Ingatkan Penerima Bansos DKI Rp 10 Triliun Tepat Sasaran, DPRD: Jangan Seperti Dulu Saya Dapat

Sabtu, 17 Desember 2022 10:33 WIB

Petugas rukun warga mendistribusikan paket bansos PSBB COVID-19 dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahap II di wilayah RW 09, Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu, 23 Mei 2020. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak memperkirakan penerima bantuan sosial alias bansos akan melonjak tahun depan. Dia mengingatkan agar penerima bansos di Jakarta benar-benar tepat sasaran pada 2023.

“Jangan seperti saya dahulu, waktu puncak Covid-19 itu saya dapat, masa anggota DPRD dapat, itu datanya enggak jelas,” ucap dia saat dihubungi, Jumat, 16 Desember 2022.

Sebelumnya, pemerintah DKI mengalokasikan dana bansos senilai Rp 10 triliun dalam APBD DKI 2023. Jumlah ini melonjak dua kali lipat dari anggaran bansos di era mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Johnny memperkirakan jumlah penerima bansos Jakarta akan naik tahun depan. Sebab, banyak warga Ibu Kota yang perekonomiannya menurun akibat terdampak pandemi Covid-19. "Saya pikir pasti akan naik," ucap dia.

Karena itu, menurut dia, pemerintah DKI perlu memperbarui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Data tersebut yang bakal menjadi acuan bagi pemerintah DKI untuk menyalurkan bansos.

Advertising
Advertising

Baca juga: Heru Budi Hartono Punya Anggaran Bansos Rp 10 Triliun, Pimpinan KPK Ingatkan Potensi Korupsi

Warga yang telah menjadi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, Kartu Lansia Jakarta hingga subsidi pangan murah tak bisa lagi memperoleh bansos.

Pendaftaran DTKS juga membutuhkan proses panjang. Data warga yang baru masuk tak langsung terdaftar sebagai penerima bansos. Data akan disurvei terlebih dulu dan dibawa ke musyawarah kelurahan untuk dicek kembali kelayakannya.

Setelah tahapan ini rampung, data bakal diserahkan ke Dinas Sosial DKI, Kementerian Dalam Negeri untuk memeriksa hak kependudukan, dan terakhir di Kementerian Sosial.

Anggaran bansos Heru Budi naik
Pemerintah DKI Jakarta mengalokasikan anggaran bansos Rp 10 triliun sebagai bentuk antisipasi potensi dampak resesi ekonomi pada 2023. Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono pernah menerangkan, anggaran ini fokus pada aspek pangan.

"Untuk program berkaitan ketahanan pangan," kata dia usai menghadiri rapat paripurna pengesahan RAPBD 2023 menjadi Peraturan Daerah di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 29 November 2022.

Anggaran ini mendapat perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wakil Ketua KPK Alexander Marwata meminta pemerintah DKI harus mengawasi secara ketat anggaran bansos, mulai dari perencanaan hingga penganggarannya.

Pemerintah DKI harus memastikan penerima bansos adalah orang layak dan telah diverifikasi berhak mendapatkan bantuan. Karena, bila orang tersebut tidak berhak, tapi ikut menerima bansos, maka itu sama saja dengan korupsi.

"Ya prinsipnya uang anggaran itu uang rakyat harus digunakan sesuai ketentuan yang ada, kalau misalnya dapat bansos kemudian dibagi-bagi ya korupsi itu," tutur dia di Balai Kota, Jakarta Pusat Kamis, 15 Desember 2022.

Alokasi anggaran ini naik ketimbang era Anies Baswedan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengalokasikan Rp 5 triliun setiap tahunnya untuk keperluan bansos.

Anies menyebut anggaran bansos merupakan bagian dari upaya pemerintah DKI melakukan redistribusi kue ekonomi yang tumbuh di masyarakat.

"Redistribusi ini mengisi yang kurang karena perekonomian belum menciptakan kemakmuran bagi semua," ucap Anies Baswedan dalam kanal YouTube yang diunggah Sabtu, 12 Februari 2022.

Baca juga: Anggaran Bansos Heru Budi Hartono Rp10 Triliun, 2 Kali Lipat Anies Baswedan

ALIYYU MEDYATI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

4 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

5 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

6 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

14 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya