Ratusan Hektare Tanah Negara di Puncak Terancam Hilang, PTPN: Mafia Tanah Bermain

Minggu, 4 September 2022 07:15 WIB

Ilustrasi Mafia Kejahatan. onedio.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan hektare lahan milik Perkebunan Nusantara atau PTPN di kawasan Puncak, Bogor terancam hilang. Sebab, upaya perusahaan pelat merah ini mengembalikan aset negara terkendala gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN oleh beberapa okupan ilegal. Salah satunya di kawasan Kebun Teh Arca Domas, Sukaresmi, Megamendung.

"Padahal ini perintah langsung dari Presiden melalui menteri BUMN untuk menyelamatkan aset yang sudah lama dikuasai pihak ketiga, bahkan beberapa mafia tanah. Tapi, mereka buat gugatan di PTUN dan mengalahkan kami. Ini harus disikapi," ucap PH PTPN, Ikbar Firdaus Nurahman kepada Tempo, Sabtu, 3 September 2022 di Bogor.

Ikbar menyebut susah mengembalikan aset milik negara yang di sana dicurigai adanya permainan mafia tanah tingkat tinggi. Ikbar mengatakan untuk mengurai dan meminimalkan adanya permainan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Sebab, menurutnya untuk masalah hukum dan hitungan kekayaan negara, komisi antirasuah itu paling paham dan senyap dalam bertindak.

"Saya katakan di sini aset PTPN yang merupakan milik negara, itu bernilai ratusan miliar hingga triliunan rupiah. Sehingga sangat harus bagi kami berkoordinasi dengan KPK dalam menyelesaikan permasalahan ini. Yang paling kami takutkan, adanya kongkalikong antara mafia tanah dan mafia hukum yang membuat negara merugi karena ulah mereka," kata Ikbar menjelaskan.

Advertising
Advertising

Putusan PTUN dinilai janggal

Sebelumnya, dalam salah satu putusan PTUN yang memenangkan pihak okupan ilegal, Ikbar mengatakan produk hukum tersebut menjadi janggal. Sebab, menurut Ikbar, yang keliru dari pihak okupan ilegal bisa menguasai lahan berawal dengan cara menyerobot lahan PTPN. Lalu dioper garapan lahannya. Setelah itu, surat alihnya dijadikan dasar penguasaan fisik dan dasar untuk melakukan upaya hukum.

"Menurut saya jelas hal-hal tersebut merugikan keuangan negara dan masuk ranah tindak pidana korupsi. Perihal pihak yang turut terlibat, pasti akan dimintai pertanggungjawaban karena ini bukan main-main. Nilai kerugian uang negaranya amat fantastis hingga mencapai triliunan rupiah," ucap Ikbar.

Pantauan Tempo di lapangan, beberapa aset atau lahan milik negara meski sudah berdiri plang atas nama PTPN, namun berdiri lagi plang tandingan yang mengatasnamakan pemilik lahan. Plang tandingan ini memuat lengkap dengan hasil putusan PTUN dalam menggugurkan sertifikat lahan milik PTPN di beberapa tempat di wilayah Desa Sukaresmi, Megamendung, Kabupaten Bogor.

Baca juga: Kuasa Hukum Padi Padi Picnic Sebut Camat Pakuhaji Tangerang Diduga Dikendalikan Mafia Tanah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

PN Seirampah Sita Aset Negara Seluas 121 Hektar Milik PTPN 4 dari Penggarap

4 hari lalu

PN Seirampah Sita Aset Negara Seluas 121 Hektar Milik PTPN 4 dari Penggarap

Pengadilan Negeri Seirampah mengeksekusi lahan seluas 121 hektar milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 4 Regional 2 dari tangan penggarap

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Eks Dirut PTPN XI Mark Up Anggaran untuk Beli Lahan Tebu

5 hari lalu

KPK Sebut Eks Dirut PTPN XI Mark Up Anggaran untuk Beli Lahan Tebu

KPK menjelaskan konstruksi perkara atas penetapan tiga tersangka kasus korupsi pengadaan lahan yang diperuntukkan penanaman tebu oleh PTPN XI.

Baca Selengkapnya

Jeritan Warga Pantura Tangerang Kena Pembebasan Lahan PSN PIK 2, Sebut Belum Dibayar sudah Diuruk

7 hari lalu

Jeritan Warga Pantura Tangerang Kena Pembebasan Lahan PSN PIK 2, Sebut Belum Dibayar sudah Diuruk

Pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dituding mematikan mata pencaharian petani padi dan tambak.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.

Baca Selengkapnya

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

8 hari lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

11 hari lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

14 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

15 hari lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

18 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

18 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya