Jaksa Tak Anggap Dody Prawiranegara sebagai Justice Collaborator di Kasus Sabu Teddy Minahasa

Reporter

Antara

Selasa, 28 Maret 2023 13:23 WIB

Terdakwa mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara tiba untuk menjalani sidang lanjutan terkait dugaan kasus memperjualbelikan barang bukti sabu sitaan seberat lima kilogram dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jakarta, Senin, 27 Maret 2023. Terdakwa mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara dituntut dengan pidana 20 tahun penjara dan denda Rp2 miliar subsider 6 bulan kurungan dalam kasus narkoba yang turut melibatkan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa. Jaksa penuntut umum (JPU) menilai Dody terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan secara tanpa hak atau melawan hukum menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I yang beratnya lebih dari 5 gram . TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum tiga terdakwa dalam kasus sabu eks Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa, semula berharap Jaksa Penuntut Umum (JPU) menjadikan kliennya sebagai Justice Collaborator dalam sidang pembacaan tuntutan yang digelar Senin, 27 maret 2023.

"Mohon dipertimbangkan agar 'Justice Colabolator' kepada Doddy, Linda dan Syamsul Maarif ditetapkan hari ini oleh JPU," kata kuasa hukum Doddy, Adriel Purba di Pengadilan Negeri Jakarta Barat seperti dikutip dari Antara, Senin, 27 Maret 2023.

Adriel menangani tiga klien sekaligus yang terjerat dalam kasus tukar barang bukti sabu dengan tawas. Ketiganya adalah eks Kapolres Bukittinggi Dody Prawiranegara, Linda Pudjiastuti dan Syamsul Maarif. Perintah menukar barang bukti sabu itu disebut datang dari Irjen Teddy Minahasa.

Menurut Adriel, tiga kliennya layak mendapatkan JC lantaran telah membantu membuka fakta kasus peredaran narkoba selama persidangan. Selama persidangan, Doddy menyatakan hanya mengikuti perintah mantan Kapolda Sumatera Barat, Teddy Minahasa, untuk menjual sabu seberat 5 kilogram sabu.

"Nah jadi kita lihat bahwa aktor intelektual penggagasnya itu Tedy. Dody, Linda dan Maarif, yang bukan aktor utama harusnya," kata Andriel.

Advertising
Advertising

Dia berharap pengajuan JC atau pelaku yang bekerjasama dengan penegak hukum untuk membongkar kasus ini dipenuhi jaksa penuntut umum.

Jaksa tidak menganggap ketiganya sebagai justice collaborator

<!--more-->

Namun harapan Adriel itu kandas. Ketiganya justru dituntut dengan hukuman penjara belasan tahun, Dody bahkan dituntut hukuman penjara 20 tahun. Ia menilai tuntutan Jaksa Penuntut Umum tidak menunjukkan keadilan.

"Kami tim kuasa hukum sangat kecewa karena JPU dalam tuntutannya tidak menunjukkan atau pun mencerminkan keadilan," ujar Adriel di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin, 27 Maret 2023.

Adriel mengungkapkan, semua kliennya telah jujur dan kooperatif sejak awal ditangkap hingga pemeriksaan terdakwa. Namun hal tersebut tidak menjadi pertimbangan yang lebih meringankan tuntutan para terdakwa.

Dia pun berpikiran bahwa kejujuran kliennya kali ini tidak dipertimbangkan seperti Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu. Walaupun eksekutor, namun lebih melihat kepada otak yang mengendalikan tindak pidana yang terjadi.

"Nanti pada akhirnya, ke depan preseden ini akan membuat kejujuran itu tidak ada gunanya, orang akan berpikir demikian," kata Adriel.

Jaksa tuntut Dody Prawiranegara dengan hukuman 20 tahun penjara

<!--more-->

Dalam sidang tuntutan yang digelar Senin, eks Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara dituntut 20 tahun penjara, eks Kapolsek Kalibaru Komisaris Polisi Kasranto 17 tahun, Linda Pujiastuti alias Anita Cepu 18 tahun, dan Syamsul Ma'arif 17 tahun.

Mereka diduga bersalah sebagaimana dimaksud Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Semuanya terlibat dalam peredaran lima kilogram sabu dari Polres Bukittinggi.

Adriel meminta agar publik tetap mengawasi proses persidangan ini hingga vonis. Dia justru melihat sisi lain dari Teddy Minahasa yang masih berstatus sebagai perwira tinggi Polri dan memiliki pengaruh luas.

Hal itu penting agar vonis yang dijatuhkan para terdakwa bisa adil. "Menurut saya, pejabat publik ataupun Majelis Hakim kita kawal semua," tutur Adriel.

Adriel meminta agar publik tetap mengawasi proses persidangan ini hingga vonis. Dia justru melihat sisi lain dari Teddy Minahasa yang masih berstatus sebagai perwira tinggi Polri dan memiliki pengaruh luas.

Hal itu penting agar vonis yang dijatuhkan para terdakwa bisa adil. "Menurut saya, pejabat publik ataupun Majelis Hakim kita kawal semua," tutur Adriel.

Dody menjalankan perintah Teddy Minahasa untuk menukar barang bukti sabu dengan tawas

<!--more-->

Dody awalnya diduga mendapat perintah dari Teddy Minahasa untuk menyisihkan 10 kilogram sabu. Namun dia hanya menyanggupi lima kilogram saja.

Sabu yang diminta disisihkan berasal dari barang sita seberat 41,4 kilogram. Narkoba itu hasil pengungkapan Polres Bukittinggi pada Mei 2022.

Perwira menengah Polri itu kemudian menyuruh asistennya bernama Syamsul Ma'arif alias Arif untuk menukar sabu. Lalu Arif membeli tawas dari Tokopedia sebelum menukar sabu.

Kemudian Dody dan Arif menjadi kurir dari Padang ke Jakarta via darat untuk mengantar narkoba itu. Dody menggunakan mobil pribadinya Suzuki Jimny warna kuning stabilo untuk membawa paket sabu.

Mantan kapolres itu menjadi penyuplai sabu untuk Linda Pujiastuti alias Anita Cepu. Namun Dody tidak pernah bertemu sama sekali atau berkomunikasi langsung dengan Linda selama tindak pidana ini dilakukan.

Selain itu Dody Prawiranegara juga mengantarkan uang hasil penjualan sabu sebesar 27.300 dolar Singapura kepada Teddy Minahasa. Uang itu adalah hasil penjualan satu kilogram sabu seharga Rp 300 juta.

Dalam kesaksiannya di persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin, 27 Februari 2023. Dody Prawiranegara menceritakan lagi saat dirinya mengantarkan uang hasil jual sabu ke rumah Irjen Teddy Minahasa Putra di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Dody Prawiranegara membawa uang 27.300 dolar Singapura hasil penjualan satu kilogram sabu yang dititipkan kepada Linda Pujiastuti alias Anita alias Anita Cepu.

M. FAIZ ZAKI

Pilihan Editor: Pengacara Dody Prawiranegara Berharap Teddy Minahasa Dituntut Hukuman Mati di Kasus Sabu

Berita terkait

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

3 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

4 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan 5 Kali Ditangkap karena Narkoba, Begini Rekam Jejak Kasusnya

5 jam lalu

Rio Reifan 5 Kali Ditangkap karena Narkoba, Begini Rekam Jejak Kasusnya

Rio Reifan ditangkap untuk kelima kalinya pada Jumat, 26 April 2024. Polisi mengamankan barang bukti berupa sabu, ekstasi, dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

8 jam lalu

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Rio Reifan dalam kasus penyalagunaan narkotika di kediamannya di Jakarta Barat pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

12 jam lalu

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

Kompolnas minta Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan secara transparan dan profesional terhadap lima polisi diduga pesta narkoba

Baca Selengkapnya

Dua Tersangka Tewasnya Remaja di Hotel Senopati Buka Jasa Open BO, Korban Diberi Inex dan Sabu

13 jam lalu

Dua Tersangka Tewasnya Remaja di Hotel Senopati Buka Jasa Open BO, Korban Diberi Inex dan Sabu

Polisi menangkap dua tersangka tewasnya seorang remaja di sebuah hotel di Senopati. Mereka membawa dua remaja ke hotel itu untuk open BO.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

15 jam lalu

Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

Lima polisi digerebek saat pesta narkoba di sebuah rumah di Depok. Kompolnas minta atasan lima polisi itu juga harus diperiksa.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

2 hari lalu

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya