Pemuda Diterjang Peluru Nyasar, Ibu: Dia Tulang Punggung Keluarga

Kamis, 17 Februari 2022 13:16 WIB

Ilustrasi Puluru. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda bernama Fadillah Rafi menjadi korban tembakan peluru nyasar di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada 11 Februari 2022. Pemuda 19 tahun itu kini masih dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM.

Keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/B/748/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya, pada Jumat 11 Februari 2022 lalu.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan membenarkan adanya laporan tersebut. Menurut dia, tim dari Direktorat Reserse dan Kriminal Umum tengah menyelidiki kasus peluru nyasar itu.

"Masih diselidiki. Ditangani Krimum," kata Zulpan saat dihubungi, Kamis, 17 Februari 2022.

Orang tua dari Fadillah Rafi, Musliari meminta polisi segera mengungkap kasus tersebut. Dia pun mengisahkan kronologi anaknya bisa terkena tembakan saat melihat tawuran di jalan itu.

Menurut Musliari, saat itu ang anak baru pulang kerja. Dia kemudian diajak keluar untuk minum kopi oleh temannya. Setelah selesai minum kopi, di tengah jalan, tepatnya di depan Gedung Jasa Marga, Kramat Jati, Jakarta Timur jalan mereka terhadang karena adanya tawuran.

"Di Kramat Jati, di depan Gedung Jasamarga menurut temannya ini kebetulan ada tawuran warga. Anak saya ini meminggirkan motornya tiba-tiba melesat itu (peluru) dan kena perut anak saya," kata dia.

Saat itu, Rafi langsung tak sadarkan diri di lokasi kejadian. Temannya yang melihat Rafi, langsung bergegas mencari pertolongan untuk membawa Rafi ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Namun, pahitnya Rafi selalu ditolak oleh rumah sakit atau puskesmas itu.

Sampai pada akhirnya, Rafi dibawa oleh rekannya ke RSCM, Jakarta Pusat. Hingga Rabu, 16 Februari 2022, Rafi masih terbaring lemas di rumah sakit karena mendapatkan luka cukup serius di bagian usus akibat tembakan.

Musliari berharap keadilan untuk anak kandungnya itu. Dia mengeluhkan biaya perawatan anaknya yang sudah membengkak. Karena Rafi menjadi tulang punggung keluarga, kondisi ekonomi Musliari dan keluarga pun kini terpuruk karena Rafi harus berhenti bekerja.

"Jadi, anak saya itu tulang punggung keluarga. Dia baru kerja tiga bulan," kata dia.

Baca juga: Peluru Nyasar di Jakarta Setahun Terakhir yang Belum Terungkap

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

15 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya