TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengimbau setiap sekolah menerapkan pendidikan seks dini guna mencegah kekerasan seksual pada anak, baik selama dia sekolah maupun di luar tempat dia menimba ilmu.

"Pendidikan seks sudah menjadi hal penting karena itu diperlukan pemahaman lebih luas. Bahkan anak sekolah menengah pun, jarang memahami apa itu dampak dari hubungan antara pria dan wanita," kata Komisioner KPAI Ai Maryati Solihah saat dihubungi, di Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022 dikutip dari Antara.

Maryati menuturkan adanya pendidikan seks bisa mengajarkan bagaimana anak lebih menyadari kebersihan hingga fungsi organ vitalnya.

Jika nantinya ada pendidikan seksual secara memadai, diharapkan para anak bisa waspada dengan melindungi dirinya sendiri dan tidak memperbolehkan orang lain menyentuh bagian tubuh tertentu tanpa seizinnya.

Dengan demikian, Maryati ingin setiap anak berpikir sebab-akibat sebelum memutuskan melakukan sesuatu saat bersama orang lain.

Selain itu, ia mengatakan anak SD ataupun SMP perlu diajarkan bagian tubuh mana yang tidak boleh dipegang orang lain yakni mulut, dada, alat vital dan pantat.

"Saya kira sudah meningkat cara bersosialisasi, harus ada pengawasan. Kami juga harus berhadapan dengan situasi yang harus kita waspadai," katanya.

Baca juga: KPAI Minta Hukuman Kebiri Pelaku Kekerasan Seksual Anak Dikaji Lagi, Ada Pelaku di Bawah Umur