Pakar Sosiologi Agama Bicara Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Bukan Apokaliptik atau Sekte

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 11 Desember 2022 12:55 WIB

Kondisi rumah lokasi penemuan empat jenazah satu keluarga di Perum Citra Garden Satu, Kalideres, Jakarta Barat dibaluti plastik setelah polisi melakukan olah TKP, Ahad, 13 November 2022. Tempo/M. Faiz Zaki

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar sosiologi agama menyanggah teori yang menyebut kematian satu keluarga yang beranggotakan empat orang di Kalideres, Jakarta Barat, ada kaitannya dengan paham apokaliptik atau sekte tertentu. Satu keluarga tewas ini menjadi sorotan masyarakat karena meninggal dalam kondisi tidak wajar.

Polisi akan segera menghentikan penanganan kasus ini, meski belum diumumkan secara pasti kapan waktunya. "Mereka bukan penganut sekte, apalagi apokaliptik. Mereka orang normal yang bisa meninggal secara wajar karena penyakit dan lainnya," kata pakar sosiologi agama Jamhari di Jakarta.

Keempat orang yang meninggal dalam satu rumah tersebut yakni Rudiyanto Gunawan (71), Reni Margareta (66), anak dari Rudiyanto dan Margareta yakni Dian Febbyana (42) dan Budiyanto Gunawan (68).

Jamhari mengatakan buku-buku agama yang ditemukan dalam rumah tersebut adalah buku-buku yang biasa beredar secara umum.

Kemudian terkait temuan soal ritual tertentu, kertas mantra atau juga selembar kertas yang tertulis ada beberapa kalimat ayat-ayat kitab suci disertai dengan minuman jeruk nipis dan seterusnya, Jamhari menyebut hal itu diperkirakan sebagai bagian dari doa untuk memohon kesembuhan.

Advertising
Advertising

Dia juga mengatakan tim penyidik menemukan kertas bertuliskan satu ayat dari Al-Quran dari Surat Yusuf. "Ada satu ayat Al-Quran yang diambil dari surat Yusuf yang biasanya ini dipakai untuk memperlancar jodoh, mencari supaya mendapat kharisma, aura supaya memperlancar jodoh," ujarnya.

Dia juga mengatakan ada temuan ayat ayat yang biasa dipakai untuk mencari kesejahteraan maupun kekuatan batin dalam mengarungi hidup.

Tim psikolog juga mengungkapkan bahwa Budiyanto mempunyai kecenderungan terhadap hal-hal terkait klenik atau kegiatan perdukunan sejak mahasiswa. Jamhari pun menyimpulkan bahwa semua itu adalah hal yang biasa dan tidak ada aneh terkait ritual yang dilakukan oleh keluarga tersebut.

"Saya berpendapat bahwa mereka adalah orang-orang wajar, orang-orang normal yang mungkin saja mereka melakukan ritual keagamaan untuk mendapat kesembuhan karena mereka sedang sakit atau juga untuk membantu masalah yang sedang dihadapi, misalnya mencari jodoh atau yang lain," ujarnya.

Baca: Apsifor Ungkap Profil Suami - Istri Satu Keluarga Tewas di Kalideres, IQ Tinggi

Tim RSCM sebut mereka meninggal karena sakit

Tim forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Bhayangkara menyatakan empat orang tersebut meninggal karena sakit. Atas dasar hasil pemeriksaan forensik tersebut dan hasil penyelidikan oleh petugas kepolisian di lapangan, penyidik Polda Metro Jaya menyatakan tidak ada unsur pidana dalam kejadian tersebut.

Pihak kepolisian selanjutnya akan menghentikan proses penyelidikan dalam kasus tersebut. Penemuan meninggalnya satu keluarga dalam keadaan terkunci di dalam rumah tersebut, berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis (11/10) sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketua RT kemudian langsung melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama polisi, ketua RT akhirnya mendobrak masuk ke dalam rumah itu. Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.

Polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati (Jakarta Timur) untuk proses autopsi. Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal penyidik terkait satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, bukan disebabkan oleh kelaparan.

Penyidik Polda Metro Jaya juga mematahkan dugaan yang menyebut kematian satu keluarga itu adalah akibat aksi perampokan. Dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim penyidik menemukan adanya bukti digital komunikasi dari salah satu penghuni rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut.

Pihak kepolisian juga telah melacak dan memintai keterangan kepada pihak pembeli barang tersebut dan atas dasar keterangan dan temuan penyidik, maka dugaan perampokan bisa dipatahkan.

Pemeriksaan terhadap tiga orang saksi terkait kasus tersebut juga mengungkapkan fakta bahwa ada anggota keluarga tersebut yang telah meninggal sejak Mei 2022, namun tidak dilaporkan. Secara total, tim penyidik telah memeriksa 28 orang saksi yang mengarah kepada pengungkapan kasus tersebut.

Baca juga: Psikolog Forensik Jelaskan Mengapa Satu Keluarga Tewas di Kalideres Tak Makamkan Jenazah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

6 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Ungkap Syahrul Yasin Limpo Whatsapp Firli Bahuri saat Rumah Dinasnya Digeledah Penyidik KPK

11 hari lalu

Eks Ajudan Ungkap Syahrul Yasin Limpo Whatsapp Firli Bahuri saat Rumah Dinasnya Digeledah Penyidik KPK

Rumah dinas Syahrul Yasin Limpo itu digeledah penyidik KPK pada Kamis, 28 September 2023 saat berada di Spanyol.

Baca Selengkapnya

Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

37 hari lalu

Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

Narsisis spiritual akan menggunakan ajaran agama dengan maksud membuat orang memenuhi keinginannya atau menyalahkan tindakan orang lain.

Baca Selengkapnya

Pengacara Mantan PPLN Kuala Lumpur Masduki Klaim Tak Ada Hubungan Pemalsuan dengan Penambahan Daftar Pemilih

43 hari lalu

Pengacara Mantan PPLN Kuala Lumpur Masduki Klaim Tak Ada Hubungan Pemalsuan dengan Penambahan Daftar Pemilih

Pengacara PPLN Kuala Lumpur Masduki, Akbar Hidayatullah, merasa heran dengan dakwaan jaksa terhadap kliennya.

Baca Selengkapnya

Respons Kasus Satu Keluarga Jatuh dari Apartemen, Kemen PPPA Tekankan Pentingnya Ketahanan Keluarga

45 hari lalu

Respons Kasus Satu Keluarga Jatuh dari Apartemen, Kemen PPPA Tekankan Pentingnya Ketahanan Keluarga

Kemen PPPA merespons kasus satu keluarga jatuh dari Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Hanan Supangkat sebagai Saksi Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

46 hari lalu

KPK Panggil Hanan Supangkat sebagai Saksi Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

KPK menjadwalkan pemanggilan terhadap CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat dalam pengembangan penyidikan perkara Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kasus Kematian Satu Keluarga Jatuh dari Apartemen di Penjaringan

46 hari lalu

6 Fakta Kasus Kematian Satu Keluarga Jatuh dari Apartemen di Penjaringan

Detik-detik keluarga itu berjalan menuju rooftop sebelum jatuh dari apartemen terekam kamera pengawas atau CCTV.

Baca Selengkapnya

Pengelola Teluk Intan Akui Tak Tahu Satu Keluarga yang Lompat Sempat Huni Apartemen

46 hari lalu

Pengelola Teluk Intan Akui Tak Tahu Satu Keluarga yang Lompat Sempat Huni Apartemen

Satu keluarga tewas karena jatuh dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara sejak dua tahun lalu tak lagi tinggal di sana.

Baca Selengkapnya

Abu Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dilarung di Ancol

46 hari lalu

Abu Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dilarung di Ancol

Setelah dikremasi, abu jenazah satu keluarga tewas di apartemen Teluk Intan dibawa oleh perwakilan keluarga untuk dilarung di Ancol.

Baca Selengkapnya