Yayasan Sativa Nusantara: Perlu Ada Legalisasi Pemanfaatan Ganja Medis

Rabu, 27 April 2022 19:47 WIB

Ganja. Tempo/Hamdan C. Ismail

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Yayasan Sativa Nusantra Dhira Narayana mengatakan, selama ini penggunaan ganja dalam bentuk apapun di Indonesia adalah ilegal dan tidak dibenarkan.

Dhira pun menanggapi adanya temuan jika tersangka kasus ganja yang kini ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan berinisial MM mengkonsumsi ganja untuk pengobatan kakinya. Namun setelah menanam ganja dengan cara hidroponik, MM menjualnya dengan keuntungan yang menggiurkan.

"Pastinya penggunaan ganja di Indonesia saat ini dalam bentuk apapun adalah ilegal dan tidak bisa dibenarkan. Begitu pula dengan kasus ini," kata Dhira Narayana saat dihubungi pada Rabu, 27 April 2022.

Dhira menyampaikan bahwa banyaknya penelitian medis membuat banyak orang ingin mencoba pengobatan dengan ganja. Termasuk dalam hal ini kasus MM.

"Tapi yang menarik adalah fakta semakin banyaknya negara yang melegalisasi penggunaan ganja secara medis membuat banyak orang Indonesia yang ingin mencoba-coba pengobatan dengan ganja," kata dia.

Meski begitu Dhira mengungkapkan adanya transaksi penjualan yang dilakukan MM tetap adalah pelanggaran selama tidak adanya regulasi yang tepat.

Adapun soal ada orang yang sakit dan perlu pengobatan dengan ganja, maka dia menilai regulasi untuk pemanfaatan mariyuana di Indonesia semakin mendesak.

"Pokoknya untuk jual beli, itu masih tindakan ilegal yang tidak dibenarkan. Maka perlu ada legalisasi pemanfaatan ganja medis," kata Dhira.

Dia menyampaikan jika kasus ini bisa seperti pada kasus almarhum Musa yang baru-baru ini diangkat dalam film dokumenter. Film tersebut merupakan bentuk dukungan kepada para ibu yang sedang memohon ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar anak-anak mereka bisa memperoleh hak atas kesehatannya melalui ganja medis.

Dhira berharap hadirnya regulasi pemanfaatan ganja bisa mencegah agar tidak ada lagi pihak yang menggunakan ganja medis dengan sembarangan dan manfaatnya dapat dirasakan juga oleh rakyat yang membutuhkan.

"Di negara-negara lain informasinya lebih banyak, di negara lain sudah pakai ganja untuk medis sangat wajar," kata Dhira. Karena itu, kata dia regulasi pemanfaatan ganja untuk kepentingan medis harus didorong.

"Kalau nyawa sebagai prioritas, kalau dalam berbangsa ada kebijakan yang seperti ini ya harus diperbaiki. Intinya regulasi pemanfaatan ganja, harus didorong," kata dia.

Baca juga: Eksklusif, Penanam Ganja Hidroponik: Awalnya untuk Obat Kaki Saya

Berita terkait

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

21 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

5 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Pastikan Tidak Ada Orang Lain di dalam Alphard Saat Brigadir RA Tembak Kepalanya

6 hari lalu

Polisi Pastikan Tidak Ada Orang Lain di dalam Alphard Saat Brigadir RA Tembak Kepalanya

Polisi menyatakan tidak ada orang lain di dalam Alphard saat Brigadir RA bunuh diri dengan cara menembak kepalanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

6 hari lalu

Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

Polres Metro Jakarta Selatan menyimpulkan Brigadir RA tewas bunuh diri di dalam mobil Alphard. Kasus dianggap selesai dan ditutup.

Baca Selengkapnya

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

6 hari lalu

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

Anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewa dalam mobil Alphard. Apa penyebab kematiannya? Berikut kronologi tewasnya Brigadir RA?

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

7 hari lalu

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

Isi SMS antara istri dan Brigadir RA akan dirilis oleh Polres Metro Jakarta Selatan kepada publik.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

8 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

8 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

8 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya