Karang Taruna, Diprakarsai Ali Sadikin Diadopsi untuk Indonesia

Senin, 10 Oktober 2022 18:44 WIB

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Berbeda dengan kebanyakan organisasi massa lainnya, Karang Taruna adalah organisasi pemuda dengan rentang usia antara 17 hingga 40 tahun dengan sistem stelsel pasif. Artinya, seluruh generasi yang tinggal dalam wilayah desa atau kelurahan adalah anggota Karang Taruna, secara aktif maupun pasif.

Tujuan pendiriannya untuk membuat generasi muda lebih produktif. Usianya terbilang cukup panjang. Mengutip dari http://gununggeulis-sukaraja.desa.id, Karang Taruna didirikan pada 26 September 1960 di Kampung Melayu, Jakarta.

Pada awal pembentukannya, Karang Taruna telah melakukan berbagai kegiatan guna menanggulangi masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda di lingkungannya.

Pembentukan Karang Taruna diprakasai oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Berkat Ali Sadikin, Karang Taruna dapat terbentuk dan berkembang dengan baik. Ia mendorong Karang Taruna dengan cara mengeluarkan kebijakan untuk memberikan subsidi untuk operasionalisasi Karang Taruna. Bang Ali, begitu ia akrab dipanggil. juga membangun kantor sekretariat untuk Karang Taruna, dan memerintahkan lurah, camat, walikota, hingga dinas sosial untuk memfungsikan Karang Taruna.



Mengisi Waktu Luang

Semula Karang Taruna dibentuk hanya untuk mengisi waktu luang pemuda dengan kegiatan positif seperti kegiatan rekreasi, olah raga, kesenian, pramuka, pendidikan keagamaan, dan lainnya bagi anak-anak maupun remaja. Semakin lama Karang Taruna berkembang hingga merambah sektor Usaha Ekonomis Produktif yang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi remaja putus sekolah.

Advertising
Advertising

Pada masa Orde Baru, kepengurusan Karang Taruna hanya untuk tingkat desa maupun kelurahan (tingkat RT/RW). Sedangkan untuk kepengurusan Karang Tarna tingkat Kecamatan hingga Nasional disebut dengan Forum Komunikasi Karang Taruna (FKKT), yang tertuang dalam Keputusan Menteri Sosial tahun 1988.

Mengutip dari https://repository.upnvj.ac.id, saat proses pelaksanaannya Karang Taruna terbentuk secara lambat. Hal itu karena muncul berbagai peristiwa yang mengancam Indonesia salah satunya peristiwa G30S/PKI.

Organisasi ini sempat mengalami masa terendahnya di tengah krisis moneter tahun 1997. Akibatnya sebagian besar aktivitas Karang Taruna menjadi terhenti.

Saat dilaksanakan Temu Karya Nasional (TKN) IV tahun 2001 di Medan, muncul kesepakatan adanya perubahan nama Karang Taruna Indonesia sehingga menimbulkan perbedaan presepsi mengenai Karang Taruna. Oleh karena itu diadakan TKN V tahun 2005, nama Karang Taruna Indonesia diubah kembali menjadi Karang Taruna. Keputusan ini diatur dalam Peraturan Menteri Sosial RI tahun 2005 mengenai Pedoman Dasar Karang Taruna.

MELINDA KUSUMA NINGRUM

Baca juga: Anies Baswedan di HUT Karang Taruna, Inilah Organisasi Massa dengan Sistem Stelsel Pasif

Berita terkait

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

3 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.

Baca Selengkapnya

Prosesi Pemakaman Soe Hok Gie, dari Gunung Semeru Bersemayam di Museum Taman Prasasti

17 Desember 2023

Prosesi Pemakaman Soe Hok Gie, dari Gunung Semeru Bersemayam di Museum Taman Prasasti

Soe Hok Gie menjadi ikon idealisme aktivis mahasiswa meninggal pada 16 Desember 1969 akibat menghirup gas beracun di Gunung Semeru.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Resmikan Perubahan Nama Gedung Blok G Jadi Grha Ali Sadikin di Balai Kota DKI

11 Desember 2023

Heru Budi Resmikan Perubahan Nama Gedung Blok G Jadi Grha Ali Sadikin di Balai Kota DKI

Pj Gubernur DKI Heru Budi meresmikan perubahan nama Gedung Blok G menjadi Grha Ali Sadikin. Ini adalah salah satu gedung di Balai Kota DKI.

Baca Selengkapnya

Terendam Banjir 1,7 Meter, Warga Kebon Pala: Enggak Setinggi Dulu

1 Desember 2023

Terendam Banjir 1,7 Meter, Warga Kebon Pala: Enggak Setinggi Dulu

Banjir mencapai 1,7 meter untuk kemudian berangsur surut pada Kamis siang. Sempat naik menjadi 1,5 meter pada Jumat pagi tadi, namun surut lagi.

Baca Selengkapnya

Data Terkini BPBD DKI Soal Banjir Karena Luapan Sungai Ciliwung, Puluhan Warga Kampung Melayu Mengungsi

30 November 2023

Data Terkini BPBD DKI Soal Banjir Karena Luapan Sungai Ciliwung, Puluhan Warga Kampung Melayu Mengungsi

Puluhan warga malam ini mengungsi di masjid akibat banjir yang belum surut karena luapan Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Hujan, Kebon Pala Sudah Banjir 12 Kali Sepanjang November

30 November 2023

Masuk Musim Hujan, Kebon Pala Sudah Banjir 12 Kali Sepanjang November

Meski banjir sudah setinggi 1,7 meter, wargan Kebon Pala belum diperintahkan untuk mengungsi.

Baca Selengkapnya

Banjir Melanda 45 RT di Jaksel dan Jaktim Akibat Curah Hujan Tinggi dan Luapan Ciliwung

30 November 2023

Banjir Melanda 45 RT di Jaksel dan Jaktim Akibat Curah Hujan Tinggi dan Luapan Ciliwung

Sebanyak 45 RT tergenang banjir akibat intensitas hujan tinggi dan luapan Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya

Sungai Ciliwung Meluap, Kebon Pala Terendam Banjir hingga 1,25 Meter

30 November 2023

Sungai Ciliwung Meluap, Kebon Pala Terendam Banjir hingga 1,25 Meter

Air luapan Sungai CIliwung mulai membanjiri permukiman warga Kebon Pala sekitar pukul 5.00 WIB dengan ketinggian 30 cm hingga 1,25 meter

Baca Selengkapnya

Ada Sodetan Ciliwung Tapi Masih Banjir? Heru Budi Mau Evaluasi SOP

7 November 2023

Ada Sodetan Ciliwung Tapi Masih Banjir? Heru Budi Mau Evaluasi SOP

Pj Gubernur DKI Heru Budi akan mengevaluasi SOP penanganan debit air di Kali Ciliwung dan pembagiannya ke Sodetan Ciliwung agar tidak lagi banjir.

Baca Selengkapnya

Banjir di Jakarta Surut Ahad Sore, BPBD DKI: 18 RT Masih Tergenang

5 November 2023

Banjir di Jakarta Surut Ahad Sore, BPBD DKI: 18 RT Masih Tergenang

18 RT yang masih tergenang banjir hingga Ahad sore ini berada di Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya