Penangkapan Lukas Enembe usai Diawasi 4 Bulan, Lemkapi: Acung Jempol KPK, Polri & TNI

Reporter

Tempo.co

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 11 Januari 2023 14:05 WIB

Prajurit TNI dan kepolisian melakukan pengamanan di Kantor Gubernur Papua di Jayapura, Papua, Selasa, 10 Januari 2023. Pengamanan Kantor Gubernur Papua dilakukan pascapenangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh KPK. ANTARA/Gusti Tanati

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia atau Lemkapi Edi Hasibuan menyebutkan penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe berjalan lancar berkat kerja sama kuat Polri, TNI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kami melihat Polri, TNI dan KPK dalam membantu penegakan hukum patut diacungi jempol," kata pemerhati kepolisian ini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023.

Dia mengatakan KPK telah melakukan penegakan hukum yang tegas setelah mengamati gerak gerik Lukas Enembe selama empat bulan terakhir. Dia mengatakan KPK sudah bertindak sesuai prosedur setelah berbagai tahapan proses sebelumnya telah dilakukan.

Edi Hasibuan juga mengapresiasi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang terus mendukung KPK sehingga Lukas Enembe bisa dibawa ke Jakarta dengan aman."Situasi keamanan Papua juga pada penangkapan kemarin secara umum terjaga dengan kondusif," katanya menegaskan,seperti dikutip dari Antara.

Menurut akademisi dari Universitas Bhayangkara Jakarta ini, walaupun Lukas Enembe sudah ditangkap, seluruh jajaran Polri tetap harus meningkatkan kewaspadaan di berbagai wilayah untuk menjaga keamanan tetap kondusif.

Edi juga mengajak seluruh masyarakat ikut menjaga keamanan dan menghormati proses hukum yang berjalan. "Kita minta Polri siaga. Tingkatkan kewaspadaan baik itu di Papua dan juga tempat lainnya di Indonesia," katanya.

Advertising
Advertising

KPK menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua. Pada Selasa (10/1) , KPK menangkap Lukas Enembe di Jayapura lalu membawa ke Jakarta untuk menjalani proses hukum. Saat ini Enembe sedang menjalani perawatan di RSPAD Jakarta.

Baca: Kronologi Lengkap Penangkapan Lukas Enembe Tersangka Kasus Gratifikasi

Lukas Enembe ditangkap saat makan siang

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan Gubernur Papua Lukas Enembe ditangkap saat makan siang di dekat markas Brimob Polda Papua. “Iya betul ditangkap saat makan siang di Kotaraja, juga dekat Mako Brimob,” kata Ignatius saat dihubungi, Selasa, 10 Januari 2023.

Ignatius mengatakan Lukas Enembe ditangkap tanpa perlawanan dan langsung diterbangkan ke Jakarta hari ini. Namun Ignatius belum mendapat informasi apakah ia ditangkap bersama orang lain atau sendirian.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengatakan Gubernur Papua Lukas Enembe langsung diterbangkan ke Jakarta hari ini, Selasa, 10 Januari 2023, setelah ditahan oleh kepolisian pada hari yang sama. “Pak Lukas sudah dibawa ke bandara dan sudah diterbangkan ke Jakarta hari ini,” kata Irjen Mathius Fakhiri saat dihubungi, Kamis, 10 Januari 2023.

Kapolda mengatakan sempat terjadi kerusuhan segelintir pendukung Lukas Enembe di depan markas Brimob Kotaraja Polda Papua setelah penangkapan. Massa yang mengetahui Lukas ditangkap dan akan dibawa ke Jakarta, langsung melempari markas Brimob.

Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri memastikan situasi telah dikendalikan oleh personelnya. Ia menuturkan pihaknya menahan dua orang dari aksi kerusuhan ini. “Tadi yang lempar-lempar di Brimob tadi ada dua orang yang kita amankan. Sudah diamankan,” kata dia, menegaskan situasi di depan Brimob sudah kembali lebih normal. “Jadi mereka berdua yang memicu. Memang ada yang tadi ikut-ikut. Setelah anggota menembakkan gas air mata pada bubar,” kata dia.

Lukas Enembe terseret kasus dugaan gratifikasi dalam proyek di Papua. Selain terjerat kasus korupsi, Lukas juga tengah dibidik terkait sejumlah transaksi mencurigakan pada rekening pribadinya dan keluarganya. Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan telah menelusuri sejumlah aliran dana Lukas dan keluarganya.

Hasilnya, PPATK menemukan sejumlah transaksi mencurigakan seperti aliran dana ke kasino sebesar ratusan miliar rupiah. Selain itu Lukas dan keluarganya juga disebut melakukan transaksi pembelian barang-barang mewah di luar negeri.

KPK pun telah memanggil sejumlah pihak terkait transaksi mencurigakan Lukas Enembe tersebut. Diantaranya adalah pihak kasino Marina Bay Sands Singapura yang diduga menjadi tempat Lukas berjudi, hingga pihak perusahaan penyewaan jet pribadi yang digunakan Lukas saat bepergian ke sana. Akan tetapi pihak kasino Marina Bay Sands tak memenuhi panggilan pertama pada Oktober lalu.

Baca juga: Mahfud Md Bilang Klaim Sakit Jadi Penghambat Penahanan Lukas Enembe

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Inilah 5 Kapolri dengan Masa Jabatan Terlama

32 menit lalu

Inilah 5 Kapolri dengan Masa Jabatan Terlama

Wacana memperpanjang batas maksimal usai pensiun anggota Polri membuka peluang masa jabatan Kapolri jadi lebih lama.

Baca Selengkapnya

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

3 jam lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

4 jam lalu

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

Polda Jabar telah sebarkan data DPO 3 orang diduga pelaku pembunuh Vina. Ketahui aturan penetapan daftar pencarian orang.

Baca Selengkapnya

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

6 jam lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

18 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

19 jam lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

19 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

21 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

23 jam lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya