TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal memaparkan tiga kondisi yang mengancam Ibu Kota tergenang lalu dengan lain kata kelak Jakarta tenggelam.
Pertama, meluapnya air dari hulu yang kemudian melintasi 13 sungai Jakarta.
"Ancamannya bisa dari sungai-sungai meluap," kata dia dalam diskusi daring, Kamis, 2 September 2021.
Kedua adalah tingginya curah air hujan di Ibu Kota. Menurut dia, air hujan tak bisa langsung dialirkan ke laut. Penyebabnya adalah kondisi tanah di beberapa daerah pesisir berada di bawah permukaan laut.
Untuk itu, air hujan harus dialirkan ke waduk lalu dipompa menuju laut. "Ini menunjukkan bahwa memang kondisi Jakarta sudah dalam artian tidak bisa lagi secara penuh mengalirkan air secara gravitasi," jelas petinggi Dinas Sumber Daya Air tersebut.
Kondisi ketiga adalah jika terjadi fenomena meningkatnya air laut. Air laut bakal meluber dan menenggelamkan Jakarta.
"Jadi ada tiga front yang mengancam Jakarta ini tergenang," ujar dia.
Sebelumnya, isu Jakarta tenggelam mencuat setelah dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Joe memperingatkan Jakarta terancam tenggelam dalam 10 tahun mendatang.
Gubernur DKI Anies Baswedan pernah menyampaikan, potensi Jakarta tenggelam bukan karena naiknya permukaan air laut saja, tapi juga terjadi penurunan muka tanah.
LANI DIANA | ANTARA
Baca juga: Tata Kota Jakarta Terburuk di Dunia, Pakar: Menuju Bunuh Diri Ekologis