Bripka Madih Laporkan Kabid Humas Polda Metro Jaya dan 2 Penyidik ke Bareskrim

Jumat, 17 Februari 2023 20:45 WIB

Bripka Madih mendatangi Balai Wartawan untuk meminta pengawalan pemberitaan terkait kasus sengketa tanah, di Polda Metro Jaya, Jakarta. Kamis, 9 Februari 2023. Madih dan 10 kuasa hukum mendatangi Polda Metro jaya untuk memperjelas kasus sengketa tanah miliknya yg pernah di laporkan pada tahun 2011 hingga sekarang blum ada kepastian, dia juga mengaku sempat diperas oleh anggota Polisi berinisial TG yang saat ini sudah purnatugas. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Bripka Madih dan tim kuasa hukumnya melaporkan tiga pejabat Polda Metro Jaya atas dugaan pelanggaran kode etik ke Mabes Polri, Jumat siang.

Tiga pejabat yang dilaporkan Madih adalah penyidik Subdirektorat Keamanan Negara (subdit Kamneg) Polda Metro Jaya tahun 2012, Kasubdit Kamneg Polda Metro Jaya tahun 2012, serta Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. Pelaporan dilakukan di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Hari ini kami tim kuasa hukum Bripka Madih mendampingi Bripka Madih untuk mengajukan laporan sehubungan dengan dugaan pelanggaran disiplin atau kode etik kepolisian yang kami duga dilakukan oleh tiga pihak,” ujar Charles Situmorang, pengacara Bripka Madih, Jumat, 17 Februari 2023.

Madih adalah anggota Provos Polsek Jatinegara yang mengungkap dugaan kasus polisi peras polisi. Dia menyampaikan ada oknum penyidik yang meminta uang pelicin senilai Rp 100 juta dan sebidang tanah seluas seribu meter persegi agar laporannya diproses. Laporan polisi (LP) soal dugaan penyerobotan tanah milik orang tuanya di Kelurahan Jatiwarna, Pondok Melati, Bekasi ini diajukan pada 2011.

Pihak pertama yang dilaporkan yakni penyidik yang menangani perkara LP Nomor 37 18 Tahun 2011 Subdit Kamneg di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

“Dari rangkaian cerita yang kami terima bahwa ada ketidakprofesionalan dalam menerima/menjalankan/melakukan proses penegakan hukum sehubungan dengan laporan tersebut. Karena 12 tahun lebih laporan polisi tersebut tidak kunjung tuntas baik kepastian hukum dan keadilan hukumnya bagi para pencari keadilan,” kata Charles.

Selanjutnya pihak kedua yang turut dilaporkan Bripka Madih...

<!--more-->

Advertising
Advertising

Adapun pihak kedua yang dilaporkan oleh tim kuasa hukum Bripka Madih adalah kepala Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang menangani LP penyerobotan tanah tahun 2011.

“Kami mengetahui berdasarkan aturan bahwa penyidik itu mereka dari tingkat paling bawah sampai paling atas. Jadi mereka harus bertanggung jawab juga, kita minta,” tuturnya.

Madih disebut sempat memperoleh perlakuan kekerasan dari sejumlah pihak yang tidak terima terhadap laporannya. “Dalam mempertahankan haknya, ada pihak-pihak yang tidak terima sehingga kemudian ada yang melakukan pengeroyokan atau penganiayaan Bripka Madih,” ujar pengacara itu.

Pihak ketiga yang dilaporkan adalah Kabid Humas Polda Metro Jaya. “Kami cukup kecewa atas statement dari Kabid Humas Polda Metro Jaya dengan dugaan pelanggaran kode etik,” ucapnya.

Charles menyebutkan Madih membantah memeluk dan minta maaf kepada TG, penyidik yang diduga memerasnya. “Bripka Madih tidak pernah meminta maaf terkait dengan pernyataan yang menyampaikan dugaan pemerasan, melainkan ia menyampaikan maaf sebagai kebiasaan sebelum menyampaikan pendapat atau lisan,” ujarnya.

Pernyataan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo itu menjadi titik utama kekecewaan tim kuasa hukum Bripka Madih kepada Trunoyudo.“Itu bukan berarti permohonan maaf terhadap pernyataan dugaan pemerasan Rp 100 juta yang diduga oleh oknum TG,” kata Charles.

Pilihan Editor: Bikin Resah Warga, Pemkot Bekasi Inginkan Kisruh Lahan Bripka Madih Segera Dituntaskan

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

1 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

1 hari lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

1 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

2 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

3 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

3 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya