Mobil Brio Milik Satu Keluarga Tewas di Kalideres Terjual Rp160 Juta

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 16 November 2022 10:44 WIB

Olah TKP ulang yang dilakukan Polda Metro Jaya bersama Puslabfor Polri di rumah tempat penemuan jenazah satu keluarga di Kalideres, Ahad, 13 November 2022. Tempo/M. Faiz Zaki

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Pasma Royce mengatakan mobil milik satu keluarga tewas di dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat, sudah dijual. Kendaraan tersebut adalah Honda Brio yang dijual ke salah satu show room yang dimiliki seseorang berinisial R.

"Setelah proses penyelidikan kami berhasil mendapatkan titik terang perihal kabar hilangnya kendaraan mobil Brio milik korban berpelat nomor B 2601 BRK, bahwa kendaraan tersebut telah dijual langsung oleh saudara Budyanto Gunawan selaku pemiliknya," ujarnya dalam keterangan, Selasa, 15 November 2022.

Penelusuran tersebut diungkap tim gabungan Polres Metro Jakarta Barat dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Mobil yang dijual itu disebut laku dengan harga Rp160 juta.

"Saudara Budyanto Gunawan selaku pemilik menjual mobil tersebut pada tanggal 20 Januari 2022 dengan harga Rp160 juta," katanya.

Empat jenazah ditemukan di dalam rumah Blok AC5/7 Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis, 10 November 2022. Mereka yang sudah meregang nyawa adalah Rudyanto Gunawan (laki-laki 71 tahun), Renny Margaretha Gunawan (perempuan 68 tahun), Dian Febbyana Apsari Dewi (perempuan 42 tahun), dan Budyanto Gunawan (laki-laki 68 tahun).

Rudyanto adalah suami dari Renny, Dian merupakan anak dari mereka. Sedangkan Budyanto merupakan adik dari Rudyanto.

Baca: Satu Keluarga Tewas dengan Perut Kosong di Kalideres, Polda Metro: Bukan karena Kelaparan

Penyebab kematian masih misterius

Penyebab pasti kematian mereka sampai saat ini masih misteri. Empat jenazah belum bisa disimpulkan meregang nyawa karena kelaparan atau keracunan.

Ketua RT 07 Tjong Tjie Kian alias Asiung mengatakan satu keluarga yang meninggal dalam rumah di Kalideres pernah berganti mobil. Seingat dia, mobil yang pernah parkir di garasi tetangga depan rumahnya itu adalah Honda CR-V dan Brio.

"Sebelumnya CR-V putih baru, terus ditukar Brio. Berarti kan mapan ekonominya. Kalau dari CRV ke Brio baru berarti cukup mapan," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 12 November 2022.

Tetapi dia tidak tahu kapan mobil tersebut dibeli dan dijual. Laki-laki 57 tahun itu tidak mengerti ke mana hilangnya mobil dan sebuah sepeda motor yang pernah terparkir di garasi rumah itu.

Asiung merasa tidak berhak untuk bertanya aset kepemilikan empat anggota keluarga itu. "Mana saya tahu, apakah dia jual kembali untuk bayar utang orang atau utang bank. Saya enggak berhak tanya secara detail. Itu urusan aset dia, risikonya jalan kaki kalau enggak ada aset," katanya.

Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Kalideres Mungkin Ikut Aliran Tertentu, Polisi Masih Selidiki

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

18 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

20 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

3 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

3 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya