Misteri Kematian Akseyna, Surat Telat Tiba 1 Bulan, dan Kompolnas Minta Maaf

Minggu, 7 Agustus 2022 14:35 WIB

Akseyna Ahad Dori. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengungkapkan ihwal surat untuk keluarga Akseyna yang nyasar, pihaknya mengungkapkan minta maaf. Surat yang dikirimkan Kompolnas, diklaim oleh Poengky telah sesuai dengan alamat yang dituju. Poengky menduga adanya kesalahan pada pihak pengiriman membuat surat tersebut tidak sampai.

"Terkait surat yang nyasar, kami menuliskan alamat sesuai dengan alamat yang diberikan pengadu. Kami akan cek, kenapa surat bisa nyasar yang berdampak pada lambatnya diterima Keluarga Almarhum. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Poengky saat dihubungi Minggu 7 Agustus 2022.

Meski begitu, Poengky mengungkapkan bahwa saat ini Kompolnas terus akan menindaklanjuti keberatan keluarga Akseyna. Kompolnas dalam hal ini juga akan melakukan gelar perkara di Polda Metro Jaya nantinya. "Kompolnas akan menindaklanjuti keberatan Keluarga Almarhum Akseyna dengan melakukan gelar perkara pada Polda Metro Jaya," kata Poengky.

Ihwal surat wasiat, Poengky menjelaskan bahwa itu merupakan jawaban yang harusnya dijawab oleh Polda Metro Jaya. "Terkait surat wasiat, hal tersebut merupakan bagian dari jawaban dari Polda Metro Jaya atas klarifikasi Kompolnas," katanya.

Ayah Akseyna Ahad Dori, Mardoto, saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo. TEMPO/Ridian Eka Saputra

Poengky menambahkan bahwa pihaknya saat ini juga berharap pihak keluarga Akseyna segera merespon secara tertulis klarifikasi dari Kompolnas. Hal tersebut menjadi bahan dari Kompolnas untuk segera membuat gelar perkara di Polda Metro Jaya.

"Mohon keluarga Almarhum dapat merespon secara tertulis hasil klarifikasi Kompolnas. Hal ini akan menjadi bahan kami untuk melakukan gelar perkara dengan Polda Metro Jaya," kata Poengky.

Keluarga Akseyna terus mencari keadilan

Sebelumnya upaya keluarga Akseyna mencari keadilan masih terus dilakukan sampai dengan hari ini. Pelaku pembunuhan Akseyna belum juga terungkap meski kematian mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia itu sudah tujuh tahun berlalu.

Terbaru, pihak keluarga mendapatkan surat dari Komisi Kepolisian Nasional yang pada intinya berisi pihak penyidik dari kepolisian masih melakukan usaha mengungkap penyebab kematian Akseyna.

Ayah Akseyna, Marsekal Pertama purnawirawan Mardoto, mengatakan surat itu dikirim oleh Kompolnas sejak 6 Juli 2022, tetapi baru diterima pihak keluarga pada 2 Agustus 2022 karena kesalahan dalam penulisan alamat.

"Kompolnas menuliskan alamat rumah kami di Sleman, Karawang, Jawa Barat dan nomor telepon yang dicantumkan pun bukan nomor kami, akibatnya surat itu nyasar, tapi beruntung karena pertolongan Allah surat itu sampai ke kami,” kata Mardoto di konfirmasi Tempo, Sabtu 6 Juli 2022.

Baca juga: Teka-teki Kematian Akseyna dan Penangkapan Irjen Ferdy Sambo Jadi Top 3 Metro

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

20 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

2 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

2 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

4 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Mobil Alphard, Kompolnas Buka Fakta Soal Kasus Bunuh Diri di Kepolisian

4 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Mobil Alphard, Kompolnas Buka Fakta Soal Kasus Bunuh Diri di Kepolisian

Berkaca dari kasus Brigadir RA, Kompolnas ungkap soal kasus bunuh diri di kepolisian. Polri diminta menyediakan tempat konseling di level Polres.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

4 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

5 hari lalu

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Top Metro : Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Berbicara di Forum Apa pun, Kejanggalan Kematian Brigadir RA

5 hari lalu

Top Metro : Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Berbicara di Forum Apa pun, Kejanggalan Kematian Brigadir RA

PN Jaksel menolak gugatan perdata terhadap Rocky Gerung yang dituduh menghina Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

6 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya