Polisi: Rekonstruksi Kasus Wowon Serial Killer Tunggu Semua Fakta Terungkap

Sabtu, 28 Januari 2023 17:43 WIB

Kawanan Wowon Serial Killer

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya belum memastikan kapan dilakukan rekonstruski pembunuhan dalam kasus Wowon serial killer. Rekonstruksi peristiwa pembunuhan berantai setelah seluruh fakta pembunuhan Wowon Cs. terungkap.

"Namun, perhatian penyidik saat ini proaktif mencari korban-korbannya, mengidentifikasi, kemudian mencari korban yang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, kepada wartawan, Jumat, 27 Januari 2023.

Berdasarkan keterangan saksi, Trunoyudo menuturkan, ada dua orang dari sebelas tenaga kerja wanita atau TKW korban penipuan Wowon Cs. yang belum ditemukan keberadaannya. Sebelas korban TKW ini, yakni Yeni, Farida, Siti Fatimah, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Nene, Hana, Yanti, serta Sulastini.

Menurut Trunoyudo, penyidik akan mencari keberadaan dua TKW itu. Pencarian Evi dan Nene akan dimulai dengan mendatangi keluarga TKW untuk mengetahui keberadaannya dan upaya untuk terhubung dengan keduanya.

"Ini tentu menjadi perhatian penyidik. Kita sama-sama prihatin, berempati. Korban harus diselamatkan dulu sehingga tidak ada korban-korban lain dan kasusnya bisa tuntas," tutur mantan Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat itu.

Advertising
Advertising

Polisi membagi korban Wowon Serial Killer ini dalam dua klaster. Pertama, klaster family tree dan korban TKW. Dari kalster keluarga ditemukan sejumlah orang yang dibunuh Wowon Cs.

Identitas sembilan orang itu di antaranya, Siti Fatimah, Noneng, Farida, Wiwin, Halimah, Bayu, Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Riswandi.

Sementara klaster 11 TKW adalah mereka yang ditipu dengan modus penggandaan uang. Namun, dua dari sebelas orang tersebut menjadi korban pembunuhan Wowon dkk., yakni Farida dan Siti Fatimah.

Tiga tersangka pembunuhan berantai ini di antaranya Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin. Dalam peran ketiganya: Wowon memerintah mengeksekusi korban; Duloh, eksekutor; dan Dede pengepul uang korban penipuan.

Trunoyudo menambahkan, terhadap korban pembunuhan, baik di klaster family tree atau TKW sudah dilakukan autopsi. Autopsi ini untuk pengungkapan korban meninggal dunia, bagaimana pelaku melakukan pembunuhan,

Autopsi ini melibatkan dokter forensik dan laboratorium forensik. Hasil autopsi, kata Trunoyudo, memakan waktu untuk menjawab pertanyaan publik tentang kapan Wowon Serial Killer beraksi, siapa paling awal dibunuh.

"Hasil autopsi nanti akan menjadi catatan penting bagi penyidik untuk menjawab pertanyaan publik," tutur Trunoyudo.

Baca juga: Pengakuan TKW Korban Wowon Serial Killer ke Polisi: Uang Rp 288 Juta Hasil Kerja di Dubai Ludes

Berita terkait

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

36 menit lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

4 jam lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

6 jam lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

12 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

13 jam lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

19 jam lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

1 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya