Warga Ciawi Bogor Sebut Bendungan Ciawi-Sukamahi Bikin Air Sungai Keruh

Jumat, 8 April 2022 17:24 WIB

Suasana aktivitas pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 September 2021. Pembangunan bendungan dry dam atau kering di Ciawi dan Sukamahi merupakan yang pertama di Indonesia dan khusus dibangun untuk mengendalikan banjir ibu kota DKI Jakarta dari hulu hingga hilir. Kedua bendungan ini akan terisi saat musim hujan dan akan mereduksi aliran air dari hulu ke hilir sehingga bisa mengurangi banjir di kawasan Jabodetabek. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Warga beberapa desa di Kecamatan Ciawi dan Megamendung, Kabupaten Bogor mengeluhkan air sungai kotor dan keruh. Bahkan, ikan milik mereka yang ditambak di aliran sungai Ciliwung itu banyak yang mati saking keruhnya air.

Mereka menyebut, keruh dan kotornya air adalah dampak dari pembangunan proyek strategis nasional atau PSN Bendungan Ciawi -Sukamahi, Kabupaten Bogor.

Tokoh Masyarakat Kampung Pasir Kalong, Desa Sukakarya, Bunyamin mengatakan, dampak pembangunan Bendung Ciawi-Sukamahi, sungai Cisukabirus menjadi kotor dan keruh dan mereka pun tidak dapat menggunakan air kali. Padahal, menurut Bunyamin, keseharian aliran sungai sering dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, cuci dan kakus.

"Selain untuk kebutuhan sehari-hari, aliran sungai juga dimanfaatkan oleh warga untuk penambakan ikan. Saat ini banyak warga yang melaporkan ikannya banyak yang mati. Pertanyaannya, warga merugi seperti itu siapa yang mau tanggung jawab?" kata Bunyamin kepada Tempo, Jumat, 8 April 2022.

Terlebih saat ini, Bunyamin mengatakan pihak kontraktor PSN Bendungan Sukamahi juga sudah membuat sumur bor dengan sangat dalam. Bunyamin menyebut, dengan pengeboran maka dampak kekeringan berkepanjangan kepada warga tidak akan terelakan.

Advertising
Advertising

Warga di sekitar Bendungan mengaku kecewa terhadap PSN besutan Presiden Jokowi untuk pengendalian banjir Jakarta itu.

"Bendungan itu dijanjikan untuk ini dan itu, khususnya pengendali banjir. Tapi, tidak memperhatikan ekologi dan keberlangsungan kehidupan warga di sekitar sini. Para kontraktor itu seenaknya aja buat keruh dan sumur bor, ke depan selesai proyek mereka pulang dan tinggal kami menghadapi kekeringan," kata Bunyamin.

Keluhan masyarakat ini pun di dengar oleh Camat Megamendung, Acep Sajidin dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Mulyadi. Baik Acep atau Mulyadi, keduanya mengatakan akan melakukan pengecekan terlebih dulu dan jika betul banyak dampak negatif bagi rakyat mereka akan menegur kontraktor dan akan membawanya ke rapat dengan Ditjen SDA Kementerian PUPR.

Perwakilan PT. Wijaya Karya selaku kontraktor Bendung Sukamahi Ganar, mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti aduan masyarakat terhadap keruhnya air kali. Ganar juga menyebut, untuk keluhan warga dengan pembuatan sumur bor juga sebagian sudah ditindaklanjuti pihaknya.

"Mungkin untuk pengaduan air keruh di aliran sungai Cisukabirus tersebut sudah kita tindak lanjuti dan untuk sumur BOR juga sebagian sudah kita tindaklanjuti," jawab Ganar dikonfirmasi Tempo melalui WhatsApp.

Sementara pihak kontraktor bendung Ciawi, baik PPK atau bagian pelaksanaan proyek tidak menjawab konfirmasi Tempo.

Bendung Ciawi-Sukamahi awalnya ditargetkan selesai pada akhir 2021. Namun hingga kini, bendungan untuk pengendalian banjir Jakarta itu belum rampung.

Baca juga: Realisasi Proyek Penanganan Banjir Jakarta Rata-rata di Bawah 10 Persen

M.A MURTADHO

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

11 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

17 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

17 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

19 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

1 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

2 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

3 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya