Top 3 Metro: Demo Mahasiswa BEM SI Belum Ada Izin, BEM se-Bogor Tuntut Jokowi
Reporter
Tempo.co
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Sabtu, 9 April 2022 07:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler metropolitan pada Sabtu pagi dimulai Polda Metro Jaya sebut demo mahasiswa BEM SI 11 April belum mengajukan izin.
1. Demo Mahasiswa BEM SI 11 April , Polda Metro: Tanpa Izin akan Dibubarkan
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar demo mahasiswa di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin, 11 April mendatang. Namun, Polda Metro Jaya menyatakan belum menerima permohonan izin untuk demo dari kelompok manapun hingga saat ini.
"Perlu saya sampaikan juga kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum yang tanpa memiliki dasar pemberitahuan di kepolisian sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku ini dapat dibubarkan oleh aparat," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan, Kamis, 7 April 2022.
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, permohonan izin tersebut merupakan kewajiban yang harus dipenuhi sebelum melakukan unjuk rasa.
"Bahwa itu harus memiliki perizinan atau disampaikan kepada kepolisian paling tidak 3x24 jam sebelum melakukan kegiatan," kata Zulpan.
"Aliansi BEM Seluruh Indonesia bersama Aliansi BEM PTMI akan membuat gerakan, sebagaimana jawaban dari H+14 sejak hari yang telah dijanjikan oleh pak Jokowi menjawab 6 tuntutan rakyat terbilang 11 April mendatang," demikian isi ajakan demo di akun instagram @bem_si.
Unjuk rasa ini merupakan lanjutan dari demo pada 28 Maret lalu. Dalam demo tersebut BEM SI akan membawa enam tuntutan, salah satunya ialah "Mendesak dan Menuntut Jokowi untuk bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara".
Selain demo mahasiswa BEM SI, belakangan juga viral ajakan demo 11 April mendatang di media sosial, dari kelompok STM Bergerak. Namun kelompok ini juga belum memberitahukan rencana unjuk rasa tersebut kepada kepolisian.
Selanjutnya Bendungan Ciawi-Sukamahi bikin air sungai keruh...
<!--more-->
2. Warga Ciawi Bogor Sebut Bendungan Ciawi-Sukamahi Bikin Air Sungai Keruh
Warga beberapa desa di Kecamatan Ciawi dan Megamendung, Kabupaten Bogor mengeluhkan air sungai kotor dan keruh. Bahkan, ikan milik mereka yang ditambak di aliran sungai Ciliwung itu banyak yang mati saking keruhnya air.
Mereka menyebut, keruh dan kotornya air adalah dampak dari pembangunan proyek strategis nasional atau PSN Bendungan Ciawi -Sukamahi, Kabupaten Bogor.
Tokoh Masyarakat Kampung Pasir Kalong, Desa Sukakarya, Bunyamin mengatakan, dampak pembangunan Bendung Ciawi-Sukamahi, sungai Cisukabirus menjadi kotor dan keruh dan mereka pun tidak dapat menggunakan air kali. Padahal, menurut Bunyamin, keseharian aliran sungai sering dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, cuci dan kakus.
"Selain untuk kebutuhan sehari-hari, aliran sungai juga dimanfaatkan oleh warga untuk penambakan ikan. Saat ini banyak warga yang melaporkan ikannya banyak yang mati. Pertanyaannya, warga merugi seperti itu siapa yang mau tanggung jawab?" kata Bunyamin kepada Tempo, Jumat, 8 April 2022.
Warga di sekitar Bendungan mengaku kecewa terhadap PSN besutan Presiden Jokowi untuk pengendalian banjir Jakarta itu.
"Bendungan itu dijanjikan untuk ini dan itu, khususnya pengendali banjir. Tapi, tidak memperhatikan ekologi dan keberlangsungan kehidupan warga di sekitar sini. Para kontraktor itu seenaknya aja buat keruh dan sumur bor, ke depan selesai proyek mereka pulang dan tinggal kami menghadapi kekeringan," kata Bunyamin.
Keluhan masyarakat ini pun di dengar oleh Camat Megamendung, Acep Sajidin dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Mulyadi. Baik Acep atau Mulyadi, keduanya mengatakan akan melakukan pengecekan terlebih dulu dan jika betul banyak dampak negatif bagi rakyat mereka akan menegur kontraktor dan akan membawanya ke rapat dengan Ditjen SDA Kementerian PUPR.
Perwakilan PT. Wijaya Karya selaku kontraktor Bendung Sukamahi Ganar, mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti aduan masyarakat terhadap keruhnya air kali. Ganar juga menyebut, untuk keluhan warga dengan pembuatan sumur bor juga sebagian sudah ditindaklanjuti pihaknya.
"Mungkin untuk pengaduan air keruh di aliran sungai Cisukabirus tersebut sudah kita tindak lanjuti dan untuk sumur BOR juga sebagian sudah kita tindaklanjuti," jawab Ganar dikonfirmasi Tempo melalui WhatsApp.
Sementara pihak kontraktor bendung Ciawi, baik PPK atau bagian pelaksanaan proyek tidak menjawab konfirmasi Tempo.
Bendung Ciawi-Sukamahi awalnya ditargetkan selesai pada akhir 2021. Namun hingga kini, bendungan untuk pengendalian banjir Jakarta itu belum rampung.
Selanjutnya demo mahasiswa BEM se-Bogor tuntut Jokowi di Istana Bogor...
<!--more-->
3. BEM Se-Bogor Gelar Demo Mahasiswa Tuntut Jokowi di Istana Bogor, Jumat Siang
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kota Bogor akan melakukan demo mahasiswa di Istana Bogor pada Jumat siang. Demo bertema Gerakan Bogor Menggugat Istana itu dilakukan BEM Bogor setelah ikut unjuk rasa dengan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) pada Jumat, 1 April lalu di Istana Negara.
Perwakilan BEM dari Universitas Juanda, Ruben Bentiyan mengatakan, demo ini dilakukan karena Presiden Jokowi dinilai gagal. Mereka juga mengkritik Jokowi karena tidak membuat pernyataan sikap resmi atas beberapa isu inkonstitusional yang digaungkan Menterinya atau parpol koalisinya.
"Hari ini rakyat dibuat bingung dan kacau, harga-harga naik, komoditi susah dan langka, eh minta nambah jabatan. Untuk itu kami bersama seluruh BEM di 22 kampus siang ini akan aksi menggugat Presiden ke Istana Bogor," kata Ruben kepada Tempo, Jumat, 8 April 2022.
Gerakan Bogor Menggugat Istana ini meminta Presiden Jokowi mengabulkan enam tuntutan. Pertama, mahasiswa menolak keras wacana perpanjangan masa jabatan. Kedua, menyuruh Presiden membuat pernyataan resmi menolak perpanjangan masa jabatannya dengan memecat Menteri yang menggaungkannya. Ketiga, memecat Menteri Perdagangan dan segera membuat langkah preventif menyediakan Sembako dengan harga murah bagi rakyat.
"Keenam, menolak kenaikan PPN karena akan berdampak pada kenaikan harga bahan pokok kebutuhan rakyat," kata Ruben.
Perwakilan BEM atau juru bicara kampus Pakuan, Pamudya Fajar mengatakan, demo ini akan diikuti oleh ribuan orang. Pramudya menyebut, demo tersebut bukan hanya dari elemen mahasiswa saja, melainkan beberapa elemen gabungan dari seluruh rakyat.
Pramudya mengatakan demo mahasiswa bersama sejumlah elemen masyarakat itu akan mendesak Presiden Jokowi untuk segera ambil langkah dan membuat pernyataan resmi. "Waktu yang kami berikan 3 kali 24 jam dari hari ini, jika tidak maka kami akan melipatgandakan jumlah mahasiswa dan elemen rakyat lainnya untuk bersama turun ke Parlemen jalanan," kata Pramudya.
Baca juga: Demo Mahasiswa Tolak Penundaan Pemilu, Polisi Larang Dekati Istana