Harga BBM Naik, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Ikut Naik

Jumat, 23 September 2022 05:46 WIB

Aktivitas bongkar muat beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta, Senin, 29 Agustus 2022. Pemerintah menegaskan stok beras dalam kondisi sangat aman. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur mengatakan ada kenaikan harga beras setelah pemerintah pusat menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi. "Bisa naik per kilonya sampai Rp 400," tutur Feri, 61, tahun, saat diwawancarai pada Rabu, 21 September 2022.

Feri mengatakan harga beras sebelum kenaikan harga BBM masih di harga Rp 9 ribu per kilogram, kini harganya naik menjadi Rp 9.400 per kilogram. Kenaikan harga beras di Pasar Induk Cipinang juga tergantung pada masing-masing jenisnya. "Kalau (jenis) pandan wangi (naik) lebih banyak, pandan wangi dari Rp 14 ribu jadi Rp 15 ribu sekarang," ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan harga BBM pada 3 September 2022. Kebijakan tersebut membuat harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, lalu solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, sementara Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Kenaikan harga BBM dinilai sangat berdampak pada seluruh aspek, termasuk harga pasar. Feri mengatakan ada penurunan daya beli masyarakat di Pasar Induk Cipinang karena adanya bantuan beras dari pemerintah yang disalurkan untuk warga. "Ada dampak pasti, sebenarnya ada, kan, dari program pemerintah ada bantuan pemerintah itu," ucap dia.

Feri menuturkan pasokan beras yang masuk pada hari itu menurun. Harga gabah menjadi salah satu penyebab menurunnya pasokan beras ke Pasar Induk Cipinang. "Hari ini agak kurang, senin lebih banyak. Jadi harga gabah tidak sesuai dengan keluarnya berapa, jadi kalau mereka rugi gak bawa ke induk," katanya.

Advertising
Advertising

Meski pasokan menurun, Feri mengatakan bahwa stok beras di toko miliknya masih aman. Ia mengungkap beras-beras yang masuk berasal dari wilayah Karawang, Bandung, dan Solo. "Kalau stok aman terus, ada barang," tuturnya.

Pedagang Pasar Rawamangun: Tiap Hari Nombok

Pedagang di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, mengeluhkan kenaikan harga BBM yang membuat harga pasar yang tidak stabil membuat modal yang harus dikeluarkan bertambah.

"Istilahnya tuh, belanja sekian, penjualan sekian. Ntar naik lagi, belanjanya susah lagi. Nombok lagi, tiap hari nombok. Karena gak stabil harganya sih naik turun, jadi susah buat nyari keuntungan sehari-hari," ujar Walam (61), pedagang di Pasar Rawamangun, Selasa, 13 September 2022.

Walam mengatakan, baik pembeli maupun pedagang merasa kesulitan karena kenaikan harga bahan kebutuhan pokok setelah BBM naik. Mereka mengeluhkan harga barang yang ikut naik.

"Pembeli sama aja, ngeluh semua. Pembeli sama pedagang juga susah," ujarnya.

Pedagang bahan pangan lain di Pasar Rawamangun, Romjana (46) mengatakan pembeli berkurang setelah harga BBM naik. "Pembeli menurun banyak keluhan, aturan lebihnya sekian jadi berkurang," ujarnya.

Meski penghasilan turun, Romjana mengklaim tidak bisa menaikkan harga bahan pangan. Alasannya dia tak ingin para pembeli bertambah susah karena kenaikan harga BBM ini. "Katanya cuma pas buat makan aja, gak ada lebih. Kita jadi gak enak, kita juga ngambil untung banyak gak enak," kata pedagang itu.

Harga Bahan Kebutuhan Pokok Terdampak Kenaikan BBM

Harga sejumlah kebutuhan pokok mulai terdampak kenaikan harga BBM. Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Reynaldi Sarijowan meminta pemerintah turut menanggung beban ongkos distribusi yang bertambah. "Pemerintah harus ikut mengintervensi subsidi distribusi ini,” ujarnya, 5 September lalu.

Reynaldi menyatakan harus ada subsidi distribusi harga agar beban distribusi tidak hanya ditanggung produsen atau pedagang.

Harga komoditas di tingkat pasar mulai terkerek. Reynaldi mencatat, harga cabai rawit merah menyentuh Rp 63.500 per kilogram. Kemudian, harga cabai keriting Rp 79 ribu per kilogram dan cabai rawit hijau Rp 54 ribu per kilogram.

Harga daging ayam boiler juga naik menjadi Rp 39.500 per kilogram, bawang merah Rp 40 ribu per kilogram, dan bawang putih Rp 33 ribu per kilogram. Sedangkan harga telur terjadi tren penurunan walau masih cukup tinggi, yakni Rp 29 ribu di tingkat konsumen.

“Untuk daging sapi juga masih bertengger di angka Rp 148 ribu hingga Rp 149 ribu per kilogram,” kata Reynaldi.

Sebelum kenaikan harga BBM, Reynaldi menyebut harga-harga sejumlah kebutuhan pun sudah di atas harga normal. Misalnya, harga telur yang sempat mencapai Rp 32 ribu per kilogram.

VANIA NOVIE ANDINI

Baca juga: Setelah Bersedekah dan Tanam Cabai, Pemkot Depok Ajak ASN Naik Transportasi Umum Imbas Harga BBM Naik

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

1 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

2 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

4 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

7 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

8 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

9 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

11 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

13 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya