TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Cipinang Besar Utara Evi Erawati menargetkan program revitalisasi permukiman warga korban kebakaran Pasar Gembrong selesai dalam 3 bulan. Terdapat 171 bangunan di RW 01, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, yang terdampak kebakaran itu.

Evi mengatakan target 3 bulan itu adalah hasil pembahasan sementara rencana revitalisasi permukiman warga korban kebakaran Pasar Gembrong.

"Di sini ada 171 pemilik bangunan yang terdampak kebakaran Pasar Gembrong. Nanti yang akan dibangun lagi berapa, kita lihat perencanaannya," kata Lurah Cipinang Besar Utara itu di Jakarta, Rabu 18 Mei 2022.

Kelurahan dan pengurus RW 01 sedang melakukan pendataan warga korban kebakaran yang akan dipindahkan sementara ke Rusun Cipinang Besar Utara. Mereka akan tinggal di rusun itu selama proses revitalisasi.

Warga melintas di lokasi bekas kebakaran di kawasan Pasar Gembrong, Jakarta, Senin, 9 Mei 2022. Pasca kebakaran, Pemprov DKI Jakarta berencana akan melakukan revitalisasi di kawasan tersebut. TEMPO/Muhammad Hidayat

Setelah revitalisasi hunian terdampak kebakaran pasar itu selesai, warga dapat kembali ke rumahnya yang sudah dibangun kembali oleh pemerintah.

Menurut Ketua RW 01 Cipinang Besar Utara Maju Saiman, terdapat 235 kepala keluarga (KK) dengan 730 jiwa yang akan dipindah sementara ke rusun tersebut. "Ini data sementara, jumlahnya masih dapat bertambah," ujarnya.

Pada awal Mei lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan revitalisasi kawasan Pasar Gembrong, akan mengedepankan konsep lingkungan yang sehat dan asri. Revitalisasi dimulai secara bertahap.

"Revitalisasi akan mendengarkan aspirasi warga," kata Anies dalam unggahan di kanal media sosialnya, Selasa, 3 Mei 2022.

Menurut Anies, revitalisasi Pasar Gembrongi akan mengedepankan bangunan yang sesuai dengan kontur kawasan, memenuhi ketersediaan peralatan pemadam api ringan, ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan warga. Revitalisasi permukiman Pasar Gembrong akan mengedepankan aspek sanitasi, pencahayaan, ketersediaan sumur resapan, mitigasi kebencanaan dan faktor manajemen lingkungannya.