Ketua Relawan Moeldoko Mengaku Dianiaya Sesama Relawan, Wajib Lapor 2 Kali Seminggu

Selasa, 26 Juli 2022 08:55 WIB

Moeldoko (tengah) tiba di lokasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret 2021. Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyebut kongres tersebut ilegal. ANTARA/Endi Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita berinisial M, yang menyebut dirinya sebagai ketua umum relawan Moeldoko Bersama Rakyat, bercerita telah dianiaya oleh orang-orang yang diduga sesama relawan Moeldoko.

Anehnya, ia justru ditangkap dan dipolisikan yang mengharuskan ia melakukan wajib lapor 2 kali seminggu.

M menunjukkan sejumlah bukti dirinya dipolisikan oleh orang-orang yang diduga terlibat penganiayaan terhadap dirinya. Diantaranya surat perintah penangkapan atas nama dirinya dari Polsek Tanah Abang pada 9 Juli 2022 dan surat wajib lapor diri dari polsek yang sama.

Surat perintah penangkapan bernomor SP.Kap/72/VII/2022/Sektro TA itu didasari atas pemeriksaan dirinya yang dianggap terbukti melakukan tindak pidana penganiayaan di Kantor Moeldoko Center Menara Batavia pada Kamis, 7 Juli 2022. Dia kemudian wajib lapor setiap Senin dan Kamis di Polsek.

"Tanggal 9 pagi jam 4 pagi tiba-tiba ada penangkapan. Beberapa polisi yang mengatakan saya membikin onar di Gedung Moeldoko Center itu," kata M saat dihubungi, Selasa, 26 Juli 2022.

Awal mula penganiayaan sesama relawan

Advertising
Advertising

M pun bercerita kejadian yang sebenarnya dia alami. Kata M, kejadian ini bermula saat dia berangkat ke Jakarta dari rumahnya di Malang untuk merayakan ulang tahun Moeldoko itu di Pondok Pesantren Al-Baghdadi di Karawang pada 2 Juli 2022.

Setelah perayaan itu, dan dokumentasinya diabadikan di instagram @moeldokobersamarakyat, M mengatakan, dia dikontak oleh seseorang dari Komunitas Moeldoko Center dan diajak ketemuan untuk makan-makan di Menara Batavia. Dia pun dijemput setelah bersedia menghadiri pertemuan itu.

"Nah di sana katanya akan ada acara silaturahmi dan makan siang. Sesampai di sana ternyata tidak ada silaturahmi, tidak ada makan siang, tempatnya juga cukup kecil," ujar M.

Dia pun masuk ke suatu ruangan bersama anaknya dan 2 orang dari komunitas relawan yang mengundang. Setelah masuk, dia mengatakan, malah seperti diinterogasi dan dihina-hina. Akhirnya dia pun mengaku marah saat itu.

"Lalu karena saya kesal saya tinggalkan. Tapi sebelum saya tinggalkan, kan kaki saya 2 hari sebelumnya memang keseleo, jadi kaki saya agak lambat jalan dia injak kaki saya, dia pakai sepatu hak tinggi," ujar M.

Ditangkap polisi dari Polsek Tanah Abang

Setelah kejadian itu, M mengaku langsung ditangkap polisi dari Polsek Tanah Abang pada 9 Juli 2022 dan diwajibkan untuk wajib lapor setiap Senin dan Kamis. Namun, dia mengatakan, saat proses penangkapan tidak didampingi kuasa hukum dan sudah tidak punya biaya tinggal di Jakarta untuk memenuhi wajib lapor itu.

"Saya disuruh wajib lapor Senin dan Kamis. Nah saya ini kan uang saya pas-pasan, saya ini janda, saya mau tinggal di hotel mau bagaimana, kalau tidak tinggal di hotel bagaimana," ucapnya.

Karena kondisi ini, dia melaporkan balik kejadian yang dialami ke Polres Metro Jakarta Pusat pada 11 Juli 2022. Laporan dia pun diterima dengan nomor laporan LP/B/1494/VII/2022/SPKT/POLRES METROPOLITAN JAKPUS/POLDA METRO Jaya. Terlapor berinisial TS yang disebutnya pelaku penganiayaan yang menginjak kaki kiri dan kanannya.

"Saya sudah dizolimi, sudah dibully seperti itu sampai anak saya bingung. saya hanya ingin keadilan dan kebenaran saja. Saya sudah visum juga di RSCM, hasilnya sudah keluar juga," ujar M.

Hingga berita ini ditulis, Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Kurniawan serta Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin belum merespons upaya konfirmasi. Termasuk soal kebenaran penangkapan dan adanya laporan balik sesama relawan Moeldoko.

Menurut M, hingga kembali ke Malang saat ini, dia terus mendapatkan teror dari orang-orang tak dikenal yang memintanya untuk mencabut laporan dan berdamai. Dia berharap polisi bisa segera mengusut kasusnya ini karena dia merasa masih terancam.

Baca juga: Moeldoko Sampaikan Pesan Jokowi ke Relawan: Ojo Kesusu, Tunggu Arahan

Berita terkait

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

1 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

1 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

2 hari lalu

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

3 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

3 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

3 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

4 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Car Free Day Aman, BMKG Perkirakan Jakarta Berawan Ahad Pagi

7 hari lalu

Car Free Day Aman, BMKG Perkirakan Jakarta Berawan Ahad Pagi

BMKG memprakirakan Jakarta cenderung berawan pada Ahad pagi, 21 April 2024. Hujan kemungkinan turun sejak siang.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

8 hari lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.

Baca Selengkapnya