Hentikan Eksploitasi Air Tanah di Jakarta, DKI Harus Percepat Bangun Pipa Air Minum

Senin, 8 Agustus 2022 20:23 WIB

Warga mencuci baju dengan air seadanya di Kampung Bandan, Jakarta, Senin (20/2). Saat ini kebutuhan air bersih masyarakat Jakarta yang mencapai 21.000 liter per detik belum mampu dipenuhi PAM Jaya yang tiap harinya hanya memproduksi sebanyak 18.000 liter per detik. Akibatnya, sebagian masyarakat membelinya dari pihak lain dan mengeksploitasi air tanah tanpa kontrol memadai. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menyarankan percepatan pembangunan jaringan pipa air untuk menghentikan eksploitasi air tanah di Jakarta. Menurut Nirwono, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menghentikan eksploitasi air tanah, laju penurunan permukaan tanah Ibu Kota juga dapat ditekan.

Nirwono mengatakan, pembangunan jaringan pipa air minum harus jadi prioritas pemerintah, mulai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dan PAM Jaya.

Wilayah yang harus diprioritaskan untuk memperoleh sistem penyediaan air minum itu adalah Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur bagian utara dan Jakarta Pusat. Setelah jaringan pipa air telah mencakup wilayah tersebut, baru menyusul ke wilayah lain hingga ke Jakarta Selatan.

"Yang paling diutamakan adalah di permukiman padat penduduk dan kawasan komersial," kata Nirwono dalam diskusi daring yang digelar Pemprov DKI Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.

Setelah sistem penyediaan air minum telah mencakup semua wilayah, Pemprov DKI Jakarta mulai dapat menerapkan zona larangan pengambilan air tanah secara bertahap di semua zona dan semua wilayah Ibu Kota. Pelarangan bisa dilakukan per wilayah, baik Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, hingga Kepulauan Seribu.

Warga memikul air bursih dalam galon untuk di jual seharga Rp.2000/galon di Kampung Bandan, Jakarta, Senin (20/2). Saat ini kebutuhan air bersih masyarakat Jakarta yang mencapai 21.000 liter per detik belum mampu dipenuhi PAM Jaya yang tiap harinya hanya memproduksi sebanyak 18.000 liter per detik. Akibatnya, sebagian masyarakat membelinya dari pihak lain dan mengeksploitasi air tanah tanpa kontrol memadai. Tempo/Tony Hartawan


"Di antaranya zona gedung perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, hingga tingkat rumah tangga secara bertahap," ujarnya.

Sumber air baku perlu dilestarikan, mulai dari hutan lindung sebagai sumber mata air, pembenahan sungai dan perbaikan kualitas air sungai. Pemprov DKI juga disarankan revitalisasi situ, danau, embung serta waduk sebagai daerah tangkapan dan penampung air.

Penambahan luas ruang terbuka hijau (RTH) sebagai daerah resapan air juga perlu dilakukan. Pakar tata kota itu meminta restorasi kawasan pesisir dan reforestasi hutan mangrove atau pantai untuk menampung air bersih. "Mencegah abrasi pantai, meredam tsunami, mengendalikan banjir, rob dan mencegah ancaman tenggelam," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan penggunaan air tanah yang berlebihan telah mengancam ekologi di Jakarta.

"Pengambilan air tanah masih sangat besar di DKI Jakarta dan membuat banyak efek ekologi menjadi salah satu hal mengancam," kata Arief.

Jika eksploitasi air tanah berlangsung terus-menerus, diprediksi 90 persen wilayah Jakarta akan tenggelam pada 2050. "Terutama di bagian utara itu akan bisa tenggelam," ujarnya.

Solusinya adalah pemenuhan kebutuhan air minum melalui pipanisasi atau melarang penggunaan dan eksploitasi air tanah. PAM Jaya menargetkan 100 persen warga Jakarta dapat terlayani air pipa pada 2030.

Baca juga:
Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Berita terkait

PBB: Israel Setujui Pembukaan Kembali 20 Toko Roti dan Pipa Air di Gaza Utara

28 hari lalu

PBB: Israel Setujui Pembukaan Kembali 20 Toko Roti dan Pipa Air di Gaza Utara

PBB pada Sabtu mengatakan Israel telah mengizinkan pembukaan 20 toko roti di Jalur Gaza utara dan saluran air untuk memasok daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

29 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

53 hari lalu

Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

Industri air minum dalam kemasan (AMDK) memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan penjualan minuman ringan periode 2022 hingga 2023.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Jakarta Utara Targetkan Masyarakat Tak Pakai Air Tanah 2030

26 Februari 2024

Pemerintah Jakarta Utara Targetkan Masyarakat Tak Pakai Air Tanah 2030

Pemkot Jakarta Utara menargetkan masyarakat tidak pakai air tanah 2030. Selain karena kesehatan, setiap tahun permukaan tanah juga terus turun.

Baca Selengkapnya

Le Minerale Aman Dikonsumsi, Teruji oleh Badan Terakreditasi

23 Februari 2024

Le Minerale Aman Dikonsumsi, Teruji oleh Badan Terakreditasi

Le Minerale mengecam hoaks yang tidak berdasar pada fakta dan data, yang dapat menyesatkan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

19 Februari 2024

Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

Viral di media sosial mengenai isu bromat yang terkandung pada air minum dalam kemasan.

Baca Selengkapnya

Studi: 60 Persen dari 500 Lebih Sumber Air Tanah di Lampung dan Bekasi Tercemar E. coli

7 Februari 2024

Studi: 60 Persen dari 500 Lebih Sumber Air Tanah di Lampung dan Bekasi Tercemar E. coli

Perlu dilakukan pemeringkatan kota berdasarkan tingkat risiko patogen pada rumah tangga yang menggunakan air tanah.

Baca Selengkapnya

Persatuan Perusahaan Air Minum Dukung Capres yang Peduli Air Bersih dan Sanitasi

2 Februari 2024

Persatuan Perusahaan Air Minum Dukung Capres yang Peduli Air Bersih dan Sanitasi

Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) menyatakan akan mendukung calon presiden (Capres) yang peduli air bersih dan sanitasi.

Baca Selengkapnya

Bahayakan Sandera, Militer Israel Akui Banjiri Terowongan Hamas di Gaza dengan Air Laut

31 Januari 2024

Bahayakan Sandera, Militer Israel Akui Banjiri Terowongan Hamas di Gaza dengan Air Laut

Militer Israel pada Selasa akhirnya mengakui telah memompa air laut untuk membanjiri terowongan Hamas di bawah tanah Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

66 Persen Warga Gaza Menderita Penyakit Menular karena Kelangkaan Air Minum

26 Januari 2024

66 Persen Warga Gaza Menderita Penyakit Menular karena Kelangkaan Air Minum

Sebanyak 66 persen warga Gaza dilaporkan menderita penyakit yang menular lewat air karena kelangkaan air minum.

Baca Selengkapnya