Pelonggaran Syarat Perjalanan, Pandu Riono: Memotivasi Penduduk Mau Vaksinasi

Sabtu, 12 Maret 2022 19:26 WIB

Penumpang kereta api argo parahyangan tiba di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Kamis, 10 Maret 2022. PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberlakukan aturan baru untuk perjalanan jarak jauh dengan memberlakukan kapasitas angkut kereta jarak jauh menjadi maksimal 100 persen. ANTARA/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebut pelonggaran syarat perjalanan belum tentu memicu kasus Covid-19 kembali melonjak. Menurut Pandu, kebijakan itu diambil setelah pemerintah melakukan kalkulasi risiko dengan cermat.

“Apakah akan meningkatkan lonjakan? Belum tentu. Itu hanya persyaratan yang bisa dilakukan kalau sudah imun,” kata Pandu dalam sebuah webinar di Jakarta, Sabtu, 12 Maret 2022.

Segala bentuk pelonggaran itu, kata Pandu, masih merupakan uji coba. Namun pemerintah sudah menghitung risikonya sesuai dengan kondisi pandemi di Indonesia.

Pandu menilai imunitas pada masyarakat Indonesia sudah mulai terbentuk, sehingga kebijakan melonggarkan syarat perjalanan itu bisa diambil. Apalagi pemerintah juga melancarkan pemberian vaksinasi booster yang sedang digencarkan saat ini.

Penghapusan syarat tes antigen dan PCR untuk penumpang pesawat, kapal maupun perjalanan darat itu hanya berlaku bagi orang yang sudah vaksinasi Covid-19 lengkap. Ke depan, syarat perjalanan itu bisa ditingkatkan menjadi orang yang sudah menerima vaksinasi booster.

Pengetatan itu, lanjut pakar epidemiologi tersebut, untuk memotivasi masyarakat melaksanakan vaksinasi. Ketahanan menghadapi Covid-19 yang efektif hanya melalui pemakaian masker dan vaksinasi.

Selanjutnya memotivasi penduduk mau disuntik vaksin booster...

<!--more-->

“Itu adalah alat memotivasi penduduk supaya mau disuntik vaksin booster. Penduduk Indonesia kalau dipaksa, diwajibkan, mereka suka melawan dan menghindar. Disiplin kita lemah sekali,” ujarnya.

Pemerintah harus berupaya agar cakupan vaksinasi semua dosis mencapai 100 persen penduduk Indonesia. Pandu mengatakan penerapan jaga jarak di Indonesia, terutama di kota besar, sulit karena menyebabkan penumpukan warga di transportasi publik.

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman juga menyatakan Indonesia belum melalui masa kritis Covid-19. Jika pemerintah mau menerapkan pelonggaran, perlu ada penguatan pada aspek lain yaitu dengan memperkuat sampling dan surveillance.

Pelonggaran aturan juga harus selektif karena 30 provinsi masih memiliki angka positivity rate di atas lima persen. “Kalau perjalanan domestik tidak dilakukan tes, itu tidak masalah karena memang secara modal imunitas sudah dimungkinkan, tapi tetap harus hati-hati,” ujarnya.

Alasannya, saat ini berkembang varian Omicron BA.2 yang dapat meningkatkan keterisian rumah sakit dan angka kematian, seperti yang terjadi di Hong Kong. “Kita sebenarnya sudah on track, jangan sampai malah jadi berat karena tidak sabar untuk melakukan banyak pelonggaran, itu yang berbahaya,” kata Dicky.

Baca juga: Syarat Perjalanan Tes Antigen - PCR Dihapus, Belum Ada Kenaikan Penumpang di Terminal Kalideres

Advertising
Advertising

Berita terkait

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

4 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

10 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

10 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

10 hari lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

16 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

16 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

17 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

18 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

19 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya