Kuasa Hukum D Korban Penganiayaan Mario Dandy Akan Surati Hakim PN Jaksel Tolak Diversi AG
Reporter
Desty Luthfiani
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 28 Maret 2023 14:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum D, korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo, akan menyurati hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan soal diversi AG, kekasih Mario.
“Kami sudah menyiapkan surat penolakan diversi kepada hakim yang memeriksa dan mengadili perkara pelaku anak ini. Besok akan diserahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,” kata Mellisa Anggraini, pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum GP Ansor itu saat dihubungi Tempo, Selasa, 28 Maret 2023.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akan mengirimkan diversi AG, 15 tahun anak berkonflik pada hukum dalam perkara penganiayaan D, 17 tahun, anak pimpinan GP Ansor. Diversi dilakukan sebelum persidangan yang akan digelar besok, Rabu, 29 Maret 2023.
“Dalam prosedur persidangan anak memang hakim wajib mengajukan diversi, namun jika pihak korban menolak dan syarat pengajuan diversi tidak terpenuhi maka diversi gagal dan langsung masuk kepada sidang pokok perkara,” kata Mellisa.
Akhir pekan lalu, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan bakal mengajukan musyawarah diversi kepada keluarga D sebelum menggelar persidangan terhadap AG.
“Sesuai ketentuan Pasal 52 Undang-Undang No 11 Tahun 2012 tentang sistem Peradilan Pidana Anak. Maka hakim yang ditunjuk wajib melaksanakan diversi terlebih dahulu,” kata Humas PN Jakarta Selatan Djuyamto kepada Tempo, Ahad, 26 Maret 2023.
Sebelumnya, pihak kejaksaan tinggi DKI telah menawarkan penyelesaian kasus AG secara restorative justice ke keluarga D. Namun, hal ini ditolak.
Djuyamto menuturkan dalam UU Peradilan Anak, setiap tingkatan penanganan kasus diwajibkan untuk mengajukan diversi. “Jika diversi gagal, maka baru dilanjutkan dengan persidangan. Dan persidangan pidana anak dilakukan secara tertutup,” ucap dia.
AG merupakan kekasih Mario Dandy Satriyo, anak pejabat Ditjen Pajak yang melakukan penganiayaan terhadap D. Peran AG dalam penganiayaan itu adalah ikut berada di lokasi dan menyaksikan penganiayaan. Peristiwa ini terjadi berawal dari cerita dugaan pelecehan yang dilakukan D kepada AG hingga membuat Mario naik pitam dan melakukan penganiayaan.
Djuyamto mengatakan diversi AG akan dilakukan pada 29 Maret 2023 sesuai dengan aturan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.
“Diversi dilakukan di tingkat penyidikan, penuntutan maupun di pengadilan. Walaupun di tingkat penyidikan dan penuntutan diversi sudah dilakukan dan tidak berhasil. Hakim tetap wajib melakukan diversi,” ucap dia.
Diversi dilakukan hakim dengan melibatkan pelaku anak dan orang tua, kata Djuyamto, sesuai dengan bunyi Pasal 8 UU Sistem Peradilan Anak, yaitu:
1) Proses diversi dilakukan melalui musyawarah dengan melibatkan anak dan orang tua atau walinya, korban dan atau orang tua atau walinya, pembimbing kemasyarakatan, dan pekerja sosial profesional berdasarkan pendekatan keadilan restoratif.
2) Dalam hal diperlukan, musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat melibatkan Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan atau masyarakat.
3) Proses diversi wajib memperhatikan :
a. Kepentingan korban.
b. Kesejahteraan dan tanggung jawab anak.
c. Penghindaran stigma negatif.
d. Penghindaran pembalasan.
e. Keharmonisan masyarakat dan
f. Kepatutan, kesusilaan dan ketertiban umum.
Selanjutnya menjelang sidang AG besok, 7 jaksa anak disiapkan...
<!--more-->
7 Jaksa Anak Disiapkan untuk Kasus AG, Pacar Mario Dandy
Kejaksaan akan menyiapkan 7 jaksa penuntut umum untuk menangani perkara AG, anak yang berkonflik dengan hukum, pacar Mario yang terlibat penganiyaan terhadap Cristalino David Ozora.
"JPU mungkin ada sekitar tujuh orang," kata Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Syarief Sulaeman Ahdi, Selasa, 21 Maret 2023.
Menurut Syarief, JPU yang ditunjuk telah mempunyai sertifikasi atau kualifikasi sebagai jaksa anak. Kualifikasi ini diperlukan karena nantinya, sidang AG akan digelar secara tertutup. Bahkan Hakim dan JPU tidak boleh pakai atribut persidangan.
Syarief menjelaskan upaya diversi untuk AG ditolak oleh pihak korban atau keluarga David. Pihak keluarga telah menyampaikan surat secara resmi. Karena itu, penyelesaiannya kasus penganiayaan ini ditempuh melalui persidangan di pengadilan..
"Jadi, memang Undang-Undang Peradilan anak ini. Ada langkah diversi. Tapi, dalam hal ini korban sudah memberikan surat yang menyatakan menolak penyelesaian perkara anak di luar proses pengadilan," katanya.
Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara pidana anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. Karen itu, AG, bakal menjalani sidang di pengadilan. “Langsung ke pengadilan,” kata Syarief.
Status AG sebagai anak berkonflik dengan hukum, masuk tahap dua di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Syarief menyatakan berkas perkara AG beserta barang bukti telah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Penuntut Umum.
Kejaksaan akan menyiapkan sebanyak tujuh orang yang bersertifikasi sebagai jaksa anak untuk menangani kasus penganiayaan ini.
Disamping itu, jaksa tengah menyempurnakan surat dakwaan kemudian dalam waktu dekat akan melimpahkan perkara ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Syarif menjelaskan proses berkas AG terbilang cepat karena yang bersangkutan masih anak, sehingga masa penahanannya sangat-sangat singkat. Karena itu, kata dia, menjadi prioritas yang didahulukan.
Nantinya, sidang anak akan berlangsung tertutup, bahkan jaksa dan pacar Mario Dandy itu juga tidak boleh menggunakan atribut.
Pilihan Editor: Berkas Perkara AG Pacar Mario Dandy Sudah Dilimpahkan, PN Jaksel: Ditangani Hakim Tunggal