Cerita Juru Parkir dan Ketua RT soal Pemilik Hotel OYO di Jakbar yang Tewas Diduga Dibunuh

Reporter

Tempo.co

Minggu, 16 April 2023 18:49 WIB

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik Hotel OYO Assirot Residence di RT 06/RW 01, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), NSB (61 tahun), ditemukan tewas. Polisi menduga NSB tewas dibunuh pada Kamis, 13 April 2023) dini hari.

Penemuan korban berawal dari kerabat dia yang tidak bisa menghubunginya. Korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di lantai. Hotel tersebut menjadi tempat tinggal NSB bersama dengan kedua pembantunya yang diduga adalah pelaku pembunuhan.

“Terus dicek ditemukan korban lagi di lantai,” ucap Kanit Reskrim Polisi Sektor Kebon Jeruk Ajun Komisaris Anggi Fauzi Hasibuan Kamis, 13 April 2023.

Fauzi menjelaskan tempat kejadian pembunuhan dulunya adalah indekos yang saat ini telah beralih fungsi menjadi penginapan. “Jadi itu dulunya indekos cuma diubah menjadi (Hotel Assirot Residence) OYO,” ucap dia.

Fauzi juga membenarkan dua kendaraan roda empat jenis BMW dan Fortuner milik korban hilang. Ia menuturkan hotel Assirot Residence tersebut sudah tidak beroperasi.

Advertising
Advertising

“Sekitar dua bulan atau tiga bulan yang lalu ada surat edaran dari Pemda izinnya tidak lengkap,” kata Fauzi.

Tempo merangkum cerita dan kesaksian dari juru parkir dan Ketua RT tempat Hotel OYO tersebut.<!--more-->

Cerita Juru Parkir: Sudah Dua Kali Musibah Serupa

Salah satu juru parkir toko ritel, Irwan BI (43 tahun), membeberkan kondisi Naema S Bachmid alias NSB (61 tahun) yang ditemukan tewas di Hotel OYO Assirot Residence, Jakarta Barat. Menurut Irwan, korban yang tak bernyawa di dalam hotel miliknya sendiri itu ditemukan dalam keadaan disekap dengan kaki dan tangan terikat tali.

Dia mengaku mendapatkan informasi ini dari kepolisian saat dirinya diperiksa sebagai saksi untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus dugaan pembunuhan terhadap NSB.

"Kan saya di BAP sampai sore. Saya tanya juga 'Pak, itu ditusuk ya, pak? (Dijawab) ‘Parah disobek perutnya’," kata Irwan saat ditemui Tempo di dekat tempat kejadian perkara (TKP), Jakarta Barat, Sabtu, 15 April 2023.

Irwan tak mengetahui persis kondisi NSB yang kemarin baru saja dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurut dia, korban adalah orang Arab asli yang tinggal di Gorontalo.

Irwan juga menceritakan sudah dua kali orang meninggal di hotel tersebut. Pertama adalah kasus lelaki paruh baya yang tewas karena over dosis obat kuat.

“Jadi dulu namanya OYO ada musibah mati juga. Lansia laki meninggal. Dulu komplet ada laki dan anaknya, tapi anaknya sekarang tinggal di Amerika,” demikian cerita Irwan kepada Tempo, Sabtu, 15 April 2023.

Nama hotel tersebut lantas berganti menjadi Hotel OYO Assirot Residence. Tak disangka terjadi lagi kasus pembunuhan yang kini menimpa pemilik hotel.

Sebelum tak bernyawa, NSB pernah meminta Irwan untuk membantu membagikan sembako kepada warga sekitar pada Rabu, 12 April 2023. Dia berperan sebagai koordinator pembagian sembako serta mencatat nama-nama penerimanya.

Esok harinya, laki-laki 43 tahun ini melihat dua pembantu NSB keluar hotel sambil mengendarai mobil korban kira-kira pukul 11.00 WIB menjelang zuhur. Ada dua mobil yang dibawa pergi, BMW dan Fortuner.

“Pas siangnya pembantunya keluar bawa mobil. Pertama yang dikeluarin BMW diparkir di depan Indomaret, kemudian Fortuner dikeluarin yang bawa yang cewek. Habis itu dimatikan semua lampunya, dia cabut tuh,” jelasnya.

Irwan tidak menaruh kecurigaan kepada para pelaku yang diduga terlibat kasus pembunuhan terhadap NSB ini. Sebab, mobil korban memang kerap keluar-masuk hotel untuk mengantar sang majikan check up kesehatan di rumah sakit.

“Saya pikir kebiasaannya kalau bawa mobil begitu habis check up bawa ibu (korban). Ternyata kabur. Saya sempat tanya mau ke mana lu bang ‘mau jalan-jalan dulu’,” tuturnya.

Sepengetahuan Irwan, NSB hanya tinggal bersama dua pembantunya di Hotel OYO Assirot Residence. Dua orang yang adalah laki-laki dan perempuan ini baru bekerja sekitar 3-4 bulan, dianggap tertutup, dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

Menurut Irwan, NSB adalah orang Arab. Kondisi wanita lanjut usia atau lansia itu memang menderita patah kaki, sehingga jarang keluar rumah. Pergerakannya pun harus dibantu dengan kursi roda.

Irwan kaget mendengar kabar tewasnya NSB lantaran tidak ada yang mencurigakan. Dia menduga korban dibunuh malam hari karena saat pembagian zakat, dirinya masih membantu NSB hingga pukul 21.00 WIB.

Menurut dia, kondisi hotel saat ini kosong dan hanya dimanfaatkan sebagai tempat tinggal. Walau begitu, NSB sempat memintanya menjadi petugas keamanan hotel setelah Lebaran 2023.

Sebab, korban berencana memfungsikan kembali rumah tersebut dari Hotel OYO menjadi Hotel RedDoorz. Irwan menyebut perizinan operasional hotel sedang diproses.

“Kemudian ganti nama Assirot Residence. Tadinya dia ngomong sama saya gini ‘Bang Irwan, nanti habis Lebaran jadi security saya ya. Nanti habis Lebaran saya hubungi,’ tapi enggak tahu sekarang,” ucapnya.<!--more-->

Cerita Ketua RT

Sementara itu, Ketua RT 06 Kelurahan Sukabumi Selatan Bazuri alias Ubay menyampaikan, NSB memang tinggal bersama dua pembantunya. Dari cerita Ubay, korban sudah bercerai dengan suaminya sejak 10 tahun lalu.

NSB memiliki tiga anak. Dua orang tinggal di Amerika dan Pekanbaru. Sementara satu anak lagi telah meninggal. NSB, tutur Ubay, aktif berbisnis jual-beli rumah, bahkan sempat membuka usaha konveksi.

Menurut dia, dulu NSB meminta izin kepada RT setempat untuk mendirikan indekos. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, indekos yang dimaksud rupanya dioperasikan menjadi Hotel OYO Assirot Residence.

Lanjut usia alias lansia itu, lanjut Ubay, mengaku telah mengantongi izin usaha hotel dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta.

"Sebelum saya jadi RT, awal mula izinnya (membuka) kos. Pas saya jadi RT, saya kurang paham kok bisa OYO. Pas ditanya, (dijawab) ‘Ini udah izin langsung ke Dinas Pariwisata’, tanpa sepengetahuan saya," tuturnya yang juga menjadi saksi polisi soal kasus ini.

DESTY LUTHFIANI

Pilihan Editor: KPAI Kritik Penanganan Kasus AG Eks Pacar Mario Dandy, Ini Tanggapan Kompolnas

Berita terkait

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

4 jam lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

9 jam lalu

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

Kasus anak bunuh ibu ini baru terungkap pada Selasa pagi, ketika Rahmat minta dibunuh dengan memberi upah Rp 330 ribu.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

10 jam lalu

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

Tersangka kasus anak bunuh ibu itu dibawa ke Polres Sukabumi untuk mengetahui motifnya membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

19 jam lalu

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

Polres Sukabumi tengah menangani kasus anak bunuh ibu kandung di Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

22 jam lalu

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH, pemilik warung Madura.

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Nyata Film Vina: Sebelum 7 Hari, Ketujuh Pelaku Divonis Penjara Seumur Hidup, Ada yang Buron?

1 hari lalu

Begini Kisah Nyata Film Vina: Sebelum 7 Hari, Ketujuh Pelaku Divonis Penjara Seumur Hidup, Ada yang Buron?

Film Vina: Sebelum 7 Hari, pembunuhan sepasang kekasih oleh anggota geng motor di Cirebon yang sempat viral pada 2016. Begini peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

1 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Martai Naik Haji di Usia Senja, Menabung 12 Tahun dari Jualan Keset

1 hari lalu

Cerita Martai Naik Haji di Usia Senja, Menabung 12 Tahun dari Jualan Keset

Martai akhirnya mampu memberangkatkan dirinya dan istri untuk naik haji berkat usaha menjual keset.

Baca Selengkapnya

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

2 hari lalu

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

2 hari lalu

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Penanganan kasus pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di dekat kebun ini akan ditangani Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya