Polisi Minta Komunitas Lain Tak Tiru Pemain Sepatu Roda Latihan di Jalan Raya

Selasa, 10 Mei 2022 21:55 WIB

Sejumlah pemain sepatu roda menggunakan jalan raya yang mendapat sorotan warganet di Jakarta, Senin, 9 Mei 2022. (ANTARA / Instagram@arizapatria/dewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo meminta masyarakat tidak meniru aksi pemain sepatu roda yang berlatih di Jalan Gatot Subroto pada Ahad, 8 Mei 2022 lalu. Karena aksi mereka dianggap sangat membahayakan.

Sambodo menyatakan telah memberikan sanksi berupa represif non yustisial kepada mereka berupa edukasi dan surat pernyataan agar tidak mengulangi aksinya lagi. Sanksi ini diberikan dengan diwakili oleh Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Poserosi) Provinsi DKI Jakarta Muhammad Sal.

Menurut Sambodo, pemberian sanksi ini karena aksi para pemain sepatu roda yang melintas di Jalan Gatot Subroto itu baru pertama kali dilakukan. Karenanya, mereka hanya diberi peringatan supaya tidak mengulangi pelanggaran terhadap Undang-undang Lalu Lintas itu dan tidak ditiru orang lain.

"Dan ini juga kami imbau kepada komunitas lainnya, tidak hanya pesepatu roda tapi juga skateboard, roll skate, otoped dan sebagainya yang digerakkan tenaga manusia sebagai sebuah kendaraan tidak bermotor maka wajib mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku," kata dia saat konferensi pers di Kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya di Pancoran, Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022.

Sambodo pun menjelaskan alasan kenapa aksi para pemain sepatu roda tersebut melangggar undang-undang dan sangat berbahaya, baik bagi diri mereka sendiri maupun orang lain. Diantaranya, ketika mereka, memperlambat kecepatannya, rem mendadak, atau bermanuver menghindari kendataan bermotor, maka bisa menimbulkan kecelalaan lalu lintas.

Advertising
Advertising

"Jadi apa yang dilakukan para pesepatu roda ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga membahayakan orang lain, dan kami dari pihak kepolisian wajib hukumnya memberi tindakan apakah tindakannya represif non yustisial atau represif yustisial," ujar Sambodo.

Sambodo mengingatkan, sesuai pasal 105 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan disebutkan setiap orang yang menggunakan jalan wajib berpeilaku tertib, dan mencegah hal-hal yang dapat merintangi, membahayakan keamanan, dan keselamatan lalu lintas jalan, atau yang dapat menimbulkan kerusakan jalan.

"Jadi setiap pengguna jalan wajib berperilaku tertib dan mencegah hal-hal yang dapat merintangi, mebahayakan keamanan dan keselamatan lalu lintas, dan gangguan jalan," ucapnya.

Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Poserosi) Provinsi DKI Jakarta Muhammad Sal sebelumnya telah meminta maaf setelah insiden latihan sepatu roda di jalan raya tersebut viral di media sosial dan mendapatkan perhatian dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Riza juga membagikan video tersebut di akun media sosialnya seperti instagram.

"Saya selaku Ketua Poserosi DKI Jakarta secara terbuka minta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pengguna jalan di Jakarta, khusus pengguna jalan pada Minggu (8 Mei) pagi," kata Muhammad Sal dalam keterangan tertulis, Senin.

Dia juga mengungkapkan, mereka yang berlatih sepatu roda di Jalan Gatot Subroto adalah atlet peraih medali mulai dari emas, perak hingga perunggu DKI Jakarta pada PON Papua yang juga atlet pelatnas Asian Games Hangzhou, China, 2022.

Mereka berlatih bergabung bersama atlet klub Monastana dengan kegiatan Marathon 49 km mulai pukul 08.00 WIB melintasi Kawasan Gatot Subroto dan finis di Sabang pukul 09.30 WIB.

Muhammad juga menyatakan atlet berlatih di jalan raya bukan tanpa alasan karena mereka adalah atlet-atlet pelatnas yang tengah mempersiapkan diri untuk Kejuaraan Nasional Piala Ibu Negara (Kejurnas PIN) yang rencananya digelar Juni 2022.

Dia juga mengatakan sebenarnya terdapat tempat latihan resmi di JIRTA Sunter, Jakarta Utara, namun arena tersebut kemarin tutup dan baru bisa digunakan Senin ini. Oleh sebab itu, Ical berpendapat, ke-12 atlet pelatnas sepatu roda (8 atlet asal DKI Jakarta) bukan untuk gagah-gagahan berlatih di jalan raya.

“Mereka benar-benar berlatih untuk memacu fisik demi Merah Putih di medan laga nanti di Asian Games 2022. Ini baru kelar libur lebaran jadi anak-anak ingin tetap menjaga fisik dan stamina agar tak kendor," kata dia.

Baca juga: Polisi Beri Sanksi Represif Non Yustisial ke Para Pemain Sepatu Roda, Apa Itu?

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

12 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya