Tim Advokasi Korban Perkosaan Pegawai Kemenkop UKM Bantah Klaim Kementerian yang Dirilis

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 25 Oktober 2022 12:17 WIB

Ilustrasi korban perkosaan yang melawan. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Advokasi dan Komunikasi Publik Kasus Korban Perkosaan di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (TAKON Kemenkop) Kustiah Hasim menyatakan keluarga membantah sejumlah klaim kementerian yang disampaikan dalam konferensi pers kemarin. Kustiah Hasim menyebut kakak korban menilai fakta yang disampaikan tidak benar.

Pertama, ide pernikahan antara korban berinisial ND dengan pelaku berinisial ZP diduga inisiatif kepolisian. Namun keluarga tidak mengusulkan langkah tersebut.

“Keluarga korban ND mengaku ide pernikahan itu justru disampaikan pihak kepolisian bukan oleh mereka. Keluarga korban dan korban bahkan tidak tahu pernikahan ini akhirnya menjadi alasan penghentian dan penerbitan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan),” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Oktober 2022.

Kedua, korban mengklaim tidak pernah mengajukan pengunduran diri dari Kemenkop UKM. Justru kakak ND, kata Kustiah, mempertanyakan mengapa adiknya tidak dilanjutkan bekerja lagi di kementerian tersebut.

“Korban tidak pernah membuat surat (pengunduran diri) tersebut. Perusahaan tempat korban bekerja sekarang bahkan diminta dibuatkan slip gaji palsu korban untuk memuluskan skenario jahat pengunduran diri,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Ketiga, orang tua korban disebut tidak pernah membuat surat keringanan pengenaan sanksi terhadap pelaku. Justru, kata Kustiah, sejumlah pejabat Kemenkop UKM ditengarai menekan keluarga korban agar pelaku dibebaskan.

“Kakak korban menjelaskan ayah korban tidak membuat surat (permintaan keringanan pengenaan sanksi) ke Sesmen. Jadi sejumlah pernyataan ini membantah klaim yang disampaikan pihak Kemenkop UKM," ujarnya.

Baca: Daftar 16 Bentuk Kekerasan Seksual Menurut Kemenag, Ini Rinciannya

Kustiah ingatkan agar Kemenkop UKM berhati-hati

Kustiah mengatakan agar pihak Kemenkop UKM berhati-hati dan menghentikan pernyataan yang dianggap menyudutkan korban dan keluarga. Justru pernyataan yang disampaikan dinilai tidak memberi sanksi yang setimpal bagi pelaku.

Kemarin, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Sesmenkop UKM) Arif Rahman Hakim menyatakan pihaknya telah memberikan pendampingan secara psikis dan hukum kepada korban. Lalu para pelaku juga telah diberikan sanksi administratif.

“Kami menjatuhkan sanksi berupa status non-job (pemberhentian pekerjaan) pada 14 Februari 2020 untuk pelaku atas nama saudara MF dan 24 Febuari 2020 untuk pelaku atas nama saudara NN atas pelanggaran dugaan tindak asusila. Untuk oknum PNS dilakukan dijatuhi hukuman disiplin berat yaitu penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama satu tahun, dari kelas jabatan 7 (analis) menjadi kelas jabatan 3 (pengemudi) bagi saudara WH dan ZP,” kata Arif saat konferensi pers kemarin.

Pihak Kemenkop UKM juga mengklaim telah memenuhi hak-hak korban, seperti pemberian gaji sampai Januari 2020. Lalu pihaknya juga memfasilitasi ND untuk bekerja di instansi lain. "Selain itu, kami juga memfasilitasi terduga korban untuk untuk bekerja sebagai tenaga outsourcing honorer di instansi lain dan masih bekerja sampai saat ini," tuturnya.

Baca juga: Sengsara Berlipat Korban Pemerkosaan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya