Resah Isu Penggusuran, Warga Bojong Koneng Ontrog Sentul City

Jumat, 4 Februari 2022 06:19 WIB

Foto udara rumah milik pengamat politik Rocky Gerung di Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Jawa Barat, Senin 13 September 2021. Lahan seluas 800 m tersebut diklaim Sentul City. Sentul City mendapatkan tanah tersebut sejak tahun 1990an dengan cara menerima pelepasan dari tanah HGU PTPN 11 Pasir Madang seluas 1.100 Ha yang berlokasi di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bogor - Sejumlah warga Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor merasa terusik dengan isu penggusuran dan sengketa tanah dengan PT Sentul City. Penduduk pun mengontrog kantor Sentul City karena khawatir banyak orang luar yang menguasai lahan melalui oper alih garapan dari Biong Tanah.

Seorang warga Desa Bojong Koneng, Lukman, 30 tahun, mengatakan penduduk asli desa itu tidak tenteram dengan kisruh soal sengketa tanah di wilayahnya. Terlebih, isu yang berkembang adalah akan ada penggusuran terhadap penduduk asli. Padahal, selama ini tidak pernah ada masalah antara warga setempat dengan dengan perusahaan properti tersebut.

“Alhamdulilah untuk lahan warga asli Bojong Koneng tidak ada masalah dan tidak ada yang digusur, karena sejak awal belum ada permasalahan, kalaupun ada masalah yang ramai itu bukan warga asli,” kata Lukman, usai mendatangi kantor PT. Sentul City, Kamis, 3 Februari 2022.

Lukman merasa lega setelah mendapat kepastian dari PT Sentul City bahwa tanah mereka tidak bermasalah. Dalam pertemuan itu, Sentul City juga menyatakan tidak akan menggusur mereka.

Dalam kisruh sengketa lahan di Bojong Koneng, Lukman minta warga setempat jangan dibawa-bawa. Lukman mengatakan warga setempat tidak mau dijadikan bemper atas nama para penggarap berdasi. Alasannya, selain warga asli dicatut juga nama baik desa Bojong Koneng jadi tercoreng karena dianggapnya selalu berkonflik.

Advertising
Advertising

“Jangan usik kami, kami ingin tenang. Kami tidak mau di di bawa ke permasalahan orang lain. Selesaikan persengkataan melalui jalur hukum. Jangan bawa bawa warga asli lagi sebagai tameng dan jangan bawa massa dari luar serta jangan bawa ke ranah politik,” kata Lukman.

Warga lain bernama Hasan Badru menyebut banyak orang yang mengaku sebagai warga Bojong Koneng namun tidak dikenalnya. Warga setempat selama ini tidak memiliki masalah apapun dengan Sentul City. Bahkan ada warga yang pinjam pakai lahan Sentul City untuk bertani dan berkebun dengan skema pinjam setahun sekali atau masa panen tiga kali.

“Cek saja KTP-nya yang bersengketa, apa orang asli bukan. Kita sudah puluhan tahun tinggal di desa ini pasti kenal wajah, kalau pun gak kenal nama," ujarnya.

Pria 60 tahun itu berharap warga pendatang tidak membuat kisruh di desanya. "Kalau merasa jadi pemilik, tentu punya sertifikat tanah. Kalau gak punya sertifikat dan ngaku-ngaku jadinya kan repot,” kata Hasan.

Head Communication PT. Sentul City David Rizar Nugroho membenarkan jika warga mendatangi kantornya. David mengatakan, warga diterima salah satu staff kantor bernama Solihin. Warga diterima dan didengar semua keluhan serta uneg-unegnya dan diberikan penjelasan.

“Mereka datang mempertanyakan yang ramai kemarin, kami terima. Setelah mendengar uneg-uneg mereka, kami berikan penjelasan bahwa mereka tidak termasuk yang digusur karena memang warga asli," kata David.

David menjelaskan Sentul City tidak akan melakukan penggusuran terhadap warga asli Desa Bojong Koneng. Selama ini Sentul juga tidak ada masalah dengan warga setempat. "Justru yang buat masalah itu mereka orang luar yang mengklaim lahan kami yang didapat dari mafia tanah dengan cara oper alih garap,” kata David.

M.A MURTADHO

Baca juga: Tanggapi Catatan LBH Jakarta, Pemerintah DKI Bantah Ada Penggusuran Paksa di Era Anies Baswedan

Berita terkait

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

8 hari lalu

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

Bekas asisten Cut Indria Marzuki, Riri Khasmita, sempat berkelit telah menggelapkan surat berharga dan harta sebanyak miliaran rupiah dari ibunda Nirina Zubir.

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

8 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

9 hari lalu

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

RIbuan pesan masuk ke media sosial Nirina Zubir. Mayoritas berisi dukungan dan curhatan pengikutnya yang sama-sama menjadi korban mafia tanah

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

9 hari lalu

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

PN Jakarta Barat telah memvonis eks ART Nirina Zubir 13 tahun penjara dalam perkara mafia tanah

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

9 hari lalu

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

Wawancara eksklusif Tempo dengan Nirina Zubir seputar kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan bekas ART ibunya

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

20 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

22 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

29 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Pengembang Sebut Sirekap Diserang DDoS Saat Pemungutan Suara, Jenis Serangan Apa Ini?

31 hari lalu

Pengembang Sebut Sirekap Diserang DDoS Saat Pemungutan Suara, Jenis Serangan Apa Ini?

Sirekap telah menjadi polemik saat gelaran Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

32 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya