Aktivis Lingkungan Tiza Mafira Ingin Heru Budi Hartono Serius Tangani Krisis Iklim

Reporter

magang_merdeka

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 24 Oktober 2022 10:52 WIB

Aktivis Diet Kantong Plastik, Tiza Mafira, memberikan keterangan saat konferensi pers Memperingati Indonesia Merdeka dengan menghadap ke laut di 73 titik di gedung Mina Bahari 4, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, 13 Agustus 2018. Kampanye ini mulai disuarakan Kementerian dan Pandu Laut Nusantara pada akhir Juli 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis lingkungan hidup Tiza Mafira, berharap agar Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dapat menangani krisis iklim dengan serius meski masa jabatannya singkat. Hal ini sejalan dengan kondisi kota Jakarta yang rentan dengan perubahan iklim dunia.

"Meskipun cuma sebentar, tapi mengangkat masalah krisis iklim dengan serius dan menanganinya seakan-akan memang ini darurat," ujarnya saat diwawancarai pada Minggu, 23 Oktober 2022, di Tanggul Laut Muara Baru, Jakarta Utara.

Saat ini, beberapa wilayah di Jakarta sudah berada di bawah laut. Diperkirakan pada tahun 2050 jumlahnya bakal bertambah dan beberapa daerah mengalami penurunan muka tanah.

Sebelumnya, ada beberapa program yang berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan di Jakarta. Namun, kata dia, masalah-masalah tersebut sangat kompleks sehingga akar permasalahannya harus segera ditangani.

"Sebenernya sih banyak program-program seperti penghijauan, kemudian seperti pengurangan sampah yang improve ya di masa gubernur yang terakhir ini," ucapnya.

Advertising
Advertising

Tiza mengatakan, akar permasalahan tersebut ada dalam banyak level. Menurutnya, berbagai level itu masih tetap harus ditangani secara keberlanjutan. "Itu yang perlu ditangani sehingga perlu dilanjutkan, belum selesai masalah ini untuk gubernur berikutnya," kata dia.

Ia menambahkan, masalah krisis iklim yang kian darurat menuntut pemerintah untuk mengambil keputusan yang tepat dalam membuat suatu kebijakan. Tiza juga menyarankan agar Pj Gubernur DKI dapat melakukan kebijakan yang tepat, khususnya yang berkaitan dengan mitigasi perubahan iklim. "Semua kebijakan yang mengarah pada mitigasi perubahan iklim menurut saya yang harus dilakukan," tuturnya.

Baca: Tata Kota Jakarta Terburuk di Dunia, Pakar: Menuju Bunuh Diri Ekologis

Isu Jakarta akan tenggelam adalah nyata

Tiza Mafira menyebut, isu Jakarta tenggelam adalah sesuatu yang nyata. Ia menegaskan bahwa hal tersebut memang sudah mulai terjadi di pesisir Jakarta. "Isu Jakarta tenggelam itu bukan cuma omongan, bukan omong kosong, tapi memang sudah terjadi," ujarnya.

Tiza hadir dalam proyek kolaborasi antara Yayasan Gerakan Kepedulian, Hadua Production, dan Gardu House dalam program Think City bertema 'Terjun Bebas Dengan Think City Dalam Isu Tenggelamnya Jakarta'. Program ini digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ancaman tenggelamnya kota Jakarta melalui seni lukisan.

Ia mengatakan tanggul yang terdapat di tepi laut Muara Baru menjadi bukti nyata adanya ancaman tersebut. Tanggul itu dibuat untuk mengantisipasi banjir pasang dan memperbaiki lingkungan yang mengalami penurunan tanah 5 sampai 10 sentimeter per tahun. "Kalo enggak terjadi kan enggak perlu ada tembok ini," kata Tiza.

Menurutnya, antisipasi serta upaya dalam pencegahan tenggelamnya kota Jakarta perlu dilakukan. Pencarian akar masalah juga menjadi hal penting agar dapat mengetahui langkah apa yang bakal dilakukan selanjutnya. "Perlu kita gali lebih dalam lagi sebenernya akar permasalahannya seperti apa," ungkapnya.

Sebagai bagian dari program Think City Jakarta, komunitas pecinta graffiti dan seni jalanan Gardu House, membuat lukisan tembok di sepanjang Tanggul Laut Muara Baru, Jakarta Utara. Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ancaman tenggelamnya kota Jakarta melalui seni lukisan.

Miranda (25), salah satu seniman Gardu House, mengatakan bahwa cara seperti ini akan lebih menarik perhatian publik karena menyajikan pesan menggunakan kreativitas dari para seniman jalanan. "Kalau yang kayak begini lebih ada karakternya, ngangkat senimannya juga," kata dia.

Miranda mengungkap alasannya turut berpartisipasi dalam program ini adalah agar ia lebih peka terhadap isu yang sedang terjadi di tengah masyarakat. Seniman jalanan, kata dia, harus ikut menyatu sehingga mereka dapat memiliki pengetahuan baru. "Street art kan untuk jalanan, harus nyatu juga sama masyarakat," kata dia.

Nantinya, seluruh lukisan akan membentuk sebuah kalimat 'Sadar Kondisi Saatnya Beraksi'. Setiap orang bertanggungjawab membuat satu huruf yang kemudian dapat disesuaikan dengan kreativitas masing-masing.

"Kami semua dikasih letternya huruf perhuruf, bebas kita mengekspresikannya, jadi spontan lah gitu," ungkap Miranda. Dalam kesempatan ini, total ada lebih dari 20 orang seniman jalanan yang ikut berpartisipasi dan menyalurkan ide kreatifnya.

VANIA NOVIE ANDINI

Baca juga: DKI Beberkan 3 Kondisi yang Mengancam Jakarta Tenggelam

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

3 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

6 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

7 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Pastikan Pelayanan Publik Optimal di Hari Pertama Bekerja Usai Libur Lebaran

13 hari lalu

Pemprov DKI Pastikan Pelayanan Publik Optimal di Hari Pertama Bekerja Usai Libur Lebaran

Pemprov DKI Jakarta memastikan pelayanan publik optimal setelah libur lebaran, pegawai sudah masuk seperti biasa.

Baca Selengkapnya

Divonis 7 Bulan Penjara, Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Banding

24 hari lalu

Divonis 7 Bulan Penjara, Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Banding

Daniel Frits Maurits Tangkilisan, aktivis penolak tambak udang di Karimunjawa, mengajukan banding atas vonis hakim

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

25 hari lalu

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.

Baca Selengkapnya

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

25 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Daniel Frits Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Digelar Besok

26 hari lalu

Sidang Putusan Daniel Frits Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Digelar Besok

Perkara ini bermula dari unggahan video Daniel Frits yang memperlihatkan kondisi pesisir Karimunjawa yang diduga terdampak limbah tambak udang.

Baca Selengkapnya

Kirim Amicus Curiae, ICEL Minta Pengadilan Negeri Jepara Bebaskan Aktivis Lingkungan Daniel Frits

27 hari lalu

Kirim Amicus Curiae, ICEL Minta Pengadilan Negeri Jepara Bebaskan Aktivis Lingkungan Daniel Frits

ICEL merekomendasikan kepada majelis hakim untuk menyatakan aktivitas Daniel Frits, yang juga pejuang HAM, merupakan SLAPP.

Baca Selengkapnya