Wisata Glow Kebun Raya Bogor Sempat Dihentikan Bima Arya, Kepala BRIN; Sudah Melalui Kajian dan Persetujuan

Jumat, 26 Agustus 2022 08:32 WIB

Suasana atraksi Glow Kebun Raya di Kebun Raya Bogor.y Dok. Instagram @glowkebunraya

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memastikan semua program di Kebun Raya Bogor, termasuk program Glow sudah melalui pertimbangan, kajian dan persetujuan BRIN.

Handoko mengatakan program wisata Glow hanya mengambil 3 persen area dari total luas Kebun Raya Bogor yang mencapai 87 hektare. Lokasi program wisata malam ini juga jauh dari area cagar budaya dan sejumlah situs di kebun raya yang tidak boleh digunakan untuk aktivitas publik.

Program Glow berada di area kebun non-koleksi, sehingga tumbuhan koleksi tetap terlindungi. Tumbuhan koleksi di kebun raya ini kerap menjadi rujukan untuk penelitian maupun pelestarian.

Kepala BRIN mengatakan memiliki komitmen yang sama dengan masyarakat bahwa Kebun Raya Bogor adalah aset bangsa yang harus selalu dijaga dan dapat dioptimalkan untuk kemajuan masyarakat. "Karena itu terobosan dan inovasi harus terus dilakukan tanpa meninggalkan akar budaya yang ada," kata Handoko dalam siaran persnya, Kamis, 25 Agustus 2022.

Glow, sebuah wisata baru di Kebun Raya Bogor, di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat 5 November 2021. Glow merupakan sebuah wisata edukasi sejarah dan berbagai jenis tumbuhan. Tempo / Dika Yanuar

Program Glow adalah terobosan BRIN bersama mitranya, PT Mitra Natura Raya, untuk menghadirkan sarana edukasi dan wisata pertama di Asia Tenggara. Handoko mengatakan konsep wisata malam dengan lampu sorot bermacam warna semacam itu sudah lebih dulu diterapkan di berbagai kebun raya di sejumlah negara. Kebun botani Kew Garden di Inggris, hingga Desert Botanical Garden di Arizona dan Fairchild Tropical Botanic Garden di Miami, Amerika Serikat, sudah lebih dulu memakai konsep ini.

Program Glow di Sejumlah Taman di Kebun Raya Bogor

Ada sejumlah taman yang masuk dalam program Glow, yaitu Taman Pandan, Taman Meksiko, Taman Akuatik, Lorong Waktu, Taman Astrid, dan Ecodome. Di Taman Astrid, pengunjung dapat mengetahui sejarah terbentuknya Kebun Raya Bogor hingga menjadi wilayah konservasi dan pusat penelitian alami seperti saat ini. Tumbuhan koleksi kebun raya ini memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu botani dan farmasi.

"Sesuai regulasi, fungsi kebun raya meliputi konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan," kata Handoko.

Program Glow ini disebut telah melengkapi fungsi edukasi dan pendidikan di Kebun Raya Bogor. "Serta tetap mendukung BRIN menjalankan 3 fungsi lainnya sehingga amanat yang ditetapkan pemerintah pusat tetap terjaga," ujarnya.

Advertising
Advertising

Dalam menjalankan fungsi konservasi, Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya BRIN menjadi pengelolanya. Laboratorium penelitian dikelola Deputi Infrastruktur di Direktorat Laboratorium dan Kawasan Sains dan Teknologi BRIN. Sedangkan pemeliharaan koleksi ditangani Deputi Infrastruktur di Direktorat Koleksi.

Glow Kebun Raya Bogor. dok. Kebun Raya

Handoko mengatakan BRIN tetap menjadi pemegang kendali penuh semua program di Kebun Raya Bogor. "Kolaborasi antara BRIN dan PT MNR bertujuan memperbaiki tata kelola agar lebih transparan dan akuntabel sehingga memberikan kontribusi bagi pendapatan negara dan daerah lebih optimal," ujarnya.

Hasil Riset BRIN Soal Cahaya Artifisial Glow

Hasil penelitian sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan lampu hias Glow di Kebun Raya Bogor tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Penggunaan lampu di area eduwisata Glow di kebun raya sempat mengundang kekhawatiran terhadap pengaruh cahaya buatan (Artificial Light at Night atau ALAN) terhadap koleksi tumbuhan di sana.

BRIN telah melakukan riset tahap pertama T0 dan T1 pada Januari hingga Juni 2022. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, hasilnya memperlihatkan intensitas cahaya Glow sangat rendah untuk menimbulkan dampak negatif pada tumbuhan.

"Tidak ditemukan adanya pemicu aktivitas fotosintesis di malam hari," kata Handoko.

Wali Kota Bogor Minta Glow Dihentikan

Wali Kota Bogor Bima Arya pernah meminta wisata malam di Kebun Raya Bogor yang menggunakan lampu sorot (glow) dihentikan. Bima meminta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan IPB University melakukan penelitian terhadap pengaruh wisata malam glow terhadap ekosistem di kawasan konservasi itu.

Bima Arya telah berdialog dengan pengelola Kebun Raya Bogor dari PT Mitra Natura Raya (MNR). Dalam dialog di Balai Kota Bogor itu, Bima menyampaikan surat dari para ahli botani dan mantan pimpinan Kebun Raya yang keberatan ada wisata malam di sana.

"Wisata malam di Kebun Raya Bogor itu distop dulu," kata Bima di Balai Kota Bogor, Selasa 28 September 2021.

BRIN dan IPB University diminta membuat kajian ilmiah apakah wisata malam menggunakan lampu sorot di kawasan konservasi tumbuhan itu bisa mengganggu tanaman dan ekosistem yang ada di Kebun Raya Bogor.

Baca juga: Hasil Riset BRIN: Cahaya Buatan Wisata Glow di Kebun Raya Bogor Tidak Pengaruhi Tanaman

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

1 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

2 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

3 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

3 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

4 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya