "Koko pergi dijemput pakai mobil Expander subuh jam 04.00,"kata Fernando.
2.Pukul 14.00 WIB
Dokter Mery menelpon Lylis Tasim, ibu Lionardi Syahputra. "Saya mendengar mama emosi dan mengatakan kurang ajar kepada terdakwa. Karena terdakwa sudah berucap kasar,"kata Nando. Pada saat itu terdakwa juga mengancam Lionardi tidak pulang.
3.Pukul 19.00 WIB
Lionardi datang ke bengkel dan langsung naik ke lantai dua. Dia minta petugas bengkel menjemputnya dari dekat Hotel Olive.
Kepada ibunya, Lionardi menyampaikan kalau Mery sudah hamil. "Mama mengatakan sebagai laki-laki harus bertanggung jawab," ujar Fernando.
Pada saat itu Lionardi juga menyampaikan tuntutan Mery. Setelah itu Lionardi pergi kembali ke dekat hotel Olive.
4.Pukul 23.30 WIB
Lionardi pulang ke bengkel bersama dr. Mery. Dia langsung naik ke lantai dua seraya mengatakan 'Mery itu mau bakar bengkel. Dia sudah di bawah membawa bensin sudah menyalakan api,' kata Fernando.
Selanjutnya Fernando sempat turun ke bengkel di lantai satu ruko namun 3 motor sudah terbakar..
<!--more-->
Api cepat menjalar, Fernando sempat turun ke lantai satu tapi 3 unit sepeda motor di bengkel sudah terbakar. Dia naik ke lantai dua dan mengajak kakaknya Cornelia Fransisca naik ke lantai empat.
"Sesampainya di lantai empat saya baru sadar orangtua saya belum naik. Saya turun ke bawah lantai tiga tapi asap sudah membumbung, api menyala saya naik ke lantai empat dan tersandung koko Lionardi (meninggal),"kata Fernando.
Fernando mengatakan sempat menyeret tubuh kakaknya dan mengguyurkan air. "Dia tidak bergerak tapi tidak ada luka bakar. Kalau orang tua saya gosong. Saya tahu setelah berada di peti mati," ujarnya.
Penasihat hukum dr. Mery, Azmi Syahputra usai persidangan mengatakan ada beberapa hal yang memang perlu diuji. "Kami sudah crosscheck examination dalam keterangan saksi ini. Ada hal yang tidak diakui dalam spektrumnya tadi seperti yang pagi tidak disebut. Dan segala macamnya ini yang menjadi kami mau mencari motivasi dan latar belakangnya,"kata Azmi.
Kuasa hukum dokter pembakar bengkel itu menyebutkan pihaknya mencari kebenaran bersama- sama dalam kasus dugaan pembunuhan berencana itu. Sidang dilanjutkan pada 20 Januari mendatang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi.
AYU CIPTA
Baca juga: Sidang Dokter Pembakar Bengkel di Tangerang, Jaksa: Terancam Pidana Mati