Memotret Citayam Fashion Week di Dukuh Atas, Tempat Bermain dan Bertemu
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 15 Juli 2022 10:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Citayam Fashion Week sempat viral di media sosial. Istilah itu muncul karena fenomena anak Citayam, Depok dan Bojonggede, Bogor yang kerap tampil dengan pakaian modis di Jalan Jenderal Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, tepatnya di sekitaran Stasiun MRT BNI Dukuh Atas.
Namun sebenarnya tak hanya ada anak Citayam dan Bojonggede yang nongkrong di kawasan Dukuh. ABG atau anak baru gede lain dari Bekasi hingga berbagai penjuru DKI Jakarta juga menjadikan Terowongan Kendal, Stasiun Dukuh Atas dan Jalan Jenderal Sudirman sebagai lokasi tujuan jalan-jalan dan bermain.
Berdasarkan pantauan Tempo pada Kamis, 14 Juli 2022, pukul 15.45 WIB, puluhan remaja berkumpul dengan kelompoknya masing-masing di wilayah itu. Ada kesamaan di antara mereka, yaitu pakaian street data-style. Ada yang pakai hoodie gombrong, ikat kepala, topi, jaket jeans dengan bordiran besar, celana jeans yang dilipat sebelah, atau cukup dengan kacamata hitam di atas kening.
Tampilan street fashion mereka memang menarik perhatian. Bahkan beberapa fotografer baik profesional maupun amatir berlomba memotret gaya mereka. Mereka tak segan meminta remaja SCBD itu untuk bergaya, seperti menyeberangi zebra cross dengan latar belakang gedung tinggi, atau cukup memintanya berjalan di trotoar, dan bergaya ekspresif. Dan para remaja sebagai model juga tak malu untuk bergaya.
Selain beradu gaya, para remaja dari berbagai wilayah itu juga ada yang datang hanya untuk bermain dan bertemu teman-temannya. Mereka ada yang nongkrong di sekitar taman yang berada di belakang pintu masuk Stasiun MRT BNI Dukuh Atas. Ada juga yang duduk ngemper di pinggiran trotoar sambil menyantap gorengan dan minum es. Beberapa kreator juga tak ketinggalan membuat konten tentang fenomena itu.
Selanjutnya tidak ada tempat seperti Dukuh Atas di Depok....
<!--more-->
Tidak Ada Tempat Seperti Dukuh Atas di Depok
Seorang remaja bernama Muhammad Fajar asal Depok mengatakan bahwa dirinya baru dua kali datang ke tempat yang ramai di media sosial itu. Remaja kelas VIII SMP itu mengaku datang ke Dukuh Atas karena tempatnya bagus. “Enggak ada di Depok tempat kayak gini. Mau main saja,” ujar dia pada Kamis, 14 Juli 2022.
Teman Fajar, Muhammad Fandi mengatakan datang ke Dukuh Atas dengan menggunakan KRL. Siswa kelas satu SMK itu hanya ingin bermain ke Dukuh Atas dan sudah keempat kalinya. “Jajan saja paling beli es doang, sama pengen main saja,” katanya.
Di lokasi tempat Fajar dan Fandi nongkrong juga terlihat ada kedai kopi, booth yang menjual makanan ringan, hingga pakaian. Selain itu, ada juga penjual kopi keliling, siomay, dan warung nasi bebek di gang sekitaran Jalan Jenderal Sudirman. Beberapa remaja juga terlihat membeli jajanan itu.
Selain itu ada beberapa tenda tim pengamanan juga dididirikan di beberapa sudut. Mereka dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta. Sesekali para petugas berseragam dinas itu juga berkeliling untuk memberikan peringatan kepada para remaja SCBD agar tidak membuang sampah sembarangan.
Petugas kebersihan berseragam oranye juga kerap hilir mudik membersihkan sampah di lokasi. "Kasih jalan untuk kendaraan yang lewat ya," kata salah satu petugas Satpol PP dengan toa putih memberikan peringatan kepada fotografer yang menghalangi jalan kendaraan.
Humas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Yogi Ikhwan mengatakan, mengerahkan 15 petugas gabungan untuk memantau di lokasi per shift, pagi, siang, sore, dan malam hari. “Tapi saat ramai, misalnya weekend kita tambah petugas biasanya,” ujar dia saat dihubungi pada Kamis, 14 Juli 2022.
Di salah satu titik di taman juga dipasang spanduk peringatan. “Pengumuman: dilarang makan dan minum di areal ini, dilarang membuang sampah di areal ini, dilarang berjualan di areal ini, dan dilarang parkir di areal ini,” demikian bunyi peringatannya.
Meski Pemprov DKI mendukung dan mengapresiasi fenomena remaja SCBD dan Citayam Fashion Week, para ABG tetap harus menjaga kebersihan dan ketertiban di tempat itu. Yogi juga membenarkan aturan itu. Bahkan, DLH DKI juga melakukan operasi tangkap tangan (OTT) bagi siapapun yang membuang sampah sembarangan. “OTT dilakukan setiap saat, pagi, siang, sore, dan malam hari, dengan persuasif dan menerapkan sanksi sosial simpatik.”
Baca juga: Citayam Fashion Week, Sandiaga Uno Mau Kasih Beasiswa Remaja SCBD