Utusan KSP Temui Massa BEM SI yang Demo Tolak Harga BBM Naik
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Kamis, 15 September 2022 18:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo menemui massa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, hari ini, Kamis, 15 September 2022.
Abraham tampak masuk ke dalam barisan massa dan naik ke atas mobil komando untuk mendengar tuntutan mahasiswa. “Saya ditugaskan langsung oleh pimpinan untuk mendengarkan apa yang ingin disampaikan. Saya sudah ditunjuk untuk mewakili pemerintah menyampaikan komunikasi terkait kebijakan penyesuaian harga BBM," katanya.
Dia mengatakan pemerintah sebenarnya tidak mau menaikkan harga BBM. Namun ucapan Abraham tersebut disambut sorakan dan cemoohan dari massa karena dianggap sebagai alasan.
Abraham pun menganjurkan kepada massa agar mengecek berbagai dokumen pemerintah soal penyebab harga BBM naik. "Temen-temen sebagai mahasiswa bisa cek di berbagai dokumen pemerintah. Tahun lalu besaran anggaran subsidi dan kompensasi energi Rp188 triliun, itu tahun 2021. Tahun 2022 ini anggarannya naik menjadi Rp502 triliun," ujarnya di hadapan massa.
Massa pun memberikan Abraham sepucuk surat yang berisi tuntutan mereka. Inti dari surat itu adalah agar pemerintah mengabulkan permintaan mereka.
Abraham menerima itu dan akan menyampaikannya kepada pihak berwenang. Menurut dia, pemerintah akan terus menjelaskan alasan-alasan yang mendasari kebijakan menaikkan harga BBM. "Kami akan sampaikan bahwa memang dari aksi nasional Aliansi BEM Seluruh Indonesia menyampaikan ada tiga tuntutan," tuturnya.
Adapun sejumlah tuntutan yang BEM SI serukan atas kebijakan pemerintah ini, yaitu:
- Menuntut dan mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan kenaikan BBM.
- Menuntut dan mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran ke subsidi BBM.
- Menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM Bersubsidi secara tegas.
Baca juga: Moeldoko Klaim Demo Tolak Harga BBM Naik Berjalan Kondusif