Potensi Gelombang Ketiga Covid-19, Dinkes DKI Imbau Warga Tidak Perlu Panik
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 12 Januari 2022 21:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta saat ini masih mendengar pendapat para ahli soal kemungkinan Indonesia dilanda gelombang ketiga Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan masyarakat tidak perlu panik dengan prediksi gelombang ketiga Covid-19 pada awal Februari nanti.
Sebab varian Omicron tidak menyebabkan penyakit parah dibanding varian Delta, meski penularannya cepat. Namun, Widyastuti meminta masyarakat tetap siaga dan mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, pemerintah tetap terus melakukan tracking and tracing setiap kasus Covid-19 untuk mencegah penyebaran varian Omicron.
Peneliti Global Health Security Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi meski tidak akan sebesar gelombang kedua.
Menurut epidemiolog itu, dampak gelombang ketiga kemungkinan hanya akan menyebabkan setengah dari total kasus gelombang sebelumnya dari varian Delta.
“Tetapi bicara kasus ini berarti kemampuan deteksi pemerintah, kalau kasus infeksinya jauh lebih banyak. Karena 90 persen gejala Omicron ini ringan, sedang atau tidak bergejala, sehingga mayoritas tidak terdeteksi. Yang harus disiapkan tentu sistem rujukan dan pelayanan kesehatan,” ujar Dicky kepada Tempo, Rabu, 12 Januari 2022.
Adapun gejala ringan varian Omicron disebabkan orang telah memiliki imunitas lebih tinggi dibandingkan ketika terpaan varian Delta.
Sebelumnya, pada 10 Januari lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut Pemerintah Provinsi DKI sudah mempersiapkan skenario untuk menghadapi gelombang ketiga Covid-19, namun tidak merinci skenario apa yang disiapkan.
Baca juga: Epidemiolog Prediksi Gelombang Ketiga Covid-19 Tidak Separah Gelombang Kedua